Oleh:Agung Rahman Insani
Dizaman moderen ini siapa yang tidak tahu sosial media, ya sosial media mereka menawarkan segudang fitur yang luar bisasa dari mulai berkomunikasi dengan orang lain dengan jarak yang cukup jauh dalam bentuk video, suara, ataupun tulisan, maupun untuk mencari teman baru entah itu satu daerah maupun diluar daerah kita tinggal atau bahkan dari negara lain ditambah lagi dengan fitur berbagi dimana kita bisa membagikan atau mengomentari apa yang kiata atau orang lain upload baik itu dalam bentuk foto maupun tulisan.
Dengan segala fitur yang luarbisa itu bukan berarti sosial media tidak punya efek negativ masih segar di ingatan kita tentang kasus seorang gadis muda yang dihujat warganet hanya karena mempunya pacar yang tampan ditambah lagi dengan kasus seorang seleb aplikasi video yang dihujat warganet setelah dia mengadakan meet and great dan sederet kasus-kasus lainnya dan yang lebih mirisnya respon masayarakat terhadap kasus-kasus pembullyan itu seolah-olah pembullyan itu adalah hal yang biasa bahkan banyak yang menjadikannya sebagai tontonan yang menarik tanpa memikirkan bagaimana menjadi orang yang di bully , atau bagai mana pisikologi mereka setelah di bully yang pasti akan menyebabkan masalah yang sangat signifikan terhadap kehidupan maupun tumbuh kembangnya.
Oleh karena itu dibutuhkan berbagai pihak mulai dari keluarga, sekolahn maupun pemerintah untuk melakukan sosialisasi sejak dini yang menjelaskan bahwa pentingnya bermedia sosial dengan baik dan benar adapun untuk orang-orang yang sering membully di sosial media diharapkan pemerintah dapat menyusun suatu hukum agar pembullyan di sosial media dapat di pertanggung jawabkan secara hukum karena bully itu bukan sesuatu yang lumrah dan tidak bisa di benarkan
Agung Rahman Insani
Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Dizaman moderen ini siapa yang tidak tahu sosial media, ya sosial media mereka menawarkan segudang fitur yang luar bisasa dari mulai berkomunikasi dengan orang lain dengan jarak yang cukup jauh dalam bentuk video, suara, ataupun tulisan, maupun untuk mencari teman baru entah itu satu daerah maupun diluar daerah kita tinggal atau bahkan dari negara lain ditambah lagi dengan fitur berbagi dimana kita bisa membagikan atau mengomentari apa yang kiata atau orang lain upload baik itu dalam bentuk foto maupun tulisan.
Dengan segala fitur yang luarbisa itu bukan berarti sosial media tidak punya efek negativ masih segar di ingatan kita tentang kasus seorang gadis muda yang dihujat warganet hanya karena mempunya pacar yang tampan ditambah lagi dengan kasus seorang seleb aplikasi video yang dihujat warganet setelah dia mengadakan meet and great dan sederet kasus-kasus lainnya dan yang lebih mirisnya respon masayarakat terhadap kasus-kasus pembullyan itu seolah-olah pembullyan itu adalah hal yang biasa bahkan banyak yang menjadikannya sebagai tontonan yang menarik tanpa memikirkan bagaimana menjadi orang yang di bully , atau bagai mana pisikologi mereka setelah di bully yang pasti akan menyebabkan masalah yang sangat signifikan terhadap kehidupan maupun tumbuh kembangnya.
Oleh karena itu dibutuhkan berbagai pihak mulai dari keluarga, sekolahn maupun pemerintah untuk melakukan sosialisasi sejak dini yang menjelaskan bahwa pentingnya bermedia sosial dengan baik dan benar adapun untuk orang-orang yang sering membully di sosial media diharapkan pemerintah dapat menyusun suatu hukum agar pembullyan di sosial media dapat di pertanggung jawabkan secara hukum karena bully itu bukan sesuatu yang lumrah dan tidak bisa di benarkan
Agung Rahman Insani
Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Tidak ada komentar
Posting Komentar