Oleh : Muhammad Fachri
Air merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia, Fungsinya di masyarakat sangat utama karena digunakan untuk berbagai macam keperluan mulai minum hingga mencuci. Namun, keberadaan air justru menjadi masalah utama yang harus kita hadapi.
Point pertama bagi seluruh masyarakat dan pemerintah yang paling terpenting dalam mengatasi krisis air pada musim kemarau ialah hemat air. Peran pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan untuk mengontrol sistem yang diterapkan untuk menghemat air.
Pembuatan bak penampungan air hujan di belakang dan di depan rumah juga jadi salah satu solusi agar saat kemarau krisis air tidak lagi terlalu berpengaruh. Kebijakan pemerintah daerah untuk membantu warga membangun bak-bak penampungan seperti itu, sangatlah dibutuhkan.
Sementara itu, masyarakat tak boleh sekedar bersikap pasif, pasrah dengan keadaan. Warga harus mengawali perbaikan dari diri sendiri, seperti tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai. Hal itu disebabkan ketika kemarau tiba, sungai menjadi salah satu alternatif sebagai sumber air. Bayangkan ketika isi sungai cuma sampah. Bukan hanya saat kemarau saja, melainkan juga bahaya sudah antre datang ketika musim hujan tiba.
Kampanye tentang sanitasi dan juga perilaku positif dalam menjaga sumber air harus terus dilakukan. Masyarakat tak boleh Cuma diimbau agar menjaga lingkungan karena tidak efektif. Bila perlu diimbangin dengan penegakan hukum yang tegas.
Satu lagi yang tak kalah penting ialah berhenti menebang pohon sembarangan dan lakukan reboisasi guna menghindari kekeringan. Tidak perlu banyak perdebatan tentang fungsi pohon sebagai penahan air di tanah. Perlu sebanyak mungkin menanam pohon di wilayah sekitar kita tinggal.
Dengan melakukan hal-hal tersebut, insya Allah krisis air tidak terjadi pada saat kemarau, kalaupun ada krisis, tidak akan terlalu parah karena ada cadangan yang bisa membantu. Kalau tidak dimulai sekarang, rasanya hanya tinggal menunggu waktu Indonesia akan menjadi padang pasir.
Penulis, Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung.
Tulisan ini pernah di muat di Media Indonesia tanggal 15 September 2018 dengan beberapa perubahan.
Tidak ada komentar
Posting Komentar