Dakwahpos.com, Bandung – Dewan Kemakmuram Masjid (DKM) ikomah UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengadakan acara podcast khutbah masjid ikomah, Senin (29 Maret 2021)
Podcast Khutbah masjid ikomah merupakan podcast rutinan yang diselenggarakan masjid ikomah yang merupakan podcast khutbah episode 114 yang diisi oleh Ustadz, Prof. Dr. H. Idzam Fautanu, MA dengan mengangkat tema "Membangun Tradisi Khutbah Masjid Ikomah"
Dalam isi podcast khutbah Ustadz, Prof. Dr. H. Idzam Fautani, MA beliau menuturkan bahwa Al-Qur'an kurang lebih ¾ bagiannya membahas tentang sejarah masa lalu umat manusia dari zaman nabi Adam As hingga nabi Muhammad SAW.
Matahari berjalan pada poros edarnya itulah takdir ketentuan dan batas yang diberlakukan Allah untuk matahari, sungguh Allah maha besar lagi maha mengetahui dalam ilmu pengetahuan. Takdir untuk alam fisik ini melahirkan ilmu pasti yang kita kenal juga dengan ilmu yang dikembangkan oleh para ahli filsafat dan ahli ilmu pengetahuan di zaman klasik saat zaman kejayaan Islam.
Hukum Allah yang kedua adalah sunnah yang berlaku untuk manusia dan para ahli menyebut sunnah ini dengan istilah hukum sejarah hal-hal yang terjadi pada masa lalu juga berlaku pada masa kini.
Dalam isi podcast khutbah yang Ustadz, Prof. Dr. H. Idzam Fautani, MA sampaikan bahwa setelah menjelaskan hukum Allah yang kedua beliau menuturkan " Barangsiapa yang membangun tradisi baik di dalam Islam maka dia akan memperoleh pahalanya dan pahala orang-orang yang mengikuti sesudahnya demikian pula Barang siapa membangun di dalam Islam tradisi yang buruk maka dia akan memperoleh dosanya dan dosa oramg-orang yang mengikutinya sesudahnya tanpa dikurangi sedikitpun dari dosa-dosa mereka (H.R Muslim), Ujarnya..
Ustadz Idzam tetap memberi penegasan ketika podcast khutbah berlangsung agar supaya sebagai seorang Muslim maka hendaklah untuk mempelajari sejarah, supaya dapat memahami para ulama dan ahli ilmu pengetahuan yang telah membangun peradaban yang sangat maju di zaman klasik Islam yang berpusat di kota-kota Madinah, Baghdad, Cordova, dan Andalusia, Tetapi semuanya hancur di Baghdad yang dihancurkan oleh hulagu pada tahun 1258 dimana Andalusia dihancurkan juga oleh raja Ferdinand dan ratu Kissable di Spanyol Islam.
Dalam isi podcastnya, Ustadz Idzam menyampaikan juga alasan mengapa Baghdad jatuh padahal dia Islam dan memiliki nomenklatur Khilafah Islam, tentu disini tidak ada yang salah ungkapnya, Karena Islam adalah agama Allah yang haq, yang Mutlaq kebenarannya, maka dari itu beliau mengungkapkan yang salah justru para pengikut dari ajaran Islam itu sendiri, maka dalam hal ini Allah SWT berfirman dan memberikan isyarat kepada kita semua dalam Q.s al-Ma'un :
اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙالَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙوَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ ࣖ
Ustadz Idzam menuturkan setelah membacakan Q.s al-Ma'un bahwa orang yang mendustkan agama itulah orang yang menghardik anak yatim tidak menjurkan memberi makan orang miskin, maka celakalah orang-orang yang sholat yaitu orang-orang yang lalai dengan shalatnya orang-orang yang riya' dalam shalatnya dan amal ibadahnya serta enggan menolong dengan barang yang berguna, Demikianlah Allah akan memasukkan orang-orang yang shalat ke dalan neraka, Lantas berbagai pertanyaan muncul, mengapa ? karena shalatnya hanya sekedar untuk memenuhi fungsi social agar dilihat oleh orang lain.
Dalam hadits disebut dengan riya' alladzinahum yuroun maka Rasulullah SAW bersabda ;
" Wafa makhoa 'alaikum asyir kull asrur". Riya yang merupakan syirik terkecil yang terkadang diabaikan di dalam mu'amalah.
Setelah itu beliau pun memberi penjelasan "Bahwa sebagai seorang Muslim hendaknya bangun persa Mayang pertama adalah tradisi yang baik yang kita kembangkan minimal di kampus yang tercinta ini, yang kedua, hendaknya mendawamkan tradisi tersebut dengan mengambil tradisi-tradisi yang baik yang pernah dibangun oleh para pendahulu kita dikampus ini, yang ketiga terapkan tradisi baik tersebut dengan mengembangkan hal-hal positif yang biasa disebut oleh para ilmuwan dengan kearifan local dan menjauhkan tradisi-tradisi yang baru, Wallahu A'alam bish-shawab". Ungkapnya, ketika hendak menutup podcast khutbah yang sudah di penghujung acara.
Terakhir, beliau mengakhiri khutbah/podcast khutbah ini dengan membaca ; Barakallahu lii walakum pi-l Qur'an lazim warna fany wa iyyakum Bima fiihi Minal ayat Iwa fikri hakim wataqobbal amin'ny waminkum tilawatahu innahu huwas sami'ul aliim.
Reporter : Silmie Rusydiani Sholihah
Mahasiswi UIN SGD Bandung
Tidak ada komentar
Posting Komentar