Peringatan Maulid Nabi Masjid Jami Al-Husna Cibiru Hilir: Perbaiki Diri dengan Meneladani Akhlak Nabi

Dakwahpos.com, Bandung ­- Dewan Kemakmuran Masjid Jami Al-Husna memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H pada hari Rabu (27/09/2023) mulai pukul 19.00 WIB sampai selesai. Bertempat di Masjid Jami Al-Husna Jl. Cibiru Hilir No.02, RT.02/RW.04, Cibiru Hilir, Kec. Cileunyi, Kabupaten Bandung. Masyarakat sangat antusias menghadiri peringatan Maulid Nabi ini, masjid penuh dihadiri oleh semua kalangan masyarakat setempat terutama RW 04.

Acara ini dibuka oleh  penampilan anak-anak yang penuh semangat dengan busana serba putih. Kemudian dilanjut membaca selawat diiringi dengan hadrah secara bersama-sama yang membuat suasana menjadi hangat dan penuh keberkahan. Lalu pembacaan berjanji oleh ibu-ibu majelis. Setelah itu sambutan oleh H. Syarif Setiawan selaku ketua DKM Jami Al-Husna, beliau menyampaikan terima kasih kepada para panitia dan juga masyarakat yang telah hadir untuk berpartisipasi dalam acara yang penuh kebahagiaan ini. Dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh Ustaz Ari Mutawalli Qari Nasional (Imam Masjid Besar Al-Jabar).

Tibalah pada acara inti yaitu tausiah yang disampaikan oleh KH. Ferli Romansyah Al-Hafidz Pimpinan Pondok Pesantren Al-Qur'an (Bani Syahid, Depok), beliau mengatakan semua orang boleh mengaku sebagai umat Rasul, semua orang boleh mengaku cinta kepada Rasul tetapi belum tentu semua orang yang mengaku itu diakui pengakuannya kecuali diiringi dengan pembuktian. Bukti cinta itu ada 3 yaitu, yang pertama memilih kalam Rasul. Meneladani dan mencontoh keteladanan Rasulullah SAW. dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT. Menjaga panca indra yang telah Allah berikan untuk melihat, mendengar, dan melakukan hal-hal yang baik, itu juga salah satu bentuk syukur. Yang kedua yaitu memilih majelis Rasul, mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Dan yang terakhir adalah mencari rida Rasul.

Rasulullah diutus ke muka bumi untuk menyempurnakan akhlak manusia. Akhlak Rasul itu Al-Qur'an. "Jika mengaku umatnya Rasul, cinta Rasul tapi jauh dari Al-Qur'an maka pengakuan dan cintanya itu palsu. Lebih baik membaca Al-Qur'an tapi masih terbata-bata daripada tidak sama sekali. Asalkan istikamah karena sebaik-baik perkara adalah istikamah, dan selalu mencari tahu mana yang benar karena masih dalam proses belajar. Berbeda dengan orang yang membaca Al-Qur'annya salah lalu dia diam dalam kesalahannya maka orang itulah yang dilaknat", ucap KH. Ferli Romansyah.

Salah satu keutamaan orang yang sibuk menghafal, membaca, mengajarkan, atau mempelajari Al-Qur'an sehingga tidak sempat berdo'a, maka Allah akan memberinya sesuatu yang lebih utama daripada yang dia berikan kepada orang yang berdo'a. Jika belum bisa mengamalkan Al-Qur'an sepenuhnya setidaknya bacalah dan selalu memperbaiki bacaannya. Itulah yang disampaikan oleh KH. Ferli Romansyah. Setelah tausiah kemudian acara diakhiri dengan do'a dan makan tumpeng bersama-sama.


Penulis, Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung
Salma Rahadatul Aisy / KPI 3D

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023