Dakwahpos.com, Bandung-''Karena perpustakaan itu biasanya banyak hal-hal yang perlu untuk dikembangkan terutama untuk para jama'ah, makanya saya berusaha keras untuk mewujudkan perpustakaan di Mesjid Agung Ujungberung ini berdiri." Ucap pendiri perpustakaan Masjid Agung Ujungberung, Jhonny Sunggawan. Selasa (25/09/2018)
Lahan kosong bekas toilet dan tempat wudhu ini akhirnya di usulkan Jhonny dan disepakati oleh pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Agung Ujungberung untuk dibuat perpustakaan. Perpustakaan Masjid Agung Ujungberung berdiri pada tanggal 24 Mei 2011. Setahun setelah proses pembangunan dilakukan, perpustakaan ini resmi dibuka tepatnya pada tanggal 24 April 2012. Anggaran yang diberikan DKM hanya untuk pembuatan lemari dan rak-rak buku.
Meskipun buku-buku yang tersedia disini terdapat buku-buku diantaranya buku ke agamaan, buku pengetahuan umum, al-qur'an, tafsir dan majalah-majalah keagaaman dari Kementerian Agama (Kemenag). Jhonny merasa koleksi buku diperpustakaan ini masih kurang karena sebagian jama'ah banyak yang memberikan kritikan agar diperbanyak buku yang disediakan untuk membaca. Kurangnya koleksi tersebut membuat pengunjung perpustakaan sepi. Anggaran dan juga donatur yang menyumbangkan buku menjadi kendala mengapa koleksi buku-buku diperpustakaan Masjid Agung Ujungberung tidak bertambah.
Tetapi dengan usaha mencari buku-buku datang ke Kemenag akhirnya beliau hanya berhasil mendapatkan beberapa al-qur'an. Namun, buku-buku keagamaan tersebut masih bersifat titipan. Ia juga mencari ke perpustakaan Gedung Merdeka 2 buah buku dan sebagian buku-buku umum diperoleh dari bekas warga yang disumbangkan ke masjid. Buku-buku perpus ini juga biasanya dibutuhkan untuk para ustadz sebelum memberikan materi kepada jamaah . Buku diperpustakaan ini hanya boleh dibaca dan difotocopy saja namun tidak dibawa kerumah karna dikhawatirkan tidak kembali.
"Saya tidak mengharapkan uang dari jamaa'ah atau DKM, tetapi jika ada ya saya terima untuk beli buku-buku dan juga keperluan perpustakaan. Tapi saya lebih mengharapkan banyak sumbangan buku-buku bekas juga gapapa agar koleksi buku semakin bertambah disini." Ucapnya
Perpustakaan ini dibuka mulai pukul 07.00 pagi hingga pukul 08.00 malam. Setiap pengunjung yang datang hingga pendiri sekaligus penjaga perpustakaan tersebut selalu menyediakan buku tamu yang harus diisi pesan kesan juga kritik untuk bahan evaluasi kedepanya. Jama'ah senang dengan hadirnya perpustakaan ini karna menumbuhkan gairah membaca sambil beribadah. Meskipun kapasitas tempatnya belum mencukupi banyak pengunjung, namun pendiri selalu menjaga akan kebersihan, kerapihan buku agar pengunjung tetap nyaman saat membaca.
Reporter: Maya Dewi Krisdiani, KPI 3/B
Tidak ada komentar
Posting Komentar