Uang Banyak Tak Menjamin untuk Melanggar Karantina


Berawal dari memakan kelelawar hingga muncul virus yang mematikan di kota Wuhan, China. Virus yang bernama Corona ini kian menyebar hampir ke seluruh dunia. Tepat dua tahun lamanya Indonesia mengalami pandemi yang cukup mengerikan. Corona mulai masuk ketanah air karena kasus yang diduga berawal dari pertemuan seorang ibu dan anak dengan warga negara Jepang yang masuk ke wilayah Indonesia. Dari situlah Presiden Joko Widodo mengkonfirmasi kasus Covid-19 pada bulan Maret 2020. Beliau mengatakan bahwa kedua WNI tersebut positif mengidap Corona akibat tertular oleh warga negara Jepang tersebut.

Hingga kini pandemi masih saja belum berakhir meski mayoritas masyarakat telah melaksanakan vaksin minimal dosis pertama. Para pakar menyimpulkan bahwa ketika vaksin telah disuntikkan ke orang banyak, butuh waktu yang cukup lama untuk mendapatkan efek dari vaksin tersebut. Jadi pandemi pun tidak bisa segera berakhir dengan waktu yang singkat. Bahkan kita pun dapat melihat masyarakat yang sudah melakukan vaksin dosis kedua namun mereka dengan santainya tidak melakukan 3M setiap harinya. Bagaimana pandemi akan cepat berakhir jika masyarakat saja masih kurang edukasi akan pentingnya 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun minimal 20 detik.

Hal lain yang menyebabkan pandemi belum berakhir yaitu kurangnya tindakan isolasi mandiri saat ada seseorang yang merasakan gejala Covid-19. Mereka menganggap bahwa jika mereka terkena Covid-19 berarti mereka harus menyembunyikan aibnya. Padahal Covid-19 sama saja seperti penyakit lainnya yang mudah menyebar. Banyak kasus orang yang kabur saat karantina di Wisma Atlet. Apalagi yang baru-baru ini diperbincangkan masyarakat mengenai kasus Rachel Vennya, selebgram yang kabur saat karantina. Dia yang sempat pergi ke Amerika Serikat selama hampir sebulan namun saat tiba ke Indonesia dia tidak melaksanakan karantina.

Karantina merupakan salah satu protokol kesehatan yang wajib dilaksanakan setiap pelaku perjalanan dari luar negeri ketika masuk ke Indonesia. Sementara mengenai kasus Rachel Vennya, dia akhirnya mengakui bahwa dia telah kabur dari karantina. Alasan lain yang mungkin menurut kita tidak masuk akal adalah Rachel sangat merindukan kedua anaknya sehingga dia tidak melaksanakan karantina. Dia bahkan pergi ke Bali untuk berlibur bersama keluarga serta sahabat-sahabatnya. Selebgram itupun mengakui bahwa dirinya sangat salah dan egois. Dia akan menjalani konsekuensi akibat kesalahan fatal dirinya.

Ini dapat menjadi pelajaran bagi kita bahwa pandemi itu bukan hal sembarangan. Pandemi jika dibiarkan saja akan makin mengganas. Pentingnya kesadaran diri untuk menjaga kesehatan serta peduli kepada sesama manusia. Jangan sampai karena jabatan kita yang tinggi atau kepopuleran kita dihadapan masyakarat membuat kita semakin angkuh dan egois. Karena semua manusia sama saja dimata Tuhan. Apalagi terkait kondisi saat ini. Sibuk atau tidaknya seseorang tetaplah taati aturan yang telah disediakan,khususnya karantina jika telah bepergian dari luar negeri. Karena hingga saat ini masih banyak orang yang telah meninggal akibat virus Covid-19. Banyak orang yang kehilangan pekerjaannya. Banyak pula orang yang kehilangan sanak familinya yang telah meninggal karena tertular virus.

Seberapa banyak uang yang kita punya,tidak menjamin untuk melanggar karantina. Karena karantina merupakan suatu kewajiban masyarakat dimasa pandemi. Jangan sampai kita membayar dengan nominal tinggi hanya untuk kesenangan diri kita sendiri sementara orang lain yang merasakan sakitnya.

Alifia Nabila
Mahasiswi KPI UIN Sunan Gunung Djati
Bandung-Jawa Barat

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023