Berita Terbaru

Masjid Baitul Mu’min Adakan Lagi Jumat Berkah dengan Pembagian Makanan Usai Salat Jumat”

Dakwahpos.com – Bandung. dalam Suasana Jumat siang (21/11/2025) tampak ramai di sekitar Masjid Baitul Mu'min ketika para remaja masjid melaksanakan kegiatan jumat berkah dengan membagikan makanan kepada anak-anak dan warga sekitar. Kegiatan ini berlangsung usai salat Jumat, di mana jamaah mulai keluar dari masjid dan langsung disambut oleh para relawan muda yang membagikan nasi kotak dengan ramah.

Program Jumat Berkah ini tidak hanya menjadi ajang berbagi makanan, tetapi juga sarana menumbuhkan kepedulian dan tanggung jawab bagi para remaja masjid. Mereka terlibat penuh mulai dari mempersiapkan makanan, mengatur antrian, hingga memastikan pembagian berjalan tertib dan merata. Keceriaan anak-anak terlihat saat mereka menerima makanan dengan antusias.

Salah satu panitia menyampaikan bahwa kegiatan ini rutin diadakan sebagai upaya memperkuat rasa kebersamaan di lingkungan masjid. "Kami ingin anak-anak belajar berbagi, dan warga juga merasakan manfaat dari kegiatan ini," ujarnya.

Warga sekitar menyambut positif kegiatan ini, sebab selain membantu mereka yang membutuhkan, Jumat Berkah juga mempererat hubungan sosial antarjemaah dan masyarakat sekitar masjid.

Dengan terselenggaranya kegiatan seperti ini, Masjid Baitul Mu'min terus menunjukkan perannya sebagai pusat aktivitas keagamaan dan sosial yang memberikan dampak nyata bagi lingkungan. 


Farrel Ivandri Fahreza/KPI-3A

Tak Hanya untuk Yayasan, Masjid Al-Azhar Summarecon Bandung Kini Bisa Dipakai oleh Masyarakat Umum

Dakwahpos.com, Bandung- Masjid Al Azhar Summarecon Bandung kini membuka akses penggunaan gedung bagi masyarakat umum di kawasan Summarecon Bandung dan sekitarnya.

Masjid Al Azhar Summarecon Bandung tidak lagi terbatas untuk kegiatan internal yayasan saja. Pengelola masjid memperluas akses bagi masyarakat luas untuk menggunakan fasilitas masjid dalam berbagai kegiatan keagamaan, seperti pengajian, kajian islami, hingga pertemuan komunitas muslim.

Kebijakan ini muncul sebagai respon atas tingginya minat masyarakat untuk beribadah di masjid tersebut. Awalnya, Masjid Al Azhar Summarecon Bandung hanya diperuntukkan bagi lingkungan yayasan. Namun, lokasi masjid yang strategis di kawasan Summarecon membuat banyak masyarakat dari berbagai kalangan mampir untuk menunaikan salat maupun beristirahat sejenak. Kondisi ini menjadi pertimbangan pengelola untuk membuka masjid secara inklusif kepada publik.

"Sebenarnya masjid ini nggak terbuka buat umum, tapi karena banyak orang olahraga, orang transit dari jauh, dan banyak lah orang yang sekadar jalan-jalan di Summarecon, terus mereka mampir untuk salat. Namanya juga mau beribadah, masa nggak dibolehin sih. Jadilah dibuka untuk umum," ujar salah satu pengurus masjid.

Antusiasme masyarakat mulai terlihat sejak akses dibuka secara luas. Beberapa komunitas muslim pun sudah mulai menjadwalkan kegiatan keagamaan dan kajian di masjid. Untuk menjaga kenyamanan jamaah, pengelola menyediakan sistem reservasi kegiatan melalui pihak administrasi agar jadwal penggunaan masjid tertata dengan baik.

Reporter : Shabrina Salsabila/KPI 3B

Masjid Al-Masykur Cipadung Wetan, Pembinaan Tahsin Al-Qur'an

Dakwahpos.com, Bandung - Kegiatan pembinaan tahsin Al-Qur'an kembali digelar di Masjid Al-Masykur Cipadung Wetan. Dalam suasana yang khidmat, para jamaah mengikuti bimbingan membaca Al-Qur'an bersama pembina setempat, Ustaz Ridwan. Kegiatan ini berlangsung di ruang utama masjid dengan metode belajar bersama yang memungkinkan peserta lebih fokus dan mudah memahami materi. Selasa (18/11/2025)

Pada sesi pembinaan tersebut, para jamaah tampak duduk sambil memegang mushaf dan buku panduan tajwid. Mereka menerima arahan langsung mengenai cara melafalkan huruf hijaiyah dengan benar, membetulkan makhraj, serta memperbaiki panjang-pendek bacaan (mad) sesuai kaidah yang benar. Suasana diskusi dan tanya jawab berlangsung hangat, mencerminkan antusiasme jamaah dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an.

"Belajar tahsin itu bukan sekadar memperbaiki bacaan, tetapi juga menjaga adab dan kecintaan kita terhadap Al-Qur'an," ujar Ustaz Ridwan.

Pembinaan tahsin Al-Qur'an ini menjadi salah satu program rutin Masjid Al-Masykur Cipadung Wetan. Pengurus masjid berharap kegiatan tersebut terus berkembang dan mampu meningkatkan kualitas literasi Al-Qur'an masyarakat sekitar.

Dengan adanya program seperti ini, Masjid Al-Masykur Cipadung Wetan tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga tempat pembinaan ilmu yang memperkuat kehidupan spiritual jamaah di lingkungan Cipadung Wetan.

Reporter: Muhammad Haikal Sinatria, KPI 3/D

Masjid Raya Al-Jabar, Pukau Wisatawan dengan Desain Kubah Kaca Berkonsep Danau

Dakwahpos.com, Bandung - Masjid Raya Al-Jabar, ikon megah yang berdiri di kawasan Gedebage, Kota Bandung, berhasil memikat ribuan wisatawan setiap pekannya. Keindahan arsitekturnya yang memadukan unsur modern dan nilai-nilai Islam membuat masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga destinasi wisata religi dan edukatif bagi masyarakat, Rabu (8/10/2025).

Keunikan utama Masjid Raya Al-Jabar terletak pada desain kubah kacanya yang berkilau dan memantulkan cahaya dari permukaan danau buatan di sekitarnya. Pemandangan ini menciptakan kesan masjid terapung, sehingga banyak pengunjung datang untuk berfoto sekaligus menikmati suasana spiritual yang tenang.

"Desainnya keren, bagus, beda dari yang lain." Ujar salah seorang pengunjung.

Dengan keindahan dan konsep arsitektur yang khas, Masjid Raya Al-Jabar kini menjadi salah satu ikon wisata religi terpopuler di Jawa Barat, sekaligus bukti bahwa rumah ibadah dapat menjadi ruang yang memadukan seni, spiritualitas, dan keindahan alam.

Selain sebagai tempat ibadah, kawasan Masjid Raya Al-Jabar juga dilengkapi dengan taman, museum, dan area edukasi yang terbuka untuk umum. Fasilitas tersebut menjadikan masjid ini sebagai destinasi wisata keluarga yang menggabungkan unsur religi, rekreasi, dan pembelajaran.

Reporter: Muhammad Haikal Sinatria, KPI/3D

Masjid Raya Al-Jabar, Pukau Wisatawan dengan Desain Kubah Kaca Berkonsep Danau

Dakwahpos.com, Bandung - Masjid Raya Al-Jabar, ikon megah yang berdiri di kawasan Gedebage, Kota Bandung, berhasil memikat ribuan wisatawan setiap pekannya. Keindahan arsitekturnya yang memadukan unsur modern dan nilai-nilai Islam membuat masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga destinasi wisata religi dan edukatif bagi masyarakat, Rabu (8/10/2025).

Keunikan utama Masjid Raya Al-Jabar terletak pada desain kubah kacanya yang berkilau dan memantulkan cahaya dari permukaan danau buatan di sekitarnya. Pemandangan ini menciptakan kesan masjid terapung, sehingga banyak pengunjung datang untuk berfoto sekaligus menikmati suasana spiritual yang tenang.

"Desainnya keren, bagus, beda dari yang lain." Ujar salah seorang pengunjung.

Dengan keindahan dan konsep arsitektur yang khas, Masjid Raya Al-Jabar kini menjadi salah satu ikon wisata religi terpopuler di Jawa Barat, sekaligus bukti bahwa rumah ibadah dapat menjadi ruang yang memadukan seni, spiritualitas, dan keindahan alam.

Selain sebagai tempat ibadah, kawasan Masjid Raya Al-Jabar juga dilengkapi dengan taman, museum, dan area edukasi yang terbuka untuk umum. Fasilitas tersebut menjadikan masjid ini sebagai destinasi wisata keluarga yang menggabungkan unsur religi, rekreasi, dan pembelajaran.

Reporter: Muhammad Haikal Sinatria, KPI/3D

Anak-Anak TPA Antusias Ikuti Penilaian Menulis Ayat Al-Qur’an di Masjid Al-Jihad Cigiringsing



Dakwahpos.com, Cigiringsing — Suasana semangat dan penuh ketekunan tampak di aula Masjid Al-Jihad Cigiringsing pada Minggu sore saat kegiatan penilaian menulis ayat Al-Qur'an dilaksanakan bagi anak-anak Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA). Para santri cilik terlihat serius menulis ayat demi ayat dengan rapi di buku latihan mereka.

Kegiatan penilaian ini merupakan bagian dari program pembelajaran rutin yang bertujuan mengasah kemampuan menulis huruf hijaiyah sekaligus memperkuat pemahaman anak terhadap ayat Al-Qur'an. Setiap anak dinilai berdasarkan kerapian tulisan, ketepatan bentuk huruf, serta kesesuaian dengan ayat yang mereka salin.

Ustaz Fahri, salah satu pengajar TPA, menjelaskan bahwa kemampuan menulis ayat Al-Qur'an harus dilatih sejak dini. "Menulis ayat Al-Qur'an bukan hanya soal kerapian, tetapi juga bagaimana anak-anak memahami susunan huruf dan belajar menjaga adab dalam menulis kalamullah," ujarnya.

Selama penilaian berlangsung, beberapa anak tampak sangat teliti dalam memperhatikan bentuk huruf, sementara yang lain menulis dengan perlahan untuk memastikan bahwa setiap ayat tersalin dengan benar. Para ustaz dan ustazah sesekali memberikan arahan lembut agar anak-anak tidak terburu-buru dan tetap fokus.

Salah satu peserta, Fadila , mengaku senang mengikuti kegiatan tersebut. "Saya suka menulis ayat Al-Qur'an. Ustaz bilang tulisan saya sudah lebih rapi dari minggu lalu," katanya sambil tersenyum bangga.

Kegiatan ditutup dengan pengumpulan lembar penilaian serta pemberian catatan perbaikan untuk masing-masing santri. Para pengajar berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kecintaan anak-anak kepada Al-Qur'an dan membantu mereka lebih terampil dalam menulis huruf hijaiyah.

Reporter: Sipa Latipatul Uluwiyah – KPI/3A

Menggapai Keberlimpahan: Memahami Janji Allah Menambah Nikmat Bagi Hamba yang Bersyukur (QS. 14:7)


Dakwahpos.com, Bandung – Dalam rangka memperdalam pemahaman tentang hakikat syukur dan janji Allah SWT, DKM Baitul Muttaqien Cinunuk mengadakan kajian rutinan khusus untuk ibu-ibu. Kajian ini bertujuan untuk mengajak jamaah senantiasa bersyukur dalam segala kondisi, baik suka maupun duka.

Dengan mengusung tema "Menggapai Keberlimpahan: Memahami Janji Allah Menambah Nikmat Bagi Hamba yang Bersyukur (QS. 14:7)", kegiatan ini disampaikan oleh Ustadz berlangsung pada Sabtu, (22/10/2025).

Disampaikan Ustadz , manusia wajib bersyukur atas segala nikmat Allah karena Allah telah berjanji dalam firman-Nya, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu (QS. Ibrahim: 7).

"Ibu-Ibu, syukur itu bukan hanya diucapkan saat senang. Justru, syukur yang sejati diuji ketika musibah datang. Jangan sekali-kali memvonis diri sendiri saat tertimpa kesusahan," pesan Ustadz

Beliau menekankan bahwa musibah adalah bentuk cinta Allah yang harus disyukuri, karena melalui musibah, seorang hamba bisa lebih dekat kepada-Nya. Kebahagiaan tidak akan datang selamanya, namun kedekatan dengan Allah adalah tujuan hakiki.

"Lebih baik kita 'memvonis' Allah dengan husnudzan, meyakini bahwa semua yang Dia berikan adalah baik, daripada memvonis diri sendiri dengan prasangka buruk. Dalam pendekatan psikologis, sikap ini adalah bentuk dzikir dan penyerahan diri," jelas Ustadz

Ustadz  juga mengingatkan bahwa di balik setiap kesedihan, Allah sedang menyiapkan kebahagiaan yang lebih besar.

"Syukuri apapun yang Allah berikan, karena barangkali di balik duka yang kita rasakan, ada bahagia yang belum terlihat. Allah tidak pernah tidur dari mengatur hidup hamba-Nya."

Di akhir ceramahnya, beliau menutup dengan pesan agar para jamaah senantiasa mengingat janji Allah bagi orang yang bersyukur, baik melalui lisan, hati, maupun perbuatan.

"Mari kita jadikan syukur sebagai gaya hidup. Dengan syukur, nikmat akan berlipat, hati menjadi tenang, dan hidup penuh berkah," ungkap Ustadz  sebelum menutup kajian.

Reporter : (Mia Maulidina, KPI 3B)
 

Masjid

Masjid

Opini

Opini

Sosok

Sosok

Pendidikan

Pendidikan

Ekonomi

Ekonomi

Sastra

Sastra

Wisata

Wisata

Resensi

Resensi
© Dakwahpos 2024