Bibit Busuk Jatuhnya Moral Elite Politik

Pembicaraan politik indonesia saat ini tidak terlepas dari moral elite politik. Kaum elite politik yang seharusnya memberi praktik positif dalam beretika. Dinodai oleh maraknya korupsi yang dianggap sudah biasa.

Seakan akan korupsi merupakan hal kecil yang tak menimbulkan efek besar. tapi nyatanya korupsi dapat merugikan banyak orang dan merugikan Negara. Bahkan menjadi bibit busuk pada kemajuan suatu negara dan rakyatnya.

Apa jadinya bila panutan rakyat yang dituntut untuk bermoral elite politik malah menjadi benih racun kemajuan negara ?

Apa jadinya bila  rakyat yang mendambakan panutan elite politik yang baik, ternodai dengan korupsi-korupsi yang merajalela ?

Rakyat menjadi alasan pertama mengapa harus adanya moral elite politik. Penjabat politik dituntut untuk mempunyai moral elite politik yang baik. Mampu menjadi panutan bagi rakyat dalam bertindak.  Wawasan luas pun diperlukan untuk menciptakan pemerintahan yang sehat. Karena duduk di kursi politik tidak semena mena untuk mengisi suatu jabatan.

Tapi lihatlah politik saat ini, rakus dengan kepentingan material dan bersikap tak acuh pada kepentingan rakyat. Seolah-olah menjabat sebagai  anggota pemerintahan itu seperti makan sayur tanpa garam jika tak pernah korupsi. Mencampur adukan yang bathil dan yang haq. Mengolah sedemikian rupa agar tak terlihat suatu kesalahannya. Menutup-nutupi kerugian dengan sandiwara yang tak berujung. Semua dijadi-jadikan agar pundi-pundi uang  mengalir padanya.

Di era politik sekarang ini sama sekali tidak mencerminkan suatu elite politik yang diharapkan. Sedangkan beretika dalam kehidupan politik itu penting. Terlebih lagi etika seorang penjabat yang tersorot menjadi panutan rakyat.

Rakyat butuh pemimpin yang mempunyai integritas. Yang bergaya  hidup sederhana, bukan yang hidup penuh pencitraan. Yang berwawasan luas, bukan yang punya pikiran dangkal. Yang bekerja untuk rakyat, bukan rakyat yang bekerja untuknya.

Begitu pula dengan para anggota pemerintahannya, jujur dan bersih dari yang namanya korupsi. Dan lebih mementingkan kepentingan orang banyak diatas kepentingann sendiri.


Nama : Aprilia Nur Islami KPI/3A
NIM : 1174020022

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024