Tragedi Kajuruhan Menggemparkan Dunia Sepak Bola



Oleh : Vania Zulfikar
 
Dunia sepak bola nasional berduka, di Stadion Kanjuruhan menjadi saksi keberutalan pihak-pihak yang terlibat, momen tersebut harus mendidik suporter lebih humanis, hindari kekerasan. Nyawa melayang sia-sia bergelatakan dimana-mana, berbagai media meliput kejadian tersebut di awali dengan keributan antara aparat kepolisian dengan pihak suporter dan pemain sepak bola, dan akhirnya meluas hingga tak sanggup terhindarkan.

Tragedi kajuruhan meninggalkan duka mendalam bagi dunia sepak bola di tanah air. Peristiwa tersebut bermula atas kekalahan Arema Malang atas Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3. Kekalahan Arema di kandangnya sendiri memicu aksi tidak terima dari Aremania yang merupakan pendukung Arema FC.

Gas air mata dikeluarkan oleh pihak kepolisian dengan harapan suporter bubar dan menjauhi area keributan, namun naas sekali justru menimbulkan banyak jiwa melayang baik dari pihak kepolisian maupun suporter. Ini tragedi pemecah record sejak awal kompetisi sepak bola di Indonesia, dengan menelan korban jiwa hingga tewas berjumlah ratusan orang. Artinya ada hal yang salah dalam pengaturan keamanan dalam kompetisi tersebut.

Catatan bagi kita, karakter para suporter dan pemain harus diajarkan dan di didik akan sebuah kejujuran dan sportivitas dalam bermain olahraga. Jangan dijadikan kepentingan praktis sesaat, eksploitasi pada permainan sepak bola memang tidak bisa dihindarkan

Vania Zulfikar
Mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung



Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024