Jum'at, 24 September 2021
Dakwahpos.com, Bandung-- Berbeda dari pekan sebelumnya, pelaksanaan salat Jumat yang
mulai dirutinkan kembali setelah bencana wabah Covid-19 menyerang, masjid Jamie Nurul
Huda dipenuhi jemaah setelah diadakan vaksinasi massal yang diselenggarakan pemerintah.
Mengingat apa yang terjadi sudah dua tahun lebih wabah pandemi ini merupakan peringatan
betapa lemahnya manusia, peringatan untuk meningkatkan ketakwaan, peringatan untuk
meninggalkan dosa, melatih untuk bersabar dan ikhlas dalam menjalani hidup.
Ketakwaan menjadi benteng utama saat insan sedang diuji. Istikamah merupakan kunci agar
semangat ibadah senantiasa tertaman dalam diri sebagai pribadi Muslim.
Masjid Jamie Nurul Huda yang terletak di desa Mulyamekar, Purwakarta, Jawa Barat
sebetulnya belum banyak mengadakan aktivitas lainnya. Madrasah Diniyah Takmiliyah
(MDA) kiranya salah satu program yang sudah berjalan sejak Agustus lalu, dengan upaya anak-
anak produktif disela pembelajaran yang serba online ini, ditujukan agar tak cepat lupa dalam
mengaji. Namun, sayangnya 4 hari kebelakang MDA diliburkan karena adanya perbaikan atap
madrasah. (24/09/21)
Pada materi khotbah jumat hari ini berisi pesan tentang tingkatan sabar. Disampaikan oleh
Kiyai Haji Anwar, bahwasannya perjalanan hidup tidak lepas dari kerikil-kerikil dan lika-liku
cobaan. "Mun nyanghareupan sagala cobaan ku kasabaran anu pinuh, saestuna jang anjeuna
pahala ganjaran ti Gusti Allah Swt," ujarnya sebagai Khatib.
"Saya berharap banyak agar masjid kembali aktif seperti sediakala, namun apalah daya daerah
kami masih rawan dari virus Covid-19. Maka dari itu, diupayakan dengan langkah perlahan,
satu persatu, program akan diterbitkan", pesan Ustaz Bagus sebagai salah satu pengurus masjid
Jamie Nurul Huda.
Ustaz Bagus menuturkan bahwasannya pelaksanaan salat Jumat kian ramai dan kondusif,
selama digelarpun dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker,
jarak antar jemaah, pun sajadah yang diwajibkan untuk membawa dari rumah masing-masing.
Nusyaibah Iskandar, Mahasiswa UIN SGD Bandung Semester 3
Dakwahpos.com, Bandung-- Berbeda dari pekan sebelumnya, pelaksanaan salat Jumat yang
mulai dirutinkan kembali setelah bencana wabah Covid-19 menyerang, masjid Jamie Nurul
Huda dipenuhi jemaah setelah diadakan vaksinasi massal yang diselenggarakan pemerintah.
Mengingat apa yang terjadi sudah dua tahun lebih wabah pandemi ini merupakan peringatan
betapa lemahnya manusia, peringatan untuk meningkatkan ketakwaan, peringatan untuk
meninggalkan dosa, melatih untuk bersabar dan ikhlas dalam menjalani hidup.
Ketakwaan menjadi benteng utama saat insan sedang diuji. Istikamah merupakan kunci agar
semangat ibadah senantiasa tertaman dalam diri sebagai pribadi Muslim.
Masjid Jamie Nurul Huda yang terletak di desa Mulyamekar, Purwakarta, Jawa Barat
sebetulnya belum banyak mengadakan aktivitas lainnya. Madrasah Diniyah Takmiliyah
(MDA) kiranya salah satu program yang sudah berjalan sejak Agustus lalu, dengan upaya anak-
anak produktif disela pembelajaran yang serba online ini, ditujukan agar tak cepat lupa dalam
mengaji. Namun, sayangnya 4 hari kebelakang MDA diliburkan karena adanya perbaikan atap
madrasah. (24/09/21)
Pada materi khotbah jumat hari ini berisi pesan tentang tingkatan sabar. Disampaikan oleh
Kiyai Haji Anwar, bahwasannya perjalanan hidup tidak lepas dari kerikil-kerikil dan lika-liku
cobaan. "Mun nyanghareupan sagala cobaan ku kasabaran anu pinuh, saestuna jang anjeuna
pahala ganjaran ti Gusti Allah Swt," ujarnya sebagai Khatib.
"Saya berharap banyak agar masjid kembali aktif seperti sediakala, namun apalah daya daerah
kami masih rawan dari virus Covid-19. Maka dari itu, diupayakan dengan langkah perlahan,
satu persatu, program akan diterbitkan", pesan Ustaz Bagus sebagai salah satu pengurus masjid
Jamie Nurul Huda.
Ustaz Bagus menuturkan bahwasannya pelaksanaan salat Jumat kian ramai dan kondusif,
selama digelarpun dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker,
jarak antar jemaah, pun sajadah yang diwajibkan untuk membawa dari rumah masing-masing.
Nusyaibah Iskandar, Mahasiswa UIN SGD Bandung Semester 3
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan