Pesan apa? Bencana Di Awal Tahun 2021

Belum tuntas dari tekanan mahadahsyat pandemi Covid-19, kini di negeri Pertiwi datang bencana dan musibah silih berganti serta menelan korban jiwa, harta, benda serta menyisakan duka yang teramat mendalam.

Didahului dengan tanah longsor di Sumedang Jawa Barat, disusul jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu Jakarta, ditambah banjir di Sumatera Barat, banjir di Kalimantan Selatan, banjir di Kalimantan Barat, selanjutnya gempa bumi di Sulawesi Barat, hingga meletusnya Gunung Semeru di Jawa Timur. Bencana longsor dahsyat yang datang di hari Sabtu (9/1) terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Pada hari yang sama dengan kejadian longsor di Sumedang, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1).

Kita harus melihat dan menyelami setiap gelayutan fenomena ini secara komprehensif dari sudut pandang ilmiah, empiris dan mau tidak mau juga dari sudut pandang agamis.

Pihak Kementerian yang terkait, BMKG, BNPB, menjadi patokan sekaligus bertanggung jawab atas setiap kejadian ini. Namun lebih dari itu para tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda harus melakukan kajian-kajian mengapa ini bisa terjadi bahkan sampai sedemikian rupa.

Ayolah, kita ambil hikmah atas ayat kauniah-Nya ini. Kita sedang tidak baik-baik saja. Iqra, dekatkan diri dengan Sang Pencipta Alam dan Seisinya. Ayo jaga keseimbangan diri, jangan bertingkah laku yang berlebih-lebihan!

Bencana alam ini berhamburan ditengah degradasi moral anak bangsa, bahkan sampai ke desa-desa.

  

Fahmi Firmansyah, Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

 

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024