Tuduhan (fitnah) plagiarisme dan nepotisme Djalli oleh aliansi dosen UNJ


Oleh: Khafidin

Tuduhan, tindakan, dan pencemaran nama baik kini sedang di terima oleh orang yang paling terpandang di universitas negeri jakarta UNJ. Itulah yang sekarang sedang dirasakan dan di alami oleh Djalli (rektor UNJ), aliansi dosen UNJ dan Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Na'im sedang menyelediki lebih lanjut menegenai kasus yang djalli perbuat.

Laporan yang berasal dari para aliansi dosen UNJ lebih menitik beratkan kepada nepotisme Djalli, pasalnya ada empat anggota keluarga Djaali yang diduga telah diangkat menjadi bagian dari civitas akademika UNJ karena tindakan nepotisme.

Selain itu, seluruh anggota keluarganya yang saat ini menduduki posisi tertentu memiliki keahlian yang dibutuhkan di posisi tersebut.

Akan tetapi tuduhan tersebut tidak membuat seorang rektor terpandang di universitas negeri jakarta UNJ ini gentar, akan tetapi pojokan dan olok-olokan yang di sodorkan oleh kemenristekdikti dan aliansi dosen pun terus menerus tanpa henti-henti nya.

"Tidak benar itu. Semuanya diangkat sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang berlaku," sepatah kata itulah yang dilontarkan oleh Djalli mengenai nepotisme yang di ajukan kepadanya.

Karena sering nya ia di pojok kan akhirnya ia mengajukan atau lebih tepatnya melaporkan balik atas tuduhan pencemaran nama baik dan tuduhan palsu yang di ajukan oleh para aliansi dosen .

Dan Tindakan itu semua yang dilakukan oleh djalli di respon biasa saja apalagi oleh kemenristekdikti Ainun Na'im "itu hak dia, mau dia melaporkan kepada polisi ataupun tidak" jawaban Ainun Na'im ketika ditanya mengenai pelaporan Djalli terhadap mereka.

Dan mengenai plagiarisme, kemenristekdikti mengatakan bahwasannya rektor UNJ ini atau Djalli membuat peraturan yang di luar kewenangannya dan itu bertentangan dengan peraturan di atasnya terkait dengan plagiarisme.

Dengan demikian semua media tertuju kepada sembilan program jokowi – jk ketika hendak menjadi presiden, sembilan program tersebut bernama NAWACITA, tepatnya pada poin ke lima dari program tersebut yaitu sebagai berikut:

    Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program "Indonesia Pintar"; serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program "Indonesia Kerja" dan "Indonesia Sejahtera" dengan mendorong land reform dan program kepemilikan tanah seluas 9 hektar, program rumah kampung deret atau rumah susun murah yang disubsidi serta jaminan sosial untuk rakyat di tahun 2019.

Itulah salah satu program jokowi yang kini sedang banyak di bincangkan oleh awak media, banyak yang menganggap bahwasannya program jokowi tersebut gagal, penyebab gagal nya program jokowi ialah karena masih banyak keluh kesah masyarakat mengenai hal-hal tersebut, apalagi sekarang ada kasus plagiarisme yang di hebohkan oleh kampus UNJ.

Dengan demikian kasus Djalli banyak di kaitkan dengan program dan kasus-kasus lainnya. Hingga akhir nya isu-isu ini pun semakin berkembang dan berkembang  menjadi lebih luas lagi.

Mahasiswa KPI uin sunan gunung dajti Bandung.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023