Dakwahpos.com, Bandung - Pengajian rutinan anak-anak di Masjid Nurul Iman yang terletak di KP. Jati, Pasar Biru, Bandung pada hari Jumat (15/11/24). Pengajian kali ini sangat dinatikan karena Ustadz Ayi Wahyu memberikan pembelajaran hikmah di balik asal muasal kabah. Dimulai dengan sesi menceritakan latar belakang kisah nabi Ibrahim a.s dan mengajak anak-anak untuk menyimak pelajaran yang berharga dan dapat diambil dari pengalaman dan tantangan yang dihadapi dalam cerita.
Ustadz Ayi Wahyu memulai dengan menceritakan perjuangan Nabi Ibrahim a.s. yang diperintahkan oleh Allah untuk meninggalkan istri dan anaknya, Hajar dan Ismail, di padang tandus yang kelak menjadi Mekah. Di tempat yang tak berpenghuni dan tanpa sumber air itu, Hajar dengan penuh kesabaran berlari antara bukit Shafa dan Marwah mencari air untuk anaknya yang kehausan. Keajaiban pun terjadi ketika Allah Swt menurunkan mukjizat berupa mata air Zamzam yang memancar dari bawah kaki Ismail. Ustadz Ayi menekankan bahwa ketaatan Nabi Ibrahim dan kesabaran Hajar adalah pelajaran penting tentang keimanan, tawakal, dan kesabaran dalam menghadapi ujian hidup.
Selanjutnya, beliau menjelaskan bahwa Ka'bah pertama kali dibangun oleh Nabi Ibrahim a.s. dan putranya, Ismail a.s., atas perintah Allah Swt. Mereka membangun Ka'bah sebagai rumah ibadah pertama di bumi yang ditujukan untuk menyembah Allah Swt secara murni. Proses pembangunan ini dilakukan dengan penuh ketulusan dan doa, sebagaimana doa Nabi Ibrahim yang memohon agar Ka'bah menjadi tempat berkumpulnya umat manusia dalam kebaikan dan keberkahan. Anak-anak juga diajak untuk memahami bahwa Ka'bah bukan hanya bangunan suci, tetapi juga menjadi simbol persatuan umat Islam di seluruh dunia.
Ustadz Ayi juga mengajak anak-anak merenungkan pentingnya melestarikan semangat tauhid yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim a.s. Beliau menjelaskan bahwa Ka'bah menjadi pusat kiblat bagi umat Islam sebagai pengingat akan keesaan Allah Swt. "Setiap kali kita shalat, ingatlah bahwa kita sedang menghadapkan diri kepada Allah yang satu," jelasnya. Dengan pemahaman ini, anak-anak diajak untuk lebih khusyuk dalam ibadah.
Pengajian ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana anak-anak antusias mengajukan berbagai pertanyaan seputar sejarah Ka'bah dan para nabi. Ustadz Ayi menjawab setiap pertanyaan dan memberikan penjelasan yang mudah dipahami. Ustad Ayi berpesan agar anak-anak senantiasa belajar dan mendalami kisah-kisah para nabi, karena dari sanalah mereka dapat menemukan banyak teladan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.
Reporter: Nadya Maghfiroh Noor Diswa, KPI/3B
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar
Posting Komentar