Indonesia adalah negara yang memiliki suporter unik. Dimana royalitas supporter tiap daerahnya cukup tinggi. Mereka akan memberikan waktu dan tenaga untuk mendukung jagoan mereka. Bukankah kita semua sudah tahu itu dan untuk meinimalisir kerusuhan kita punya aturan yang tepat.
Banyak aturan yang menyatakan bahwa penggunaan gas air mata tidak disarankan untuk penggunaan dipertandingan sepak bola. Salah satunya adalah aturan Internasional FIFA Pasal 5 ayat (2). Tapi mengapa gas air mata digunakan untuk mengendalikan suporter yang masuk ke lapangan di Kanjuruhan?
Niat aparat adalah mengendalikan kerusuhan dilapangan dan mengamankan pemain sepak bola, akan tetapi kenapa bisa ada gas air mata yang meluncur ke pintu keluar dan suporter yang tidak melakukan kerusuhan. Setelah meluncurnya gas air mata, semua suporter panik dan berusaha mengamankan diri ke pintu keluar. Disitulah banyak korban berjatuhan, mulai dari kekurangan oksigen, jatuh dari tangga, dan lain-lain.
Bahkan sangat disanyangkan, suporter yang sudah tidak melakukan kerusuhan dan tertinggal dilapangan mendapatkan tendangan kungfu dari oknum aparat. Ini adalah momentum yang bisa kita gunakan untuk mengevaluasi bagaimana SOP yang berlaku dan bagaimana pengaplikasiannya. Jangan sampai masyarakat kehilangan kepercayaan kepada aparat pemerintah.
Iqbal Saputra KPI 3B UIN SGD Bandung
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan