Masyarakat Harus Pintar Mengidentifikasi Berita

Oleh : Muhammad Mukhlish Amalu Sholeh
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memudahkan manusia dalam mengakses berbagai macam informasi, mulai dari informasi politik hingga gossip. Mengetahui berbagai macam berita hanya dengan ketukan jari membuat manusia sulit memilah mana berita yang benar dan yang salah. Informasi merupakan sumber yang penting bagi manusia, kesalahan dalam menilai informasi didalam internet dapat berakibat buruk bagi manusia dan bahkan dapat memicu tindakan yang salah.
Kesalahan dalam penggunaan media internet akan menimbulkan banyak sekali permasalahan. Seperti halnya penetapan UU Cipta Kerja yang dilakukan DPR RI pada tanggal 05 Oktober 2020. Masyarakat dan buruh langsung bergerak menentang UU Cipta Kerja. Karena kurangnya apresiasi masyarakat dalam membaca dan mengidentifikasi berita, membuat masyarakat terpengaruh oleh berita hoax yang mengatasnamakan UU Cipta Kerja.
Kesalahpahaman masyarakat dalam membaca dan mendengar informasi tentang UU Cipta Kerja menimbulkan berbagai macam masalah baru bagi pemerintah. Adanya gerakan aksi yang dilakukan oleh para buruh dan kelompok sosial diseluruh daerah di Indonesia, mengakibatkan kerusakan fasilitas umum milik negara dan bahkan menimbulkan banyak kerumunan massa.
Ditengah pandemi seperti sekarang ini, Indonesia sedang gencar gencarnya dalam menanggulangi permasalahan Covid-19. Tetapi karena terjadinya demo yang dilakukan oleh para buruh dan kelompok sosial, membuat terhambatnya proses penanggulangan covid-19 yang dilakukan pemerintah. Karena saat terjadinya demo masyarakat tidak menaati aturan sesuai dengan protokol kesehatan.
Masyarakat sepatutnya mengidentifikasi terlebih dahulu informasi yang tersebar di internet. Karena ada beberapa informasi yang tersebar didalam internet adalah hoax. Pentingnya kesadaran masyarakat dalam memahami dan mengidentifikasi suatu berita, merupakan sebuah cara agar masyarakat tidak mudah dipengaruhi oleh berita hoax dan bahkan dapat mencegah terjadinya Gerakan masyarakat yang anarkis.

Muhammad Mukhlish Amalu Sholeh
Mahasiswa Jurusan Komunikasi & Penyiaran Islam
UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023