Oleh: Fitria Nazilatullail
Plagiarisme di kalangan mahasiswa mulai menjadi sorotan publik, semenjak terjadinya kasus plagiarisme di salah satu Universitas di Indonesia. Pelanggaran akademis ini sering ditemui di dalam makalah, esai, journal, artikel dan skripsi yang dibuat oleh mahasiswa yang ingin mendapatkan gelar sarjana bahkan kepada mereka yang ingin meraih gelar yang lebih tinggi. Mereka melakukan segala cara agar dapat menyelesaikan tugas mereka, tanpa mereka sadari bahwa mereka telah menjiplak karya orang lain.
Sungguh memprihatinkan, Kasus plagiarisme ini sangat merugikan banyak pihak. Salah satu kerugian dari pelanggaran akademis ini adalah dapat membuat seseorang semakin malas untuk berfikir serta membuat seseorang semakin tidak kreatif dalam membuat suatu karya. Plagiarime yang dilakukan membuat seseorang tidak bisa menghargai setiap karya orang lain karena menjiplak karyanya.
Kasus plagiarisme seharusnya menjadi tamparan keras bagi para mahasiswa yang ingin meraih gelar sarjana dengan kreatifitas yang mereka miliki. Banyak cara yang bisa di lakukan agar tidak terulang kembali kasus seperti ini. Pertama, tim akademisi membuat gerakan anti plagiarisme. Tim akademisi sangat berperan dalam mencegah plagiarisme dengan mengadakan seminar anti plagiarisme atau kegiatan lain di setiap universitas yang ada di Indonesia.
Kedua, mahasiswa harus memliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap karya-karya yang mereka buat. Ketiga, kreatifitas tetap menjadi modal utama ketika ingin menghasilkan suatu karya. Kita harus selalu mengasah kemampuan kita dengan mencari hal-hal yang baru. Keempat, kejujuran menjadi sangat penting ketika seseorang membuat sebuah karya. Karena dari kejujuran seseorang akan mendapatkan kepuasan tersendiri terhadap karya yang sudah dibuatnya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan