Tingkatkan Professionalitas Dalam Berkerja

Oleh : Muhammad Gilang Ramadhan KPI 3 C

Kebakaran pabrik petasan di Banten yang telah merenggut sebanyak 47 korban jiwa, telah menjadi tragedi yang membuat Indonesia terpukul, sebab banyak penyebab dan fakta yang sangat membuat banyak pihak menyayangkannya. Diduga kebakaran terjadi karena adanya percikan api yang muncul dari mesin las yang digunakan salah satu perkerja untuk kebutuhan perluasan pabrik, disinilah sisi yang disayangkan karena kurang nya professionalitas saat berkerja. Adanya anak dibawah umur yang diperkerjakan di pabrik ini, menjadi salah satu potret 
buruknya indrusti dalam melaksanakan UU no 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.

Professional dalam bekerja merupakan hal penting, sebab itu juga merupakan syarat agar pekerjaan yang dijalani tidak menyebabkan hal yg tidak diinginkan. Mengelas pabrik petasan merupakan hal yang harus dilakukan dengan sangat hati-hati, pasalnya petasan merupakan benda yang sangat mudah menyebarkan api jika tersulut walaupun dengan percikan sekalipun. Contohnya dengan mengeluarkan dulu semua petasan tersebeut sebelum melakukan proses 
pengelasan, dengan itu tidak aka nada petasan yang terbakar.

Adanya eksploitasi anak yang dilakukan oleh pabrik ini juga mempengaruhi professionalitas kerja, karena anak-anak yang dibawah umur tidak memiliki keahlian untuk bekerja secara professional dan jika kejadian yang tidak diinginkan terjadi, mereka juga bisa menjadi korban. Selain kurangnya pengawasanterhadap perusahaan yang memperkerjakan anak, faktor ekonomi pun menjadi salahsatu faktor anak dibawah umur berkerja. Meskipun ada pengecualian dalam UU nahwa anak 13-15 tahun boleh berkerja di industry, tetapi tetap saja membahayakan bagi anak karena mereka berkerja di sebuah indrusti petasan yang mempunyai banyak bahan peledak.

Pihak pemilik pabrik harus professional, terutama dalam keselamatan perkerjanya, sebab saat kebakaran terjadi para pekerja kesulitan untuk melarikan diri dari lokasi karena hanya ada 1 pintu masuk dan keluar, bahkan saat kejadian terjadi, aksen pintu tersebut dalam keadaan terkunci. Pemerintah pun harus professional dalam menangani sebuah indrusti petasan, karena kejadian serupa banyak terjadi sebelumnya. Pada April 2014 lalu pabrik petasan di Sukabumi juga mengalami kebakaran, di Samarinda pun terjadi hal yang sama, sebuah gudan petasan terbakar.

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024