Krisis Kekerasan Pada Anak, Salah Siapa?


Oleh: Bayu Aidil Lestaluthfi 
 
Kekerasan merupakan suatu tindakan yang menimbulkan penderitaan hingga merenggut nyawa, tindakan yang tidak memandang bulu ini sering kali terjadi terhadap lingkungan masyarakat, tidak hanya di kalangan orang dewasa tapi sudah merambah kepada kalangan anak-anak

Anak-anak yang seharusnya tidak menegenal kekerasan namun kini tidak hanya mengenal mereka juga sudah mulai mempraktekkannya. Kenapa hal ini bisa terjadi, apakah salahnya kontrol orang tua terhadap buah hatinya atau perkembangan zaman yang membuat anak mulai mencari jati dirinya sendiri yang sejatinya itu belum pantas untuk ditemukannya atau lemahnya peran sekolah dalam membentuk akhlak seorang anak?

Sebagai orang tua sudah seharusnya memproteksi anak terhadap hal-hal yang berhubungan dengan kekerasan, dan sekolah merupakan salah satu media pilihan utama orang tua dalam memproteksi anak serta membentenginya dengan akhlak yang baik. Tapi tidak selalu pilihan utama menjadi pilihan terbaik banyak dari orang tua yang telah memasukkan anak nya ke sekolah beranggapan bahwa mereka telah melakukan hal yang tetpat sehingga control terhadap anak pun hanya sebatas dirumah saja sedangkan perihal diluar itu diserahkan kepada sekolah.

Hal itu lah yang membuat krisis moral anak menjadi tidak terkontrol terutama dalam hal tindak kekerasan terhadap sesamanya, banyak tindak kekerasan di kalangan anak terjadi karena factor meniru apa yang telah dilihatnya ditambah lagi dengan perubahan zaman yang cepat membuat anak mengeksploitasi dunia terlalu dalam karena mereka beranggapan bahwa jati diri merupakan suatu hal yang pantas untuk di dapatkan sesegera mungkin.

Salah siapakah krisis tersebut?, merupakan sebuah tanda tanya dan menjadi PR untuk orang tua sebagai pemeran utama terhadap anaknya serta sekolah yang menjadi pondasi pembentukan akhlak tidak lupa juga lingkungan masyarakat sekitar yang berperan sebagai agent of change. Dengan cara menamkan kembali nilai-nilai tenggang rasa terhadap sesama manusia serta menerapkan kembali nilai persatuan yang sudah diajarkan sejak zaman nenek moyang dahulu.

Dengan demikian krisis kekerasan yang terjadi dikalangan anak bisa di atasi tidak hanya melalui orang tua saja namun lingkungan sekolah yang kondusif dan berakhlak berlandaskan agama dan Pancasila

Penulis : Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023