Memaknai Agama Islam dalam Peringatan Maulid Nabi

Dakwahpos.com, Jakarta- Pada tanggal 30 Oktober 2021, DKM Jami Nurul Hasanah bersama Remaja Masjid mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. Peringatan yang di gelar sekitar pukul 19.00 s/d 21.00 itu bertemakan "Meneladani Akhlak dan Meningkatkan Cinta Kepada Rasulullah saw". Acara tersebut diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran serta sambutan-sambutan. Antusias dari masyarakat sekitar pun sangat baik, karena banyak jamaah yang hadir. Baik dari kalangan perempuan ataupun laki-laki, anak kecil sampai dengan orang lansia. Mereka senang dengan adanya acara memperingati hari lahir Nabi Muhammad saw ini. 


Dalam acara tersebut, yang dihadiri oleh Al Habib Ahmad bin Alawy Al Habsyi itu berisi mengenai bagaimana cara meningkatkan rasa cinta kita terhadap Rasulullah. Dalam kesempatannya, beliau mengatakan pada saat Nabi lahir, berhala-berhala yang ada tumbang, singgasana runtuh, bahkan api sesembahan yang tidak pernah padam selama 1000 tahun pun akhirnya padam sebab lahirnya Nabi. 


Beliau juga menceritakan tentang paman Nabi, Abu Lahab yang jahat dan tidak mau mengikuti ajaran Rasulullah. Namun, pada saat kelahiran Nabi dahulu, Abu Lahab gembira akan lahirnya seorang keponakan. Sangking bahagianya, Abu Lahab memerdekakan salah satu hamba sahaya yang ia punya. Maka dari itu, setiap hari Senin, hari kelahiran Nabi, Allah ringankan siksa untuknya. Allah ringankan siksa untuk Abu Lahab karena ia bahagia atas lahirnya Nabi Muhammad saw. 


Beliau juga memberitahukan, agar umat Islam mendidik anak-anak mereka dengan baik. Yang pertama, dengan mengajarkan anak untuk mencintai Rasul. Untuk mengenal dan menyayangi Rasul. Memperbanyak shalawat untuk Rasul dan keluarganya, serta mencintai para sahabatnya. Yang kedua, dengan mengikuti sunah Rasul. Rasul selalu mengajarkan kita kepada kebaikan, maka dari itu patutlah Nabi Muhammad sebagai panutan kita. Mengikuti segala sunah Nabi, seperti masuk ke masjid menggunakan kaki kanan dan keluar menggunakan kaki kiri terlebih dahulu. 


Yang ketiga, dengan mengajarkan anak mengaji. Belajar mengaji sedari kecil  sangat penting untuk tumbuh kembang anak dalam mempelajari agama. Jika orang tua dapat mengajarkan anak mengaji, silakan ajarkan. Jika tidak, antar anak ke pengajian, TPQ, atau menggunakan jasa ustad privat yang datang untuk mengajar mengaji di rumah. Kita harus berusaha agar anak-anak kita menjadi anak yang sholeh dan sholehah. 


Beliau juga mengatakan, akan ada suatu zaman, di mana orang-orang tidak lagi mengikuti Nabi Muhammad saw, tidak lagi mengikuti para ulama, para kyai, serta tidak lagi datang ke masjid dan majelis ta'lim. Dikatakan, apabila berada di sama tersebut, Allah akan hilangkan keberkahan usahanya. Tidak ada lagi keberkahan dalam usahanya. Selain itu, Allah akan kirimkan pemimpin yang dzalim. Pemimpin yang korupsi, memakan uang rakyat, dan tidak peduli dengan para rakyatnya. Maka dari itu, sebelum berada di zaman yang seperti itu, kita harus tetap belajar dan menjaga keimanan kita dengan baik. Menjaga agama Islam dengan baik agar tidak dirusak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab serta ingin menghancurkan agama Islam. 


Semoga kita dapat mengambil manfaat dari isi ceramah yang diberikan oleh Al Habib Ahmad bin Alawy Al Habsyi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 


Reporter: Jihan Nur Setyo R

Mahasiswa KPI, UIN SGD BDG 


Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023