Kurangnya Efek Jera Hukum, Arogansi di Jalan Raya Terjadi Lagi

Arogansi di jalan raya kerap terjadi karena minimnya kesabaran
pengendara. Saling serobot, tidak mau mengantri, kebut-kebutan tidak ingin terjebak lampu merah,
alhasil merusak ketertiban lalu lintas.  Baru-baru ini juga terdapat sebuah video yang beredar di media
sosial aksi konvoi motor gede "Moge" yang nekat melawan arus lalu lintas hindari macet di jalur
Pantura Batang, Jawa Tengah.

Arogansi pengendara "Moge" seharusnya sudah tidak terjadi lagi setelah kasus-kasus sebelumnya.
Menurut berita, polres batang mengaku tidak mengetahui dan tidak ada konfirmasi adanya konvoi
"Moge" pada saat itu. Polres Batang juga mengaku baru mengetahuinya setelah melihat video amatir
tersebut viral. Video amatir itu di upload melalui akun Instagram  infobatang pada tanggal 19/10/2022.
 
Sikap arogan muncul ketika orang-orang berkelompok. Memiliki massa membuat jalan serasa milik
nenek moyang, berlaku seenaknya tanpa menghormati hukum yang ada. Pelaku arogan juga datang
dari individu, merasa paling sibuk membuatnya kebut-kebutan dijalan raya dan tidak sabar mengantri
ditengah kemacetan. Dalam hal ini yang dirugikan bukan hanya pengendara lainnya, pejalan kaki pun
turut dirugikan. Mereka kehilangan zebra cross, sulit untuk menyebrang. Padahal di negara lain, para
pengendara sangat menghormati pejalan kaki, saat seorang saja terlihat berdiri disamping jalan
hendak menyebrang para pengendara akan berhenti sendirinya untuk mempersilahkan penjalan kaki
menyebrangi jalan tersebut.

Kasus-kasus akibat kecerobohan dan arogansi di jalan raya sudah banyak terjadi dan diberitakan. Akan
tetapi mengapa masih terjadi kasus-kasus tersebut hingga kini? Kurangnya efek jera pada hukuman
yang diberikan mungkin menjadi salah satu penyebab utamanya, apalagi jika pelaku merupakan orang
tingkat atas sehingga hukum tersebut menjadi tumpul. Dalam kasus diatas juga terbukti, bahwa
kurangnya pantauan lalu lintas yang dilakukan oleh polres membuat terlambatnya proses hukum yang
dilakukan.  
Pelaku arogansi di jalan raya harus dihukum dengan hukuman yang memiliki efek jera. Setiap pelaku
siapapun itu, tidak pandang bulu, tidak melihat latar belakang, hukum Indonesia harus ditegaskan
kembali. Jangan menjadikan arogansi ini menjadi budaya Indonesia, karena tidak akan menjadi sebuah
kebanggaan tersendiri.

Oleh Maitsa Alya Arofah, KPI3B

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024