Dengan mengusung tema "Menggapai Keberlimpahan: Memahami Janji Allah Menambah Nikmat Bagi Hamba yang Bersyukur (QS. 14:7)", kegiatan ini disampaikan oleh Ustadz berlangsung pada Sabtu, (22/10/2025).
Disampaikan Ustadz , manusia wajib bersyukur atas segala nikmat Allah karena Allah telah berjanji dalam firman-Nya, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu (QS. Ibrahim: 7).
"Ibu-Ibu, syukur itu bukan hanya diucapkan saat senang. Justru, syukur yang sejati diuji ketika musibah datang. Jangan sekali-kali memvonis diri sendiri saat tertimpa kesusahan," pesan Ustadz
Beliau menekankan bahwa musibah adalah bentuk cinta Allah yang harus disyukuri, karena melalui musibah, seorang hamba bisa lebih dekat kepada-Nya. Kebahagiaan tidak akan datang selamanya, namun kedekatan dengan Allah adalah tujuan hakiki.
"Lebih baik kita 'memvonis' Allah dengan husnudzan, meyakini bahwa semua yang Dia berikan adalah baik, daripada memvonis diri sendiri dengan prasangka buruk. Dalam pendekatan psikologis, sikap ini adalah bentuk dzikir dan penyerahan diri," jelas Ustadz
Ustadz juga mengingatkan bahwa di balik setiap kesedihan, Allah sedang menyiapkan kebahagiaan yang lebih besar.
"Syukuri apapun yang Allah berikan, karena barangkali di balik duka yang kita rasakan, ada bahagia yang belum terlihat. Allah tidak pernah tidur dari mengatur hidup hamba-Nya."
Di akhir ceramahnya, beliau menutup dengan pesan agar para jamaah senantiasa mengingat janji Allah bagi orang yang bersyukur, baik melalui lisan, hati, maupun perbuatan.
"Mari kita jadikan syukur sebagai gaya hidup. Dengan syukur, nikmat akan berlipat, hati menjadi tenang, dan hidup penuh berkah," ungkap Ustadz sebelum menutup kajian.
Reporter : (Mia Maulidina, KPI 3B)
Tidak ada komentar
Posting Komentar