Dakwahpos.com, Bandung - Jamaah Bapak-Bapak Masjid Al-Hamid di Bandung mengikuti kegiatan tadarus Al-Quran rutin bada magrib, yang dihadiri belasan jamaah Bapak-Bapak yang menunggu salat isya, mereka sering menyebut kegiatan ini dengan sebutan "Itikaf Bada Magrib".
Tadarus rutin ini sudah berlangsung cukup lama dan dilaksanakan setiap harinya dan dipimpin oleh seorang Ustaz, kemudian diikuti oleh para jamaah, Sabtu (27 September 2025).
Kamay Abdulrahman salah seorang jamaah mengungkapkan bahwa, kegiatan ini tidak hanya sebatas membaca atau melafalkan Al-Quran saja, namun jamaah disuguhkan dengan berbagai tafsiran terkait ayat yang sedang dibaca. Kegiatan ini seringkali dipimpin oleh beberapa Ustaz yang memilki pengetahuan terkait ilmu tafsir dan memiliki referensi ilmu yang jelas, diantaranya Haji Ujang, Haji Asep, dan Haji Rudi.
"Pertama punya kewajiban baca dulu, semua dulu baca dulu, tapi yang dibahas mungkin tafsirannya dari ayat berapa sampai berapa, atau mungkin hanya satu ayat yang ditafsirkan, kita lihat dari beberapa buku tafsir yang dibuat oleh para ulama terlebih dahulu gitu. Siapa yang sering menjelaskan? pertama Haji Ujang, kemudian yang kedua Haji Asep, yang ketiga Haji Rudi, itu yang paling sering ya, jadi tiga orang ini yang paling seringnya mah Haji Rudi dan Haji Asep". Ujar Kamay Abdulrahman.
Kemudian Kamay Abdulrahman menyampaikan bahwa, ditengah usia jamaah yang beragam dalam kegiatan ini, para jamaah tidak dituntut untuk cepat pandai atau mahir dalam membaca Al-Quran, tetapi secara perlahan, pelan-pelan dan para jamaah memiliki komitmen untuk saling mengerti dan saling mengingatkan ketika ada kesalahan dalam membaca Al-Quran.
"Kami ya sudah bisa membaca dan tidak sedikit yang belum bisa, tapi ya secara bertahap karena ini sudah berlangsung cukup lama, Alhamdulillah yang tadinya tidak bisa, termasuk bapak, Alhamdulillah jadi bisa gitu minimal, iyalah lancar gitu ya baca walaupun belum dikategorikan 100 persen, maklum usia sudah beda, kenapa? kadang-kadang ya salah mengucap ya. Tapi alhamdulillah kita ada komitmen dengan sesama bapak-bapak ya atau peserta tadarus ini, ya jangan merasa malu, jangan merasa terhinakan jika ada bapak-bapak yang lain atau teman dekat ya, mengingatkan bahwa itu salah diulang lagi, itu siapapun ya". Tutur Kamay Abdulrahman.
Adapun kegiatan ini bisa menghatamkan Al-quran dalam kurun waktu yang berbeda-beda, 3-4 kali dalam setahun.
Tidak ada komentar
Posting Komentar