Dakwahpos.com, Bandung – Kajian subuh digelar oleh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Nurul Hikmah Jl. Suryalaya Timur IV RT 06 RW 04 Kelurahan Cijagra, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, Sabtu (13/09/2025). Kajian yang membahas kitab tersebut digelar rutin setiap hari sabtu ba'da shalat subuh berjamaah pukul 05.00 WIB hingga 05.30 WIB.
Pada kesempatan pagi ini, jama'ah kajian umum yang dipimpin oleh Ustadz Ahmad Qusairi melanjutkan bab pengkhianatan Bani Lahyan. Kajian umum diawali dengan pembacaan ayat kursi dilanjutkan do'a menuntut ilmu serta mengirimkan shalawat kepada Kanjeng Nabi Saw.
Pada tahun ke-6 Hijriyyah dimana telah terjadi peperangan akibat pengkhianatan yang dilakukan atas perjanjian untuk tidak menyerang kaum Muslimin. Konfrontasi Bani Lahyan dijawab kemudian oleh Rasulullah dengan pengerahan 500 pasukan melawan 200 pasukan berkuda milik suku Bani Lahyan di suatu daerah bernama Ghobah, yakni wilayah antara kota suci Makkah dan Madinah.
"Alhamdulillah, kita sudah melakukan kajian rutinan ba'da subuh ini sejak sekitar 10 tahun yang lalu. Sempat mandeg juga beberapa tahun akibat covid-19 tahun 2020, akhirnya atas izin Allah kita dapat melanjutkan kembali kajian ini pada tahun 2023 akhir kalau nggak salah. Jadi kalau di total-total ya sekitar 7-10 tahunan lah alhamdulillah. Harapannya semoga lebih banyak lagi hadirin jama'ah yang menghadiri kajian ini, mayoritas juga bapak-bapak berapa biji sama itu ibu-ibu 3 orang pagi ini juga. Ya..yang saya harapkan di anak muda daerahnya nih pada kemana" Ujar bapak Gun Gun Gunawan ketua DKM (13/09/2025).
Kajian di pagi yang dingin dan menarik raga siapapun untuk kembali kedalam hangatnya dekapan selimut tebal dirumah ini Nampak di hadiri 10 orang laki laki dan 3 orang perempuan yang khusyu' mendengar dan menyerap ilmu dari sang guru. Ketua DKM menyayangkan anak muda daerah yang sangat jarang menghadiri kajian rutin subuh seperti ini, jangankan kajian, shalat subuh berjama'ah pun hanya segelintir muda mudi daerah yang urut serta.
"Menambah pengetahuan pastinya, kajian – kajian kitab begini kan biasanya adanya di pesantren, jadi masyarakat umum jarang ada yang tahu banyak (kisah Rasulullah) ini. Semoga kegiatan terus dilanjutkan sampai ada regenerasi jamaah lah nggak Cuma bapak – bapak sama ibu – ibunya." Ujar Pak Alo, salah satu jamaah dan peserta kajian (13/09/2025).
Oleh: Haikal Firdaus (3C/KPI)
Tidak ada komentar
Posting Komentar