Tahan Emosi, Hindari Arogansi

Keadaan jalan raya yang ramai sudah menjadi pemandangan yang biasa bagi masyarakat Indonesia.  Kemacetan dan bisingnya suara kendaraan bermotor terkadang membuat resah masyarakat, baik bagi pengendara maupun pejalan kaki. Namun, tak jarang pula ditemukan kecelakaan-kecelakaan yang terjadi akibat ulah dari pengendara itu sendiri. Enggan menunggu ditambah rasa sombong menjadi pemicu terjadinya kecelakaan di jalan raya.

Rasa sombong yang timbul, berasal dari pemikiran yang menganggap bahwa individu merupakan pribadi yang kuat sehingga tidak mementingkan pengendara lain. Padahal jika dipikirkan kembali, mungkin saja semua orang di jalan sedang terburu-buru, tapi masih bisa bersabar tanpa mementingkan egonya sendiri. Namun dengan seenaknya, individu dengan sifat  arogannya menembus jalan raya seolah-olah itu adalah jalanan pribadinya tanpa memikirkan orang lain yang menahan egonya dan bersabar menunggu kemacetan.

Arogansi yang timbul dari diri seorang individu tidak hanya membuat emosi pengendara lain, namun juga dapat menimbulkan kecelakaan akibat perilakunya. Jika terjadi kecelakaan, yang menabrak dan yang ditabrak akan menderita, penahanan oleh aparat kepolisian, mengalami luka parah, bahkan hingga meninggal dunia. Banyak hal dapat terjadi ketika seseorang mementingkan ego untuk menerobos jalan raya dan menimbulkan kerugian serta emosi bagi pengendara lainnya, semua itu merupakan konsekuensi yang diterima pengendara yang melanggar.

Semua aturan di jalan raya telah diatur dalam UU yang berlaku di Indonesia. Dan tugas kita sebagai masyarakat adalah mematuhi UU tersebut sebagai upaya menjaga keamanan ketika berkendara. Jika setiap pengendara dapat menerapkan sikap pengendara yang baik, maka jalan raya pun akan semakin tertib dan dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan akibat arogansi dari pengendara. Semua itu dapat diwujudkan dari diri sendiri dan dengan bantuan dari aparat keamanan setempat yang membantu menertibkan jalan raya demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Keselamatan adalah hal yang paling utama bagi pengendara. Kunci dari keselamatan saat berkendara adalah menjaga emosi. Emosi yang berlebihan dapat menumbuhkan sikap arogan sehingga membuat individu bersikap semena-mena. Sikap semena-mena yang ditimbulkan tentu hanya akan berakibat buruk, tidak hanya bagi dirinya namun juga bagi orang lain.


Oleh : Ghina Amalia Shaliha (KPI-3B)

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024