Dakwahpos.com, Bandung - Dalam kajian kitab Umdatut Tafsir Mukhtashar Tafsir Al-Quranil Adzim (Tafsir Ibnu Katsir) yang diselenggarakan di Masjid dan Madrasah Nurul Ilmi, Cibiru Wetan pada senin pagi setelah salat subuh berjamaah (19/11/2024).
Para mahasantri dan jemaah diajak mendalami makna QS Ali Imran ayat 185: "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya hanya pada hari kiamat sajalah disempurnakan balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya."
Kajian yang dipimpin oleh KH. Nurdin Sa'bana ini mengupas tuntas makna dan pesan mendalam dari ayat tersebut. Dalam penyampaiannya, KH. Nurdin menegaskan bahwa kematian adalah kepastian yang tak bisa dihindari oleh siapa pun. Ia menekankan bahwa ayat ini mengingatkan umat manusia untuk senantiasa introspeksi diri dan mempersiapkan amal terbaik sebagai bekal menuju kehidupan akhirat.
"Ayat ini adalah pengingat bahwa dunia hanya sementara. Segala perbuatan, baik atau buruk, akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Tidak ada yang dapat lolos dari keadilan Allah SWT," ujar KH. Nurdin.
Beliau juga menjelaskan bahwa hari kiamat adalah momen di mana setiap amal perbuatan akan diberikan balasan yang sempurna. Bagi orang yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, itulah kemenangan hakiki yang sebenarnya. Sementara itu, kesenangan dunia diingatkan hanya sebagai tipu daya yang tidak seharusnya menjadi tujuan utama kehidupan manusia.
Reporter: Asep Setiawan KPI/3A
Para mahasantri dan jemaah diajak mendalami makna QS Ali Imran ayat 185: "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya hanya pada hari kiamat sajalah disempurnakan balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya."
Kajian yang dipimpin oleh KH. Nurdin Sa'bana ini mengupas tuntas makna dan pesan mendalam dari ayat tersebut. Dalam penyampaiannya, KH. Nurdin menegaskan bahwa kematian adalah kepastian yang tak bisa dihindari oleh siapa pun. Ia menekankan bahwa ayat ini mengingatkan umat manusia untuk senantiasa introspeksi diri dan mempersiapkan amal terbaik sebagai bekal menuju kehidupan akhirat.
"Ayat ini adalah pengingat bahwa dunia hanya sementara. Segala perbuatan, baik atau buruk, akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Tidak ada yang dapat lolos dari keadilan Allah SWT," ujar KH. Nurdin.
Beliau juga menjelaskan bahwa hari kiamat adalah momen di mana setiap amal perbuatan akan diberikan balasan yang sempurna. Bagi orang yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, itulah kemenangan hakiki yang sebenarnya. Sementara itu, kesenangan dunia diingatkan hanya sebagai tipu daya yang tidak seharusnya menjadi tujuan utama kehidupan manusia.
Reporter: Asep Setiawan KPI/3A
Tidak ada komentar
Posting Komentar