Dakwahpos.com, Bandung - Khatib di mesjid At-Taqwa itu semuanya ada 4 , semuanya mempunyai jadwal yang sudah ditentukan. Setiap orangnya tidak hanya bertugas menjadi khatib di mesid At-Taqwa itu, tetapi ada yang bertugas di mesjid lain.
Pada waktu DKM berbicara kepada khatib dua, bahwasanya khatib satu ada halangan sehingga tidak bisa untuk jadi khatib, respon baik pun di utarakan oleh khatib dua kepada pak DKM. Namun setelah hari jum'at tidak ada satu khatib pun yang meju kedepan, khatib dua pun tidak kunjung datang. Itu karena tidak ada komunikasi lebih lanjut setelah pembicaraan awal antara khatib dua dengan DKM. Pada kejadian itu pun tidak ada satupun diantara khatib-khatib yang lainnya yang datang. Dan terpaksa satu dari sekian banyaknya jemaah ada yang kedepan untuk menjadi khatib. Kebetulan jemaah yang menjadi khatib itu pernah merasakan yang namanya mondok, jadi ketika beliau kedepan tidak terlalu asing tampil didepan banyak orang.
Kejadian itu menjadi pelajaran buat para khatib jangan sampai ada miskom antara khatib dengan DKM. Seharusnya DKM sendiri tidak boleh membiarkan begitu saja, meskipun sudah diberitahu dari awal pada khatib, tidak seharusnya DKM diam begitu saja, begitupun khatib nya harus bertanya terlebih dahulu pada DKM perihal siapa yang menjadi khatib di minggu-minggu ini atau minggu-minggu selanjutnya. Kalaupun tidak bisa hadir, khatib itu harus ada konfirmasi terlebih dahulu kepada DKM, agar kejadian seperti itu tidak akan terulang kembali.
Reporter: Ahmad Kamil Taufik KPI/3A
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan