Jemput Hidayah dengan Mencari Ilmu dan Mengamalkannya

Judul : Mukadimah Ihya Ulumudin Menjelang Hidayah
Pengarang : Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali
Penerjemah : H.M. Asad El-Hafidy
Penerbit : PT. Mizan Pustaka 
Tahun terbit : Juni 2017
Edisi Ke : 2 (dua)
Cetakan ke : 1 (satu)
ISBN : 978-979-433-900-8
Tebal buku : 224 halaman. 

Hidayah seringkali dianggap sesuatu yang sulit diterima. Hidayah adalah sesuatu yang harus dijemput bukan sesuatu yang harus ditunggu. Menjemput hidayah bukan dengan sesuatu hal yang sulit bahkan dengan ibadah sehari-hari pun hidayah bisa datang. 

Al-Ghazali merupakan seorang ilmuwan muslim yang selalu mencari kebenaran dari suatu ilmu. Dia beranggapan bahwa dengan menuntut ilmu maka ia akan mendapat kebenaran. 

Tujuan awal menuntut ilmu keislaman menurut Al-Ghazali ialah memperoleh hidayah. Memperoleh hidayah pasti ada awal dan akan berakhir. Untuk memperoleh hidayah maka seorang yang berilmu harus ikhlas hanya mengharap ridha Allah SWT. 

Ketahuilah bahwa hidayah yang merupakan buah ilmu, berawal dan berakhir dari segi lahiriah dan batiniah. Yang akhir dapat dicapai setelah melaui yang awal. Dan mustahil mengetahui yang batin sebelum mengetahui yang lahir. 

Buku ini berisi tentang tata cara agar mendapat hidayah dengan bertakwa kepada Allah. Agar umat manusia bisa bertakwa kepada Allah dengan cara melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya.  

Bersikaplah engkau lahir dan batin dihadapan Allah SWT seperti sikap budak yang hina di hadapan raja. Berupayalah agar tuhanmu tidak melihatmu melakukan apa apa yang dilarang-Nya dan tak melihatmu tak menunaikan perintah-perintahNya. Umat manusia tidak akan mampu melakukan seperti ini jika dia tidak memulai dan mengakhiri harinya dengan selalu menunaikan perintah-perintah Allah swt, itulah tuturan iman Al-Ghazali. 
Ketahuilah bahwa perintah perintah Allah SWT terdiri atas perintah wajib (fardhu) dan sunnah. Yang wajib merupakan untuk bertindak dan melalui tindakan-tindakan inilah manusia memperoleh keselamatan di akhirat. 

Beribadah kepada Allah dengan khusyuk adalah salah satu cara agar memperoleh hidayah. karna Allah akan memberi kita hidayah jika Ia ikhlas dan ridho kepadamu. Dia menerima shalatmu hanya sesuai kekhusyukan, kerendah hatian dan kerendah dirianmu, tulis imam Al-Ghazali. 

Buku ini mengajarkan bagaimana berhubungan antar sesama manusia. Hubungan dengan seorang guru, orang tua bahkan sahabat. Bahkan buku ini memberikan kriteria seorang teman, agar kita tidak salah memilih teman. 

Saat berhadapan dengan sorang guru maka tunjukanlah bahwa engkau menghormatinya, contohnya dengan berbicara sedikit dihadapannya. Saat berhadapan dengan orang tua maka janganlah kita membantah semua perkataanya. Dan saat kita mencari seorang kawan maka carilah yang bijak karna orang bodoh hanya akan merugikan kita. 

Buku ini bukan hanya memberikan suatu pengertian dan tata cara beribadah saja . Buku ini pun memberikan beberapa hukum, larangan dan akibat dari perbuatan seorang muslim.

Tampilan dari buku ini menarik, buku ini menampilkan dua warna yang berbeda. Warna kertas yang putih kekuningan untuk penjelasannya dan warna kertas biru untuk kesimpulannya. Buku ini pun membedakan antar penejelasan warna tinta dari suatu ayat dengan warna tinta dari penjelasan. 

Meskipun begitu, buku ini tetap tidak bisa menjangkau semua kalangan. Buku ini memiliki tata bahasa yang tidak terlalu mudah dimengerti. Sehingga untuk kalangan remaja dan non akademisi buku agak sulit dipahami.  

Jika hal diatas  adalah permulaan hidayah maka ujilah dirimu dengan tiga bagian. Dengan aturan-aturan ibadah, Dengan menghindari dosa, Dan berhubungan dengan sesama manusia.

Ayu Khodijah
1174020027

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023