Oleh : Toni Hermawan
Sepak bola adalah olahraga paling populer didunia. Sehingga tak jarang dari semua kalangan laki-laki maupun perempuan mencinati olahraga sepak bola. Sepak bola bukan hanya sebuah permainan olahraga biasa. Tetapi sepak bola sudah menjadi budaya di masyarakat kita. Sepak bola dapat dinikmati dan dimainkan oleh semua kalangan masyarakat dari usia muda sampai tua. Bahkan menjadikan salah satu hobi dan kecintaannya terhadap sepak bola.
Pertandingan yang ditunggu-tunggu oleh para sporter sepak bola, sebab sepak bola sejatinya adalah keindahan untuk menikmatinya. Namun semua itu berujung tangisan diatas nisan. Sudah terlalu banyak ibu-ibu sudah menanggung duka, derita dan air mata, akibat terjadinya tragedi kerusuhan pasca pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (2/10/2022) menempati urutan kedua dalam sejarah pertandingan sepak bola mematikan di dunia.
Dari 35 bencana olahraga paling mematikan dalam sejarah, korban sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan. Bukan kejayaan jika dirayakan diatas tangisan, berhentilah saling tuding menuding tentang kejadian yang sudah terjadi, ujung-ujungnya sepak bola pula yang tersalahkan.
Siapun yang mencintai sepak bola boleh tidak ada larangan, karena semua manusia mempunyai hak asasi untuk memilih yang dia inginkan. Jadi siapapun yang mencintai sepak bola harus aktif ikut memutus siklus rantai yang menumbalkan nyawa.
Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung
Pertandingan yang ditunggu-tunggu oleh para sporter sepak bola, sebab sepak bola sejatinya adalah keindahan untuk menikmatinya. Namun semua itu berujung tangisan diatas nisan. Sudah terlalu banyak ibu-ibu sudah menanggung duka, derita dan air mata, akibat terjadinya tragedi kerusuhan pasca pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (2/10/2022) menempati urutan kedua dalam sejarah pertandingan sepak bola mematikan di dunia.
Dari 35 bencana olahraga paling mematikan dalam sejarah, korban sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan. Bukan kejayaan jika dirayakan diatas tangisan, berhentilah saling tuding menuding tentang kejadian yang sudah terjadi, ujung-ujungnya sepak bola pula yang tersalahkan.
Siapun yang mencintai sepak bola boleh tidak ada larangan, karena semua manusia mempunyai hak asasi untuk memilih yang dia inginkan. Jadi siapapun yang mencintai sepak bola harus aktif ikut memutus siklus rantai yang menumbalkan nyawa.
Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung
Tidak ada komentar
Posting Komentar