Stop Kekerasan Pada Anak


 Oleh Muhamad Umar

Anak merupakan anugrah yang diberikan Tuhan untuk manusia, dengan adanya anak, dua insan manusia merasa sempurna, banyak sekali diluar sana ingin sekali mempunyai buah hati yang disebut anak. Bahkan dari meraka rela sampai menghabiskan tenaga dan waktu untuk mempunyai anak walaupun dengan proses bayi tabung. Bersyukurlah jikalau sudah mempunyai anak, dibandingkan dengan yang lain yang belum diberi kesempatan untuk mempunyai keturunan.

Berbicara tentang anak, bukan berarti tidak banyak kasus terkait anak , mulai dari para orang tua yang kurang memperhatikannya bahkan tidak menyayangi anaknya sendiri juga banyak. Penomena ini sering terjadi dikalangan masyarakat bukan hanya satu atau dua kasus tapi lebih. Kekerasan dalam anak menjadi viral atau sering terjadi terhadap anak disebabkan orang tua yang tidak menyukai anaknya lantaran sebuah alasan yaitu karena tidak menuruti perintah mereka.

Dewasa ini kasus kekerasan dalam anak memang sering terjadi, dari pembantu yang memukul anak majikan sampai orang tua sendiri yang menyiksa anaknya, sungguh ironis memang ketika kekerasan terhadap anak yang terus berlanjut bahkan sampai meninggal dunia. Sebenarnya banyak faktor yang membuat orang tua ataupun orang lain berbuat kasar terhadap anak yaitu mulai dari perekonomian, bukan orang tua kandung asli,namun juga tidak sedikit orang tua sendiri yang tidak suka terhadap anaknya dengan beralasan nakal dan sebagainya.

Ketika anak dilanda kekerasan kebanyakan mereka tidak berani untuk melapor ataupun mengadu kepada pihak berwajib misalnya, dikarenakan sering mereka diancam, akan tetapi tidak sedikit juga yang melapor kepada pihak berwajib itupun dibantu oleh orang lain atau tetangga mereka yang secara tidak langsung melihat sendiri aksi kekerasan yang dilakukan orang tua mereka terhadap anaknya.

Penyebab kekerasan pada anak, itu tadi banyak sekali faktornya, tetapi bukan itu saja banyak orang tua sebelum menikah atau menata rumah tangga mungkin pernah mengalami kekerasan dalam hidupnya semasa kecil, sehingga ketika mempunyai anak ia bisa saja melampiaskan ke anaknya ketika marah ataupun kesal, yang patut digaris bawahi disini ialah bagaimana kekerasan ini bisa selalu terjadi diamanapun dan kapanpun.

Pada intinya ketika kita ingin menata rumah tangga, kita harus belajar terlabih dahulu tentang anak , atau cara mendidik anak , bahkan tentang psikologi anak, kebanyakan orang yang sudah menikah terkadang mengabaikan tentang cara mendidik anak. Jadi kita sebaiknya belajar terlebih dahulu tentang mendidik anak atau kepribadian anak, supaya kelak nantinya ketika menata rumah tangga tidak terjadi hal-hal yang memicu kepada kekerasan.


Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023