Tahan Hawa Nafsu Dekatkan Diri Pada Allah

Bandung, Dakwahpos.com-DKM Ikomah UIN Sunan Gunung Djati Bandung rutin mengadakan kultum yang saat ini dilaksanakan sebelum shalat Dzuhur berlangsung bertepatan dengan bulan Puasa yaitu hari ke-10, Selasa (27/04/2021). Kultum ini disampaikan oleh Ustadz Dr. Cecep Anwar, M.Ag yang berisikan materi tentang "Mengendalikan Hawa Nafsu".

Umat islam selalu melaksanakan Puasa Ramahdhan setiap satu tahun sekali, puasa itu sendiri diartikan dengan menahan makan dan minum. Tetapi tidak hanya menahan itu saja Hawa nafsu juga harus dikendalikan. Dengan begitu jiwa kita akan merasa tenang dan jauh dari amarah dan emosi.

Ustadz Dr.Cecep Anwar, M.Ag menjelaskan bahwa ada 3 nafsu yang berkaitan dengan kehidupan yaitu : pertama nafsu amaroh, kedua nafsu lawwamah, dan yang terakhir nafsu mutmainnah. Tetapi ketika kita berpuasa kita menahan nafsu amaroh , sebenarnya tidak ada istilah hawa nafsu amaroh akan tetapi hawa nafsu ini terinspirasi oleh firman Allah dalam Al-Qur'an surat Yusuf ayat 53.

Marah dan emosi adalah kondisi didalam diri manusia yang mendorong untuk melakukan perbuatan jahat, perbuatan yang tidak terpuji. Nabi yusuf pun seorang nabi ketika hamper melaksanakan perbuatan yang tercela tersebut langsung mendapat peringatan dan diselamatkan oleh Allah SWT.

Ustadz Dr.Cecep Anwar, M.Ag pun menjelaskan mengenai hawa nafsu yang kedua yaitu hawa nafsu lawwamah yaitu hawa nafsu yang potensi dalam diri kita dan terkadang mendorong orang untuk mencela diri sendiri untuk melaksanakan intropeksi diri kata "syeikh Ibnu Atha'illah dikatakan "Minala Mati Mautil hobi adamul husnia lamafa takamina muwafiq". Artinya : dari sebagian hak matinya hati manusia adalah tidak merasa sedih tidak merasa menyesal tertinggal melaksanakan perbuatan baik perbuata perlu di ibadah dan sebagainya.

Apabila seseorang telah dipengaruhi nafsu lawwamah kemudian melaksanakan intropeksi dan memperbaiki terus perilakunya berada pada jalan yang lurus dan benar , istiqomah dalam kebaikan maka nanti akan berujung diterminal terakhir yaitu nafsu mutmainnah, nafsu jiwa yang tenang yang tentram , memberi manfaat bagi orang lain dan apabila kondisi ini tetap dijaga sampai menghadap Allah maka dia ak diseur dengan panggilan disurah al-fajr ayat 27.

Hasil proses hawa nafsu di atas modal keadaan ridho dan diridhoi dalam keadaan senang dan bahagia Allah berfirman "masuklah kedalam kelompok hamba-hamba ku, dan masuklah kedalam surga". Itu adalah buah terakhir yang sangat indah bagi orang yang mampu mengendalikan nafsu amaroh kemudian menghiasi diri dengan nafsu lawwamah memperbaiki diri kemudian amal ibadah berujung dengan nafsu Mutmainnah.

Begitulah penjelasan mengenai macam-macam hawa nafsu, oleh karena itu salah satu tujuan dari shaum adalah mengendalikan hawa nafsu, agar kita dapat mengendalikan nafsu tak hanya ketika shaum ramadhan saja , akan tetapi banyak puasa sunnah lainnya. "mudah-mudah ceramah ini menjadikan kita semakin bisa mengendalikan nafsu amaroh berintopeksi dengan nafsu lawwamah dan meningkatkan kualitas ibadah, memperbanyak sunat-sunat mudah-mudahn berakhir dengan kondisi nafsu mutmainnah". Ucap ustadz yang telah menyampaikan ceramah.

Reporter: Resi Tri Rahayu Saripudin, KPI 3-C
Mahasiswi UIN SGD Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan