Dakwahpos.com, Bandung - Masjid Al-Lathiif yang berlokasi di Jalan Saninten Nomor 2, Cihapit, Kota Bandung, kembali menyelenggarakan kajian rutinnya pada Selasa (19/11/2024). Dengan tema "Friendship", kajian kali ini mengupas pentingnya pertemanan dalam Islam, merujuk pada sabda Nabi Muhammad Saw. yang menyatakan bahwa agama seseorang dipengaruhi oleh agama teman dekatnya. Dengan pembahasan yang sangat menarik, DKM Al-Lathiif menghadirkan Ustaz Fitrian Kadir sebagai penceramah dalam kajian kali ini.
Kajian dimulai dengan membaca doa bersama-sama setelah dilaksanakannya salat maghrib berjamaah. Di awal ceramahnya, Ustaz Fitrian Kadir membahas tentang surat Al-Asr. Dalam surat ini, ketika Allah menyebutkan bahwa manusia berada dalam kerugian pada ayat kedua, Allah menggunakan bentuk tunggal dengan kata "al-insaana". Namun, di ayat selanjutnya, saat Allah menjelaskan pengecualian bagi orang-orang yang beriman, mengerjakan kebajikan, dan saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran, Allah menggunakan bentuk jamak atau plural untuk kata kerja tersebut.
Ustaz Fitrian menerangkan bahwa perubahan dari bentuk tunggal ke jamak ini menunjukkan bahwa keselamatan tidak dapat diraih secara individu, melainkan perlu usaha bersama-sama, "kita perlu tahu bahwa untuk merugi, sendiri-sendiri pun bisa, untuk gagal, untuk susah dalam hidup, sendirian pun bisa. Tapi, untuk selamat dari merugi itu, gak boleh sendiri. Orang yang merasa pengen masuk surga sendiri, gak akan masuk surga", jelas Ustaz Fitrian.
Selanjutnya, Ustaz Fitrian membahas sabda Rasulullah Saw tentang "Seseorang itu berada di atas agama teman terdekatnya, maka hendaklah ia memperhatikan siapa yang menjadi teman terdekatnya.". Akan tetapi, perlu diingat sabda ini bukan berarti kita hanya boleh berteman dengan orang yang taat saja, "agama kita itu sangat bergantung dengan ring 1 (pertemanan) kita, ini bukan berarti ada juga orang yang setelah hijrah dia gak mau temenan sama yang lain, temenan aja gak masalah, tapi mereka itu hanya ring 3-4 antum. Ring 1 antum pastikan itu orang yang mengingatkan kita dengan kebaikan, orang yang kalau kita dengan dia bicaranya tentang kebaikan", tegas ustaz Fitrian.
Di akhir ceramahnya, Ustaz Fitrian menyampaikan sebuah hadis yang menceritakan tentang seorang lelaki yang mengunjungi temannya. Allah kemudian mengutus seorang malaikat dalam wujud manusia untuk menemuinya di tengah perjalanan. Ketika malaikat itu datang, ia bertanya kepada lelaki tersebut, 'Kamu mau ke mana?' Lelaki itu menjawab, 'Aku ingin bertemu sahabatku.' Malaikat bertanya lagi, 'Apakah kamu membawa sesuatu untuknya?' Lelaki itu menjawab, 'Tidak, aku hanya ingin bertemu dengannya karena aku mencintainya karena Allah.' Malaikat itu lalu berkata, 'Aku adalah utusan Allah. Sesungguhnya Allah mencintaimu sebagaimana kamu mencintai sahabatmu karena-Nya.
Kajian ini ditutup juga dengan berdoa bersama. Melalui kajian ini, diharapkan jemaah yang hadir dapat lebih memahami pentingnya memilih teman dekat yang dapat membawa pengaruh positif dalam kehidupan, dan bisa bersahabat hingga di surga-Nya nanti.
Reporter: Fadiah Najlakayla Muliana, KPI 3B
Tidak ada komentar
Posting Komentar