Antisipasi Kemarau Panjang

SETIAP musim kemarau tiba, selalu muncul masalah kekeringan yang berakibat krisis air bersih dan kerusakan lahan pertanian. Kekeringan seolah menjadi penyakit tahunan yang selalu kambuh. Dampak kekeringan muncul sebagai akibat kekurangan air, atau 
perbedaan-perbedaan antara permintaan dan persediaan air. Apabila kekeringan sudah 
mengganggu tata kehidupan dan perekonomian masyarakat, kekeringan dapat dikatakan bencana.

Menurut informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sembilan provinsi mengalami krisis air pada musim kemarau tahun ini. Sembilan provinsi tersebut ialah Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, NTT, dan Papua Barat. Bencana kekeringan sangat mengganggu kepentingan manusia dalam memenuhi kebutuhan air.

Ketika kekeringan sudah menjadi bencana, pihak yang paling menderita akibat kekeringan ialah makhluk hidup. Manusia khususnya dalam berbagai sendi kehidupannya mutlak memerlukan air untuk kelangsungan hidup. Bayangkan saja, dampak terhadap sektor pertanian yang umumnya dilakoni para petani seandainya kekeringan panjang terjadi. Mulai keringnya lahan, gagal panen, dan dampak lebih jauh laju proses pemiskinan akan semakin tidak dapat terkontrol. Kekeringan akan mengganggu ketersediaan pangan dan mengakibatkan ketidaktahanan pangan. 

Dampak lebih jauh ialah gagalnya program pembangunan yang dicanang kan pemerintah. Memang kekeringan tidak mengenal pemerintah.

Meski dampak kekeringan amat luar biasa, hingga kini belum ada upaya signifikan untuk menyelesaikan soal itu. Selama ini, penyelesaian masalah kekeringan dilakukan dengan reaktif, temporer, ad hoc, parsial, dan orientasi penciptaan proyek. Misalnya pemberian air bersih, bantuan pupuk, pompa, benih, pengadaan traktor, rehabilitasi sarana irigasi, dan membuat hujan buatan yang biayanya mahal dan hasilnya kerap kurang optimal. Ibarat sakit, yang diobati hanya gejala-gejala yang timbul, bukan mencari sumber penyebab penyakitnya sehingga akhirnya menjadi penyakit kambuhan.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023