Langkah Yang Tepat


Oleh: Fahmi Mujahid Abdul Aziz

Penjiplakan terhadap ide orang lain tanpa mencantumkan sumber rujukannya merupakan tindakan yang termasuk aksi plagiarisme. Perilaku plagiarisme di Lingkungan Kampus ini menyebabkan hilangnya muruah perguruan tinggi terutama bagi Negara Indonesia sendiri.

Pihak kampus yang memberhentikan sementara rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang turut aksi dalam memberikan kelulusan bagi mahasiswa yang melakukan plagiarisme merupakan langkah yang tepat. Jika pihak kampus memberikan keleluasaan kepada rektor yang memberikan kelulusan kepada mahasiswa yang melakukan aksi plagiat, maka akan ada mahasiswa-mahasiswa lain yang akan meniru perilaku plagiarisme tersebut.

Oleh karena itu, langkah yang diambil oleh pihak kampus dalam memberhentikan sementara memang tepat, tapi alangkah baiknya pihak kampus memecat secara permanen rektor tersebut dengan diganti oleh rektor yang memiliki integritas dan sikap yang jujur dalam memberikan kelulusan kepada mahasiswanya.


Fahmi Mujahid Abdul Aziz, Mahasiswa KPI 3 B UIN Bandung


Tingginya Cukai Rokok Mengurangi Pengguna


Oleh: Fahmi Mujahid Abdul Aziz

Menteri Keuangan Sri Mulyani merencanakan untuk menaikkan tarif cukai rokok awal tahun 2018. Tujuan dengan dinaikkan harga rokok ini adalah untuk meminimalisir para perokok di Indonesia terutama anak muda.

Rencana ini masih dalam tahap kajian lebih lanjut karena harus memikirkan pihak lain yang ikut terlibat dalam bisnis rokok ini. Pasalnya, penghasilan pajak dari rokok sangat menguntungkan negara untuk menutupi kekurangan ekonomi dari berbagai faktor. Tapi, seharusnya pemerintah memiliki inovasi untuk mandiri dalam perekonomian dengan tanpa bergantung terhadap hasil pajak rokok.

Rokok dapat membahayakan bagi penggunanya, dampak dari rokok itu tidak terasa diawal-awal, tapi dampaknya sepuluh sampai beberapa tahun kemudian. Rokok sangat berbahaya bagi paru-paru dan dampaknya terhadap kondisi fisik dimasa tuanya.

Oleh karena itu, tepat sekali pemerintah Indonesia menaikkan tarif cukai rokok dan bahkan seharusnya pemerintah melarang masyarakat untuk merokok. Kemudian, solusi dalam mengantisipasi terhadap pengangguran para pegawai rokok dan petani tembakau harus diperhatikan dengan diganti dengan pekerjaan yang layak bagi mereka.

Masa muda adalah masa yang sangat produktif, jangan sampai anak-anak muda Indonesia menjadi manusia yang lemah dan ketergantungan terhadap rokok. Rokok mejadi penghambat terhadap kesehatan fisik pemuda yang seharusnya memiliki semangat dan fit dalam melakukan aktivitas juga produktivitas untuk menambah prestasi dan memajukan harga diri bangsa yang terlalu diam dalam permainan bangsa lain.

Mahasiswa, KPI 3 B

Lebih Mudah dengan Registrasi Prabayar



Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di Indonesia berkembang dari tahun ke tahun sejak Indonesia masih dalam penjajahan Belanda. Berbicara mengenai teknologi, faktor ini diyakini menjadi elemen penting agar terwujudnya Indonesia menjadi sebuah negara maju.  Oleh karena itu, Indonesia harus terus melakukan perkembangan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap masyarakat-masyarakatnya. Saat ini pemerintah Indonesia sudah melakukan berbagai macam terobosan dalam bidang teknologi, dimana sebelumnya pemerintah telah melakukan transaksi non tunai di gerbang e-Tol, lalu e-KTP, dan langkah baru yang dilakukan adalah kebijakan registrasi prabayar yang diadopsi sejumlah negara lain di ASEAN.

Mau tidak mau, untuk menuju negara yang lebih teratur berbasis teknologi, terlebih dahulu adalah kita harus tertib. Karena di era teknologi, database sangat penting, termasuk tanggung jawab atas kepemilikan nomor ponsel. Namun banyak masyarakat yang bingung mengenai adanya sistem baru tentang SIM ponsel wajib daftar ulang, sehingga respon pro kontra pun bermunculan. Padahal, registrasi kartu seluler prabayar sudah ada sejak lama, namun sekarang menggunakan format yang berbeda.

Registrasi pembayaran kali ini berbeda dengan sebelumnya, karena registrasi sekarang mensinkronisasi data pemilik kartu dengan Nomor Induk Kependudukan di Kementerian Dalam Negeri. Pemerintah menyuguhkan berbagai keunggulan dan manfaat bagi masyarakat yang telah melakukan registrasi ulang diantaranya: memberikan kenyamanan kepada seluruh pelanggan pengguna jasa telekomunikasi dan melindungi konsumen dari tindak kejahatan lewat ponsel, mendukung pemanfaatan National Single Identity Number atau Nomor Identitas Tunggal Nasional yang nanti validitasnya bisa diperiksa ke Kementerian Dalam Negeri, memberikan keabsahan data identitas yang menjadi semakin jelas karena validitasnya didapat. Kalau sebelumnya yang prabayar, mereka memasukkan nomor KTP, nama, alamat tapi validitasnya, pemeriksaannya sangat sulit. 

Agar kebijakan ini berjalan lancar, tentunya harus didukung kesiapan pemerintah, jangan sampai kebijakan ini memberatkan masyarakat. Pemerintah harus lebih mengawasi pelaksanaan aturan registrasi prabayar agar dilaksanakan dengan benar dan tidak menimbulkan kekhawatiran dari masyarakat akan penggalangan database yang disalahgunakan. Harus ada upaya verifikasi ulang dari operator seluler ke konsumen apakah nomor registrasi sudah benar atau belum. Yang paling penting adalah pemerintah harus lebih gencar melakukan sosialisasi agar masyarakat tidak awam akan informasi karena belum seluruhnya masyarakat mengetahui. 

Indah Lestari

Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung

Tingkatkan Mutu Pendidikan di Indonesia


Oleh : Suci Arumaisa Murni

Akhir ini sedang marak di perbincangkan bahwa Kementrian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemristekdikti) telah memberhentikan oprasional 25 perguruan tinggi swasta di seluruh Indonesia karena sudah tidak memenuhi ketentuan pendirian perguruan tinggi.

Lantas, apa penyebabnya? Menurut Menristekdikti Mohamad Nasir, penutupan itu berdasarkan beberapa faktor, seperti tidak bisa mengelola perguruan tinggi dengan baik, sudah tidak ada mahasiswa dan terdapat kecurangan-kecurangan saat pelaksanaan operasional kampus.

Tentunya hal ini sangat berbanding terbalik dengan tujuan perguruan tinggi  yang sesungguhnya. Pertama, mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan pengetahuan, teknologi dan kesenian.

Kedua, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian serta mengoptimalkan penggunaanya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperkarya kebudayaan nasional. Hal ini terdapat pada UU 2 Tahun 1989, Pasal 16, Ayat (1) ; PP 30 Tahun 1990, Pasal 2, Ayat (1).

Apakah kementrian  langsung memberhentikan oprasi perguruan tinggi tersebut? Tentu tidak. Sebelumnya, kementrian memberikan teguran kepada perguruan tinggi yang bermasalah dan menyarankan perbaikan kinerja. Jika perguruan tinngi yang bersangkutan tidak melakukan perbaikan seperti yang di rekomendasikan maka pemerintah terpaksa menutupnya.

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia . Perguruan tinggi jangan sampai meluluskan lulusan abal-abal. Akan tetapi harus meluluskan lulusan yang terbaik dan menghasilkan sumber daya manusia kompeten yang mampu bersaing di pasar global.

Oleh karena itu, salah satu  upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan yakni dengan mendorong penggabungan kampus-kampus yang masih dalam satu yayasan. Berdasarkan catatan dari Kemenristekdikti, sekitar 500 kampus yang akan melakukan marger. Bahkan pemerintah mengatakan akan memfasilitasi jika mereka sendiri yang melakukan marger.

Suci Arumaisa Murni, Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Kembangkan Nilai-nilai Sumpah Pemuda


Oleh : Suci Arumaisa Murni

Pada tanggal 28 Oktober 1928, kita kenal sebagai Hari Sumpah Pemuda yang merupakan peristiwa bersejarah dikenal sebagai salah satu tonggak bersatunya bangsa Indonesia. Sumpah ini di buat dan disepakati oleh perwakilan pemuda dari seluruh daerah di Indonesia  dan berkumpul bersama di Kongres Pemuda, ketika Indonesia masih dibawah jajahan Belanda. Pada saat itulah dihasilkan tiga hal penting: bertumpah darah satu, tanah air Indonesia; berbangsa satu, bangsa Indonesia; dan menjungjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Dalam sejarah bangsa ini, Pemuda selalu menjadi penggerak kebangkitan bangsa. Sumpah pemuda 28 Oktober 1928 adalah contoh nyata. Selain itu, Pemuda lagi-lagi menunjukan perannya pada tahun 1998. Mahasiswa menuntut reformasi dan dihapuskannya KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme), peristiwa ini diiringi dengan berbagai tindakan represif pemerintah yang mengakibatkan tragedi-tragedi seperti Tragedi Cimanggis, Tragedi Gejayan, Tragedi Trisakti, Tragedi Semanggi I dan II, serta Tragedi Lampung.

Namun, bagaimana dengan pemuda masa kini? 89 tahun pasca Sumpah Pemuda, kondisi Pemuda Indonesia pun berbeda. Serangkaian aksi dan gerakan pemuda atau mahasiswa pada masa lalu tentunya didasari rasa cinta terhadap Indonesia, dibarengi pula kecerdasan intelektual, ketajaman berpikir, dan semangat pergerakan.

Sekarang rasa cinta terhadap negeri sendiri tak sekuat dulu. Salah satu penyebabnya adalah perkembangan zaman yang tidak hanya memberikan dampak positif, namun juga memberikan dampak negatif, seperti pengaruh globalisasi yang menyebar luas di kalangan remaja. Hal ini dapat dilihat pada perubahan pola pikir, teknologi, gaya berpakaian, dan pola prilaku pemuda cenderung mengikuti gaya hidup negara asing, khususnya negara barat. Jika hal ini terjadi secara terus menerus, cepat atau lambat pemuda bangsa Indonesia melupakan jati diinya sebagai warga Indonesia.

Ada berbagai macam pola prilaku generasi mmuda pelajar  bangsa ini, seperti tawuran antar pelajar yang terjadi dimana-mana, penyalahgunaan narkoba, seks bebas, bahkan korupsi oleh pejabat-pejabat negara yang meraja lela. Tentu hal tersebut tidak lagi mencerminkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang dijunjung tinggi oleh para pemuda Indonesia pad 89 tahun lalu.

Seharusnya kita sebagai generasi muda bangsa ini mampu meningkatkan rasa nasionalisme dan partisipasi, tidak hanya sebatas mengenang peristiwa Sumpah Pemuda ataupun memahami makna Sumpah pemuda, kita pun harus mengembangkan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan kita. Terutama bagi perkembangan bangsa Indonesia. Kita sebagai pemuda bangsa Indonesia diharapkan mampu membawa bangsa kita menuju bangsa depoan yang baik. Semoga...!

Suci Arumaisa Murni, Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Ketua Majelis Ta’lim Al-ikhlas : Walaupun Berbeda Bangsa, Tetap Harus Menghargai


Dakwahpos.com, Bandung- Ketua Majelis Ta'lim Masjid Al-ikhlas Bu Minmin, tanggapi pidato Anis Baswedan tentang pribumi ketika pelantikan gubernur DKI Jakarta.

"Walaupun berbeda bangsa, kita seharusnya saling menghargai dan bertoleransi" ujar bu Minmin (selasa, 24/10/2017)

Memang tidak bisa dimungkiri, kini negara Indonesia bukan hanya diduduki oleh penduduk asli Indonesia itu sendiri, tetapi juga penduduk Asing. Baik yang menetap di Indonesia maupun yang tinggal sementara.

"Mungkin hal ini membahas yang dulu-dulu, ketika bangsa Indonesia dijajah. Bukan dilihat dari sekarang, karena kata pribumi tertuju pada masyarakat indonesia yang dijajah pada zaman dahulu." Ujar salah satu jema'ah yang mengikuti pengajian.

Reporter : Suci Arumaisa Murni

Ustadz Nafis : Al-Fatihah Miliki Banyak Keutamaan


Dakwahpos.com, Bandung- Beberapa keutamaan dari surah Al-Fatihah yaitu diantaranya bahwa surah Al-Fatihah adalah surah yang paling agung dari surah yang lainnya, menjadi penutup do'a, pembuka ayat suci Al-Qur'an dan pembuka sholat, walaupun awalnya takbir dalam sholat tapi Surah Al-Fatihahnyalah yang paling utam adalam sholat. Karena itulah Al-Fatihah teramat penting dalam setiap ibadah kita.

"Suatu hari, seorang sahabat sedang sholat sunnah, lalu rasul mengatakan "wahai sahabat, maukah kutunjukna surat terbaik", sahabat diam dan melanjutkan sholatnya dengan lebih cepat, rasul memprotes " kenapa tidak datang c  epat", maaf tadi aku sedang sholat sunnah ya rosulullah, lalu rosulullah menjawab bahwa surah yang paling agung dan terbaik adalah surah Al-Fatihah". Ujar Nafis,ustadz Al-Hasan II, minggu (5/11/2017).

Didalam cerita diatas juga mengisyaratkan bahwa selagi orang tua kita memanggil saat kita tengah sholat, apalagi sholat sunnah maka hendaknya kita harus mendahulukan panggilan orang tua kita. Karen begitulah ajaran dari rosulullah SAW. Tambahnya lagi.


Nama lain dari Al-Fatihah adalah Umul Quran atau induk ibu Al-Qur'an, isi dari Alfatihah sendiri yaitu tentang banyak hal. Ayat 1-5 surah ini menjelaskan tentang akidah, amaliyah, etika, syariat, sejarah dan kedudukan dzat Allah.

Dalam surah Al-Fatihah juga dijelaskan tafsiran yang sangat luar biasa arti kandungannya, terutama pada ayat 1-5 yang menceritakan tentang akidah.  Pada ayat pertama dan kedua surahnya, ayat ini sangat mengartikan sambungan atau ikatan diri kita kepada Allah yang maha Esa, beristi'ad atau mengakidahkan diri kita kepada Allah. Kata Allah sendiri adalah nama yang sangat agung dan imam syafi'i menagatakan bahwa tidak ada kata asal untuk nama Allah.

Dalam ayat ketiga dan selanjutnya, Allah menjelaskan tentang pengasih dan penyayang dari sifatnya kepada ciptaanya, ialah pemilik alam semesta, pemilik hari akhir, tempat meminta, karena itulah ayat ini menjadi salah satu dari perinsip islam.

"Allah sangat menyayangi setiap hamba-hambanya dan rindu akan keshalihan hambanya saat bertemu dengan-Nya nanti, tapi terkadang, hambanya lah yang takut untuk terlalu cepat bertemu dengan sng penciptanya. Dalam hadist qudsi menerangkan, barangsiapa yang takut berjumpa dengan ku, maka aku akan meninggalkannya, dan barang siapa yang rindu bertemu dengan ku maka aku juga akan rindu bertemu dengannya". Ujar Neafis menambahkan.

Saat ini, banyak sekali orang-orang yang salah menjadikan nafsu, uang dan kedudukan sebagai tuhannya.  Dengan sadar atau tidak itu adalah perbuatan yang sama sekali tidak pantas dan buruk. Allah yang menjadikan kedudukan, nafsu dan uang sebagai keberkahan atas diri manusia yang berusaha didunia. Karena allah lebih menyukai siapa yang berusaha dengan atas nama-Nya atau bekerja sebagai bentuk ibadah kepada-Nya.

Reporter : Malikhatul Farida KPI/3C

Harga Rokok Naik? Pelajar Berhenti Merokok?


Oleh: Kartika Putri

Rokok pada saat ini sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat, terutama di kalangan anak SMA / SMK. Sepertinya merokok sudah menjadi hal yang wajar bagi siswa dan siswi, tidak jarang anak yang memakai seragam dan memakai identitas sekolahnya saat akan berangkat sekolah mampir ke warung untuk membeli rokok dan langsung mengisapnya sambil berjalan menuju sekolah.

Miris sekali, karena harga rokok yang termasuk murah dan harganya cocok untuk kantong para siswa, membuat mereka kecanduan dengan barang tersebut. Harga rokok persatu batangnya adalah sekitar dua ribu rupiah, dan ada yang lebih murah dari itu.

Bahkan sudah tidak asing lagi siswi yang merokok. Mereka dengan asiknya nongkrong sambil merokok dan terlihat sangat bangga saat mengisapnya. Bukan hanya dikalangan SMA / SMK, tetapi dikalangan SD dan SMP pun banyak yang sudah merokok tanpa sepengatahuan orang tuanya.
Oleh karena itu sangat penting sekali untuk menaikan harga rokok, karena selain harganya yang mahal, hal ini salah satu cara untuk mengurangi pecandu rokok pada kalangan tertentu, seperti anak sekolah yang masih meminta uang jajan kepada orang tua.

Bukan hanya dengan menaikan harga rokok saja yang bisa di laksanakan untuk mengurangi pecandu rokok di kalangan anak sekolah, tetapi harus ada peran orang tua juga yang lebih tegas dan siap siaga mengawasi anak - anaknya.


Mahasiswa KPI UIN Bandung

Ibu-Ibu Masjid Al-Muhajirin Adakan Pengajian Rutin


Dakwahpos.com, Bandung- Masjid Al-Muhajirin setiap hari kamis siang digunakan sebagai tempat pengajian rutin ibu-ibu. Ibu-ibu yang menghadiri pengajian tersebut berjumlah sekitar dua puluh orang atau bahkan lebih. Pengajian ini berlangsung selama satu hingga dua jam kedepan dari dimulainya pengajian. .   

"Pengajian ibu-ibu biasanya di mulai pukul 01.30 WIB. Tetapi, dikarenakan waktu ashar semakin cepat. Maka, waktu pengajian pun di majukan menjadi pukul 01.00 WIB. Jadi, penentuan  di mulainya pengajian, melihat kapan waktu ashar tiba (Kondisional)." Ujar Otih, Kamis (02/11/17).

Pengajian ini di pimpin oleh ustadz ataupun ustadzah yang sudah di jadwalkan. Di setiap minggunya, ustadz ataupun ustadzah yang mengisi pengajian akan membawakan tema dan judul yang berbeda. Tetapi lain halnya, jika pembahasan minggu yang lalu belum tuntas dibahas maka minggu selanjutnya akan melanjutkan pembahasan yang belum tuntas di minggu lalu. Materi yang dibahas bersumber dari kitab Nashoihul Ibad.

Setelah pengajian selesai, ibu-ibu tidak bergegas pulang meninggalkan masjid Al-Muhajirin. Tetapi, ibu-ibu yang hadir melakukan shalat berjama'ah terlebih dahulu bersama ustadz ataupun ustadzah. 

Reporter: Fitria Nazilatullail KPI/3B


Jaga Kebersihan karpet, Upaya Lestarikan Fasilitas Masjid Nurul Iman


Dakwahpos.com, Bandung- Menjaga kebersihan masjid menjadi salah satu kegiatan yang harus rutin dilakukan agar fasilitas masjid tetap terjaga dan tidak mudah rusak. 

"Harus ada jadwal khusus untuk membersihkan karpet, banyak sampah-sampai kecil dan debu yang menempel di karpet masjid yang menyebabkan karpet menjadi kotor". Ujar Wawan, Kamis (3/11/2017).

Wawan menuturkan, membersihkan dan merawat karpet masjid merupakan salah satu upaya melestarikan fasilitas Masjid. Mengapa? Hal ini dilakukan agar jama'ah masjid betah berlama-lama ibadah di masjid.

Wawan berharap, jamaah merasa memiliki Masjid Nurul Iman sehingga dapat sama-sama bergotong royong menjaga kebersihan dan kenyamanannya. Selain itu, merawat fasilitas masjid itu penting untuk meminimalisir kerusakan barang-barang yang ada di masjid.

Semoga kegiatan membersihkan karpet masjid kali ini mampu menumbuhkan warga sekitar untuk ikut bekerja sama dalam menjaga fasilitas yang ada di Masjid Nurul Iman

Reporter: Indah Lestari (KPI/ III B)

Ustadz Ade: Sedekah yang Paling Utama di Sisi Allah


Dakwahpos.com, Bandung- Pengajian rutin di Masjid Nurul Iman yang dihadiri oleh ibu-ibu warga sekitar kembali dilaksanakan minggu ini. Diawali dengan shalawatan, tadarusan, lalu dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Ade dengan mengambil tema "Sedekah yang Paling Utama di Sisi Allah", mendapat respon positif dari ibu-ibu pengajian.
"Di antara sekian banyak bentuk ibadah, sedekah merupakan salah satu bentuk amalan yang selain mendatangkan pahala juga sangat membantu bagi sesama manusia. Dalam bersedekah, tidak ada batasan kepada siapa sedekah diberikan, dalam bentuk apa sedekah diberikan". Ujar Ust. Ade, Senin (30/10/17).

Ustadz Ade menjelaskan bahwa sedekah yang paling utama dilakukan adalah sedekah jariyah yaitu sedekah yang diniatkan untuk kebaikan, lalu sedekah yang sembunyi-sembunyi yaitu yang tidak pamer atas ibadah yang kita lakukan, dan yang terakhir sedekah kepada kerabat karena bisa menyambung silaturahmi.

Pengajian kali ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa semangat ibu-ibu untuk lebih giat dalam bersedekah. Selain itu, menciptakan rasa berbagi terhadap sesama bagi mereka yang kurang mampu pun menjadi tujuan selanjutnya dalam tausiyah minggu ini.

"Ibu-ibu, sebegitu pentingnya sedekah bagi kita, sehingga Allah dan Rosul pun memerintahkannya untuk kita lakukan, karena dibalik sedekah ternyata menyimpan banyak manfaat yang akan kita dapatkan". Ujar Ust. Ade, Senin (30/10/17).

Reporter: Indah Lestari (KPI III/B)

Dana E-KTP Yang Termakan


Pembuatan E-KTP yang tak kunjung selesai rupanya mendapat sorotan dan perhatian dari kalangan menengah atas sampai kalangan menengah bawah. Dan ternyata salah satu faktor yang menghambat selesainya pembuatan E-KTP adalah termakan nya dana E-KTP oleh pihak yang tidak bertanggungjawab dan hanya ingin mengambil keuntungan dari pembuatan E-KTP tersebut.

banyak pihak yang dirugikan dalam kasus termakan nya dana E-KTP, terutama masyarakat menengah bawah yang sangat membutuhkan E-KTP untuk melamar pekerjaan, sementara kebutuhan hidup mereka hanyalah bergantung kepada hasil pekerjaan. Selain itu membuat surat nikah, SIM, ATM, kartu keluarga (KK) dan persuratan lainnya juga sangat membutuhkan E-KTP dan pelaksanaan pembuatannya akan terhambat apabila pembuatan E-KTP tak kunjung usai.

Selain masyarakat, negara juga merasa dirugikan dalam kasus ini, karena dalam pengadaan proyek E-KTP ini seluruhnya merugikan keuangan negara sebesar Rp.2,3 triliun. Jadi pihak yang memakan dana E-KTP itu secara tidak langsung memakan uang rakyat dan uang negara, dan seharusnya dari kasus ini pelaku harus dihukum berat atau hukum penjara seumur hidup dan denda senilai dana yang termakan, agar pelaku merasa jera dan bisa mengambil pelajaran dari kasus ini.

Semoga dengan adanya kasus ini, pejabat Negara Indonesia harus lebih menegakkan hukum dan sanksi bagi pelaku korupsi, dan diharapkan kepada Dinas Kependudukan agar segera menyelesaikan hambatan pembuatan E-KTP yang tak kunjung selesai demi kebaikan dan kemashlahatan masyarakat Indonesia. 

Rika Amelia
Mahasiswa KPI UIN BANDUNG










Hujan Tida Hambar Anak-Anak Pergi Mengaji

Dakwahpos. Com, Bandung. - Semangat mengaji anak-anak masjid Al Barokah mulai menurun, mengingat sekarang merupakan musim penghujan. Banyak anak-anak yang memilih diam di rumah dari pada pergi ke masjid untuk mengaji. 

"Saat musim hujan tiba, semangat anak-anak untuk mengaji berkurang, mereka lebih memilih diam di rumah ketimbang datang ke masjid, yang memilih datang ke masjid untuk mengaji paling hanya setengahnya saja. " Ucap Anwarudin (Ketua DKM Al Barokah) Jumat, (3/11/2017).

Melihat kondisi ini, DKM Al Barokah sangat menyayangkan. Seharusnya, tidak ada halangan untuk anak-anak pergi mengaji selagi hujannya tidak terlalu besar, lagi pula masjid ini berada di tengah tengah pemukiman warga. 

"Melihat kondisi yang seperti ini, saya berharap semangat mengaji pada anak-anak setiap harinya semakin meningkat, hujan jangan dijadikan alasan untuk tidak mengaji. Selagi hujannya masih kecil kenapa tidak datang saja ke masjid. Kecuali, jika hujannya besar dan tidak memungkinkan datang ke masjid. "Pungkasnya. 

Semoga kedepannya, kesadaran mengaji pada anak-anak terus meningkat. Hal kecil tidak menjadikan penghambat untuk mereka pergi mengaji, karena mecari ilmu agama ini sangatlah penting untuk bekal mereka kelak. 

Reporter : Indah Padillah. 

Ust Nurdin Sya’bana : Tamtsil Kehidupa dan Akibatnya

Dakwahpos.com- Bandung, Ust Nurdin Sya'bana . dalam memberikan Materi  Pengajian umum dimasjid al-amanah. Dalam kehidupan yang dunia ini sudah menjadi sunnah tullah bahwa dunia hanya lah sementara dan dunia ini tempat kita menanam kebaikan dan setiap kebaikan akan mendapat ganjaran dari hal yang dilakukan , begitupun dengan perbuatan kejahatan akan mendapat ganjaran pula sesuai dengan perbuatannya. Setelah terjadi kiamat maka akan disodorkan catatan amal, ada yang mendapat balasan  dengan surga  adapula mendapat catatan yang buruk yaitu neraka jahannam.

Merek   Allah menerangkan kepada mereka  bahwa kehidupan manusia itu sudah diatur sedemikian rupa. a tidak akan mungkin lepas aturan Ilahi. Yang jahat akan mendabatkan balasan siksa dan yang sholeh akan  mendapat balasan surga. Allah SWT memrintahkan mereka agar memperhatikan tandah merah dipinggir langit saat magrib tiba, Lalu Allah memerinthkan kepada mereka pula agar memikirkan umur mereka yang hampir habisdari, sebagaimana waktu siang hari akan habis dengan habisnya tanda merah itu, dan waktu itu hanyalah sebentar saja

tidak ada yang tersembunyi sedikitpun. Orang orang kafir tidak beriman kepada Allah bahkan mereka mendustakan hari pembalasan. Allah maha tau apa yang terbesik dalam hati mereka pada stelah berkerja lalu pergi ketempat tidurnya diwaktu malam.

dengan ketentuan merupakan tamstil atau perumpamaan dan ibarat . agar mereka memperhatikan  ,memikirkan dan berfikir bagaimana keadaan mereka yang akan pergi dari dunia menuju negeri   Pada ayat ke 19 s   Pergantian malam,siang serta tahun dan bintang bintang yang beredar sesuai akhirat,sebagaimana orang yang hidup urat al insyiqoq, menerangakan bahwa sungguh hidup di dunia itu berlapis lapis Skeadaan. Susah,senang ,bahagia ,menderita akan di lalui. Pada waktu itu,pada dasarnya mereka beriman kepada Allah.

   Pelajaran dari  uraian di atas dapat dijadikan motivasi untuk memperbaiki amalan amalan kita agar kelak mendapat surga Allah SWT.

Reporter : Jainul Malayang,  KPI 3B

Ketua DKM Baabussalaam: Ciri Seorang Mukmin Sejati


Dakwahpos.com, Bandung-Ketua DKM Baabussalaam, Ustadz Zuneb Arya Syafaat menyampaikan khutbah keagamaan terkait ciri seorang mukmin yang sejati. Dalam khutbah yang dilakukan pada waktu sholat jum'at itu, ia menyampaikan tentang salah satu pondasi yang paling penting bagi seorang muslim.

Manusia adalah makhluk yang sering kali lalai karena banyaknya kenikmatan yang ada di dunia. Mereka terlena dan terpesona akan hal-hal yang bersifat duniawi yang membuat mereka akhirnya lupa akan perintah Allah Swt. Karena kenikmatan ini juga manusia akhirnya mengabaikan urusan akhirat dan kewajibannya, bahkan sering kali melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah Swt. Dan satu hal yang akan membuat kita senantiasa ada di dalam lindungan Allah Swt dari semua tipu daya dunia ini adalah keimanan.

"Keimanan yang telah tertanam pada diri dan hati kita adalah kunci kebahagiaan, keberuntungan, keselamatan, dan kesuksesan baik di dunia maupun saat kita telah berpulang dan kembali ke sisi Allah Swt," kata Ustadz Zuneb dalam khutbahnya, Jum'at (03/11/2017).

Manusia yang hidup tanpa keimanan, ketakwaan, dan jarang melakukan amal shaleh dalam hidupnya, namun mengaku sebagai seorang mukmin, mereka sama sekali tak ada nilainya di mata Allah Swt. Sebagai seorang muslim hendaknya kita menjaga keimanan dan ketakwaan yang telah tertanam pada diri dan tak membiarkannya mati hingga akhir hayat.

Ustadz Zuneb menambahkan, ada lima ciri-ciri seorang mukmin sejati. Pertama, apabila diingatkan kepada Allah, hatinya akan merasa takut akan perbuatan dan dosa yang telah ia lakukan, kemudian cepat menerima dan melaksanakan perintah-perintah Allah Swt. Kedua, apabila dibacakan ayat-ayat Allah Swt, baik yang tersurat seperti Al-Qur'an atau yang tersirat seperti alam semesta, keimanannya akan semakin mantap, ia meyakini bahwa Allah Swt Maha Kuasa atas segalanya dan ia pun takjub akan keagungan Allah Swt. Ketiga, hanya kepada Allah Swt ia bertawakal dan berpasrah setelah ia berusaha atau berikhtiar semaksimal mungkin, dan menerima juga mensyukuri segala keputusan yang diberikan oleh Allah Swt. Keempat, senantiasa mengerjakan shalat, bukan hanya shalat wajib, namun juga mengupayakan yang sunnah dan menjadikannya sebagai rutinitas, terlebih jika ditambah berdzikir setelahnya. Kelima, menggunakan sebagian hartanya di jalan Allah Swt, menggunakan hartanya dengan baik dan menggunakannya untuk hal yang bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat, untuk dirinya dan untuk orang lain.

Kesimpulannya, seorang muslim harus bisa menata diri dan bisa memposisikan diri supaya tetap berada di jalan Allah Swt, menjaga keimanan yang telah tertanam di dalam diri dan hatinya, dan melakukan segala macam perintah Allah Swt sebagai seorang mukmin yang sejati.


Reporter: Fajar Zain Nur'aziez, KPI/3B

Masjid Al - Iklas Adakan Pengajian Rutin

Dakwahpos, Bandung – Masjid Al – Iklas sedang melaksanakan pengajian. Pengajian ini sudah menjadi pengajian rutin, di selenggarakan setiap satu minggu sekali yaitu pada malam sabtu. Warga sekitar sangat antusias dengan kegiatan positif ini.

Pengajian ini di hadiri oleh warga sekitar yang perumahannya berada dekat dengan masjid Al - Ikhlas. Tidak hanya di hadiri oleh warga sekitar tetapi ada juga beberapa warga yang hadir dari rw sebelah untuk mengikuti pengajian.

Di dalam pengajian ini mulai dari kalangan orang tua, sampai kalangan anak muda, dan kalangan anak - anakpun ikut serta. Karna pengajian ini di peruntukan untuk semua kalangan.
"menurut saya kegiatan pengajian ini sangat bermanfaat sekali, karena merupakan ajang silahturahmi warga sekitar, selain itu kita juga bisa mendapatkan ilmu dari ceramah ustad - ustad yang ada disini ". Ujar Asep (03/11/2017)

Semoga kegiatan ini terus berlangsung setiap minggunya, dan para warga sekitarpun tetap antusias dalam menanggapi kegiatan ini. Dan bukan hanya pada kegiatan ini saja, tetapi pada kegiatan positif yang lainnya

Reporter : Kartika Putri KPI/3B

Pengajian Di Masjid Jami Al-Hikmah Tertata Rapih


Dakwahpos.com, Bandung-    Keistimewaan dari masjid jami' al-hikmah adalah setiap melaksanakan pengajian yang selalu dirutinitaskan untuk para warga dan luar warga sekitarnya. Menjadi banyak minat dari warga luar daerah sekitaran disitu. Perbadaan dari pengajian masjid jami al-hikmah selalu ada jadwal yang sudah ditentukan dari ketua dkm nya.
    
"Saya memberikan jadwal pengajian yang teratur itu dalam bentuk kesengajaan,karena agar kondusif dalam melaksanakannya pun. Adapun selalu ada pengajian tambahan bila mana ustadnya ada yang menginginkan pengajian tambahan. Tetapi itu jarang dilaksanakan karena memang jarang sekali ustadz yang meminta pengajian tambahan".

Pengajian yang dilaksanakannya pun materinya tidak sembarangan apa yang diinginkan oleh penceramah. Tetapi sudah ditentukan pula oleh ketua dkm. Itu semua agar bisa terfokuskan dalam satu tujuan.
    
Reporter : Fitriani Rahmawati KPI/3B

DKM Daarusalaam Sediakan Minuman Gratis Bagi Para Jamaah


Dakwahpos.com, Bandung- Di Masjid Daarusalaam terpampang sebuah tempat yang berisi minuman dingin bagi para jamaah secara gratis.

"Adanya minuman gratis ini supaya jamaah termotivasi untuk datang ke masjid. Ini bukan untuk maksud apa-apa, hanya memotivasi para jamaah saja karena banyak dari mereka yang sulit sekali untuk datang ke masjid". Ujar Mang Asep saat diwawancarai oleh dakwahpos.com, Jum'at, (3/11/17).

Minuman gratis ini disediakan pada setiap hari jum'at, tujuannya adalah agar jamaah tidak jenuh untuk datang dalam menunaikan ibadah di masjid ini. Tambah Mang Asep

Masjid merupakan tempat ibadah tetapi masih banyak umat Islam yang sulit datang ke masjid untuk menunaikan ibadah. Dengan adanya minuman gratis ini menjadi gembrakan yang positif agar jamaah berantusias untuk datang ke masjid.

Untuk ke depannya saya memiliki ide untuk menambah dengan kopi atau teh selain minuman dingin. Jadi setelah jamaah melakukan salat lima waktu itu mereka bisa menikmati sebelum melakukan aktivitas yang lain. Tegasnya

Reporter : Fahmi Mujahid Abdul Aziz, KPI 3 B

Ustadz Wahyu : Cara Mendapatkan Syafaat


Dakwahpos.com, Bandung - "Syafaat itu berasal dari kata Asy-Sayafa yang berarti ganda lawan kata dari al-witru yang berarti tunggal, ada banyak cara untuk mendapatkan Syafaat dari Allah yang melalui Nabi, beberapa diantaranya yakni  dengan memperbanyak sholawat, infak dan memperbanyak mentadaburi Al-Qur'an, karena dengan beberapa cara itulah kita bisa mempermudah mendapatkan syafaat." Ujar Ustadz Wahyu Sabtu (4/11/17)."

Selain berharap ingin mendapatkan syafaat, kita pun harus terus berusaha untuk mendapatkannya, melalui ikhtiar dengan memperbanyak amal sholeh, karena orang yang ingin mendapatkan syafaat itu pasti akan taat kepada Allah SWT dan pasti menjauhi segala larangannya, sebagai bentuk penghambaannya agar bisa lebih mendekat kepada Allah.

 "Di dunia juga kita bisa meraih syafaat melalui berinfaq karena berarti harta kita dibelanjakan di jalan Allah Swt, karena dapat menggandakan amalan yang bermanfaat bagi orang lain bukan hanya untuk diri sendiri. Yang demikianlah kita juga bisa mendapatkan syafaat." Tutur Ustadz Wahyu Sabtu (4/11/17).

Kita tidak akan tahu amalan yang mana yang akan menyebabkan kita masuk ke dalam syurga, karenaya usaha-usaha itulah kita bisa mengukur seberapa besar kesungguhan kita kepada Allah SWT untuk menjemput syafaat dan ridho dari-Nya.

Reporter : Hanifa Nurfadilah. KPI/3/B.

Ustadz Maqbul : Yakinlah Terhadap Takdir Allah SWT


Dakwahpos.com- Bandung, Ustadz Maqbul memberikan khutbahnya bahwa sebagai orang yang beriman harus meyakini akan kemahakuasaan Allah Swt dan takdir yang diberikan kepada kita. Maka kita meyakini bahwa tidak ada suatu apapun yang terjadi kecuali atas kehendak Allah Swt. Tidak ada seorang pun yang memberikan manfaat kecuali takdir Allah Swt. Sebaliknya, tidak ada orang yang dapat memberikan madarat kecuali hanya kepada Allah Swt.

Sebagai manusia tidak ada yang mampu mendatangkan manfaat dan menghindari madarat, bahkan seorang Rasul pun sebagai manusia pilihan Allah tidak mampu untuk melakukan itu.

Ust Maqbul menuruturkan, dulu pada zaman jahiliyah ada satu keyakinan bahwa nasib buruk terjadi oleh sesuatu hal tanpa menyandarkan kepada Allah Swt. Sebagai gambaran, ketika orang jahiliyah sebelum melakukan aktivitas dagang, mereka biasa menggantungkan nasibnya kepada burung, sehingga mereka sebelum berangkat menerbangkan burung terlebih dahulu, apabila burung itu terbang ke sebelah kanan, mereka percaya akan mendapatkan keuntungan. Sebaliknya, apabila burung itu terbang ke sebelah kiri, maka mereka percaya bahwa akan mendapatkan kesialan. Maka mereka tidak jadi berangkat untuk melaksanakan aktivitas dagangnya.

Oleh karena itu, kita harus mampu mengikis kepercayaan-kepercayaan maupun keyakinan-keyakinan yang bisa mendatangkan manfaat dan menghindarkan madarat selain Allah Swt.  Keyakinan itu ingin dikikis oleh Rasulullah Saw karena seolah-olah kebaikan dan keburukan itu terjadi oleh sesuatu hal atau yang menyebabkan adanya nasib baik dan buruk itu tergantung terhadap burung.

Ustadz Maqbul menutup khutbahnya dengan mengatakan, menghubung-hubungkan kebaikan dan keburukan terhadap sesuatu selain Allah adalah termasuk syirik. Maka sebagai jaminannya apabila kita mampu memelihara keimanan kita dari perbuatan-perbuatan musyrik sekecil apapun, maka jaminannya Allah Swt akan memberikan surga kepada kita.

Reporter : Fahmi Mujahid Abdul Aziz, KPI 3 B

Pabrik Petasan dan Kembang Api Berujung Malapetaka.


Dakwahpos, Bandung.-Tragedi ledakan yang berujung kebakaran pabrik petasan di Kosambi tepatnya di tangerang ini bukan hal ataupun kejadian yang sepele. Tragedi yang sangat menyita perhatian publik baik dalam maupun luar negeri turut memberitakan tragedi ini. Bagaimana tidak, dengan jumlah korban yang tidak sedikit sekitar kurang lebih seratus orang baik korban luka maupun tewas atas terjadinya tragedi ini.

Publik sangat tak meyangka, tragedi ini begitu banyak memakan korban jiwa. Hal ini mengingatkan kita semua mengenai pentingnya kesalamatan dalam bekerja, terutama dalam hal pencegahan.Ini menjadi pelajaran bagi pengusaha dan semua kalangan yang bergerak dalam kegiatan apapun bahwa keselamatan yang nomor satu.

Pasalnya, dalam setiap pekerjaaan pasti ada bahaya yang mengancam setiap makhluk baik manusia maupun makhluk lainnya, serta aset-aset sekitarnya. Segala jenis kerugian tidak dapat dihindarkan ketika terjadi musibah, baik kerugian materi maupun korban jiwa, da;am skala kecil maupun besar. Pengusaha dan seluruh pihak harus menjamin agar para pekerja selamat dalam bekerja. 

Apalagi, dalam hal perizinan mendirikan ladang pekerjaan yang mempekerjakan SDM dalam jumlah banyak, diwajibkan menyiapkan upaya-upaya keselamatan. 

Dalam hal ini perlu adanya penyelidikan yang lebih serius agar tidak terulang hal yang sama. Dilihat dari kejadiannya terdapat banyak kejanggalan mulai dari lokasi pabrik yang tidak aman karena berada lingkungan masyarakat hingga pintu darurat ataupun pintu keluar. Pabrik kembang api di tangerang ini patut dipertanyakan mengenai kelayakan setiap persyaratan perizinannya dan segala standar keselamatan apakah sudah terpenuhi?

Kita  meragukan pabrik tersebut telah memenuhi segala keamanan dan fasilitas dalam menangulangi segala kejadian. Padahal, ketersediaan fasilitas sangat penting dalam hal sarana prasarana pencegahan kebkaran.

Ini menjadi menjadi pelajaran untuk setiap pihak agar selalu menomor satukan keselamatan dalam setiap kegiatan. Pemda pun sebaiknya terus menerus mensosialisasikan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran maupun kejadian lain yang mingkin terjadi. Setiap pabrik harus memenuhi standar kelayakan keselamatan.

Begitu pula dengan pengusaha juga harus intens mensosialisasikan kepada seluruh karyawan tentang pengetahuan cara pencegahan dan penanggulangan agar menghindari segala macam jenis bahaya yang mengancam dalam setiap kegiatan.

Kita berharap peristiwa kebakaran pabrik petasan dan kembang api di Tangerang tidak terulang lagi, dan tidak terjadi di tempat lain maupun daerah lain. Pemda seluruh Indonesia harus mewajibkan untuk setiap perusahaan agar memenuhui segala jenis alat keselamatan terutama alat pemadam kebakaran karena merupakan bagia yang paling penting.

Dalam kejadian ini tentunya harus diseklidiki lebih mendalam, karena terdapat unsur kelalaian dari pihak pengelola pabrik. pemilik pabrik harus bertanggung jawab atas tragedi ini. Agar bisa menjadi pelajaran untuk kedepannya tidak terulang lagi tragedi yang serupa, mengingat besarnya korban jiwa.  


Harrival iswal Fauzi rinfa

Mahasiswa UIN Bandung

Ustadz Herna: Kata “Pribumi” Perlu Dikaji Lebih Dalam


Dakwahpos, Bandung- Anies Baswedan gubernur baru DKI Jakarta dalam pidato perdananya menyebut Jakarta merupakan sedikit tempat yang merasakan penjajahan selama berabad-abad. "Rakya pribumi ditindas dan dikalahkan oleh kolonialisme. Kini setelah merdeka, saatnya kita jadi tuan rumah dinegara sendiri". ujar Anies.

Sebenarnya dilihat dari konteks kalimat yang diujarkan gubernur ibukota negara tersebut, bertujuan untuk membakar semangat warganya sendiri agar mampu bersaing dengan warga daerah lain. Namun ada sebagian kalangan yang malah berpikir sebaliknya, dengan dalih menyebut kata "Pribumi" sebagai suatu bentuk diskriminasi ras dan intoleran. Sehingga beberapa pihak melaporkan beliau ke pihak berwajib.

"Menanggapi perkataan pak Anies, saya pribadi tidak bisa membenarkan maupun menyalahkan. Namun jika memang tujuan sebenarnya atau niatan beliau untuk membakar semangat masyarakatnya, saya setuju. Tapi kalau emang beliau bertujuan untuk mendiskiminasi suatu kalangan, saya jelas tidak setuju." jelas Ustadz Herna ketua DKM Jami' Nurul Utsman. 03/11/17

Jika memang terdapat unsur diskriminasi didalam pidato Anies jelas perlu adanya penyidikan lebih lanjut dan pengkajian lebih dalam lagi. Jika memang bersalah tentunya hukuman yang diberlakukan.

Ketua DKM Jami' Nurul Utsman ini pun menanggapi perihal pelaporan Anies Baswedan. Beliau mengatakan "Seharusnya pihak pelapor bermusyawarah terlebih dahulu ataupun menyelidiki lebih dalam lagi sebelum melaporkan." 03/11/17   

Dengan adanya peramasalahan ini menimbulkan suatu polemik yaitu siapakah yang bisa disebut pribumi?, hal ini tentu saja dapat menyebabkan banyak persilangan pendapat mengenai siapakah yang layak di sebut pribumi.

"Perihal siapakah pribumi dan nonpribumi? tidaklah perlu didebatkan. Selagi setiap individu mampu berkontribusi untuk daerahnya masing-masing baik kalangan pendatang maupun penduduk asli, ya sah-sah saja!. Yang penting mampu bersaing dalam kebaikan dan secara sehat". ujar Ustadz Herna.

Hal ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua agar mampu meletak sesuatu pada tempatnya terutama bagi seorang pemimpin agar tidak membuat suatu masalah yang seketika bisa menjatuhkan dan membuat suatu polemik.  

Harrival Iswal Fauzi Rinfa 

KPI/3/B

Ustadz Herna: Kontribusi Mahasiswa Sangat Terasa di Lingkungan Masjid Jami’ Nurul Utsman



Dakwahpos, Bandung- "Alhamdulillah kontribusi mahasiswa dilingkungan Masjid Jami' Nurul Utsman ini sangat terasa. Jumlah santri atau yang belajar mengaji di masjid ini ada sekitar kurang lebih lima puluh delapan orang yang tercatat dan semua rata-rata diajar oleh kalangan mahasiswa yang tinggal diliungkungan masjid ini. Dengan materi pengajaran yang telah ditentukan oleh DKM, sampai saat ini kegiatan ngajar-mengajar masih terlaksana". Terang Ustadz Herna selaku ketua DKM. 03/11/17

Tidak hanya dalam kegiatan ngajar-mengajar di masjid, mahasiswa dilingkungan masjid ini juga ikut berpartisipasi dalam mengadakan kegiatan peringatan hari besar Islam, remaja masijid, karang taruna, gotong royong dan kegiatan lainnya.

"Ketika PHBI di masjid ini semua kalangan baik masyarakat maupun mahasiswa semua gabung. Dari kalangan mahasiswa pun ikut sebagai panitia pelaksana, ikut juga mebuat program dan menuangkan gagasan atau ide-ide tentang pelaksanaan acara. Semuanyya gabung makan bareng dan semuanya bersatu dengan warga udah gak ada lagi istilah pendatang atau pun penduduk asli semuanya bergabung". Jelas ketua DKM.

Memang sudah seharusnya selaku mahsiswa/i yang numpang tinggal disetiap lingkungan masyarakat selama masa pendidikannya ikut berkontribusi dan berguna bagi lingkungan sekitar. Apalagi dengan ikut berkontribusi ini menjadi pembelajaran yang nyata untuk menerapkan ilmu yang didapat dari lingkungan perkuliahan. Agar terbiasa berhadapan langsung dengan masyarakat
.

Harrival Iswal Fauzi Rinfa 

KPI/3/B
© Vokaloka 2023