Hastag #‎SaveAchmadUzair‬ muncul di Media Sosial

Kasus yang membelit Achmad Uzair Fauzan yang diberhentikan dari PNS Dosen UIN Sunan Kalijaga oleh Kementerian Agama karena Kuliah S3 di Australia menarik perhatian publik. Muncul pro-kontra di masyarakat atas keputusan Menteri Agama tersebut.

Keputusan yang kabarnya diusulkan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Agama ini menjadi kekhawatiran di kalangan dosen di lingkungan lembaga pendidikan tinggi agama Islam di bawah kementerian Agama: UIN, IAIN, dan STAIN. Banyak dosen yang diindikasikan melanggar aturan oleh Irjen Kemenag karena melanjutkan studi tanpa izin resmi sebagaimana yang dilakukan Uzair.

Uzair sendiri telah memastikan bahwa ia akan melakukan banding atas keputusan tersebut. Upaya yang dilakukan Uzair untuk mendapatkan kembali haknya sebagai PNS meraih banyak dukungan masyarakat termasuk para netizen.

Di media sosial Facebook muncul hastag #‎SaveAchmadUzair‬ yang membela Uzair dari kedhazilam. Hastag ini menyebar dengan cepat di Facebook dengan tag diarahkan secara langsung ke akun facebook Achmad Uzair https://www.facebook.com/achmad.uzair.

Beberapa netizen menyampaikan keprihatinan atas kasus yang dialami oleh Uzair. Kurs Arso misalnya menyampaikan “Ikut Prihatin atas kejadian yang menimpa panjenengan. Semoga diberikan jalan keluar yang terbaik buat njenengan. Semoga sukses perjuangan sampean.” Katanya.

Ada juga netizen yang menyampaikan rasa senang dengan kasus yang dialami Uzair ini. Arie Ruhyanto misalnya menyindir birokrasi pemerintah yang menurutnya terlalu naif dan cenderung tidak memberikan dukungan kepada pengembangan kampus, khususnya dosen.

“Antara prihatin dan senang dgn kasus kawan Achmad Uzair. Prihatin dengan kenaifan birokrasi kita tapi sekaligus ikut senang dirinya bisa terbebas dari lingkungan yg tidak mendukung pengembangan akademik.” Tulis Arie.

Salah satu akun facebook, Grey PeriPhery banyak menyebarkan hastag #‎SaveAchmadUzair‬ sambil menunjukkan karya-karya Uzair di jurnal internasional. Tulisan Uzair bersama AbdouMaliq Simone, profesor Sosiologi Goldsmiths College, University of London diterbitkan di City tahun 2013 menjadi link favorit yang banyak dibaca (cek disini).

Tulisan Uzair bersama Jim Schiller, berjudul "After Fukushima: The Rise of Resistance to Nuclear Energy in Indonesia" yang telah diterbitkan oleh German Asia Foundation di web http://asienhaus.de/ juga turut tersebar luas.

Meskipun perjuangan Uzair terlihat sangat berat, namun dukungan dari kolega, serta netizen di media sosial ini menjadi pendorong semangat baginya untuk berjuang meraih kembali haknya. (dp/uf

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023