Ustadz Armin: Seseorang yang Memiliki KTP Bisa Digolongkan Pribumi


Dakwahpos.com, Bandung- Pidato politik dari Gubernur DKI yang baru yakni Anies Baswedan sempat menjadi polemik di publik. Pidato yang disampaikan pada hari Senin tanggal 16 Oktober 2017 menjadi perbincangan banyak orang karena menyinggung kata "Pribumi". Ia dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri oleh Inisiator Gerakan Pancasila Jack Boyd Lapian sehari setelah pidatonya karena dinilai telah memecah-belah pancasila. Anies dilaporkan dengan dugaan tindak pidana diskriminatif ras dan etnis sebagaimana diatur dalam undang-undang yang berlaku.

Menanggapi tentang polemik yang terjadi Ustadz Armin menuturkan pendapatnya, menurutnya kata"Pribumi" aslinya memang bisa merujuk pada penduduk asli Indonesia. Meski begitu orang-orang dari luar Indonesia atau yang awalnya bukan penduduk asli Indonesia bukan berarti tidak bisa menjadi pribumi.

"Dari sudut pandang kependudukan, kalau seseorang sudah memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk) maka ia bisa digolongkan menjadi pribumi. Meski orang tersebut berasal dari luar indonesia, atau keturunan etnis yang aslinya bukan dari Indonesia, jika orang tersebut memang mau menjadi seorang penduduk Indonesia dan melakukan prosedur yang berlaku, maka ia bisa menjadi seorang pribumi," kata Ustadz Armin, saat dihubungi reporter dakwahpos.com, Jum'at (20/10/2017).

Kendati demikian, tak semua orang bisa digolongkan sebagai pribumi. Misalnya orang-orang yang berasal dari luar negeri yang tinggal di Indonesia hanya untuk masalah pekerjaan, mereka tidak bisa digolongkan sebagai pribumi. Karena mereka ada di Indonesia untuk urusan pekerjaan, bukan menetap untuk tinggal dan menjadi warga negara Indonesia.

Untuk orang-orang yang tersinggung dengan kata-kata Gubernur DKI yang baru, mungkin mereka tidak begitu paham dengan apa yang dimaksud dalam pidato tersebut. Padahal isi pidato tersebut sebenarnya hanya ingin membuat masyarakat Indonesia khususnya yang berada di Jakarta termotivasi supaya lebih bersemangat dan berusaha untuk meraih kesejahteraan hidup yang lebih baik.

Ustadz Armin menambahkan, orang-orang yang tersinggung atas pidato tersebut kemungkinan merasa tidak diakui sebagai warga negara Indonesia karena berasal dari ras atau etnis yang aslinya berasal dari luar Indonesia. Padahal tujuan pidato yang disampaikan oleh Gubernur DKI sebenarnya tidak mengarah ke sana.

Pada intinya, entah seseorang itu pribumi atau non-pribumi, selama dia tak merugikan bangsa Indonesia kita wajib menghormatinya dan saling bertoleransi dengan sebaik-baiknya.


Reporter: Fajar Zain Nur'aziez, KPI/3B

Ustadz Dian: Kita harus Contoh Akhlak Rasulullah


Dakwahpos.com, Bandung- Dalam khutbah jumat, 20 Oktober 2017 kemarin. Ustadz Dian menjelaskan tentang sebagian akhlak Rasul yang perlu kita teladani. Sebagai umat muslim sudah sepantasnya kita mencontoh akhlak Rasulullah SAW.

Rasul merupakan suri tauladan bagi umatnya. Banyak sekali akhlak Rasul yang bisa kita teladani. Dalam Islam kita diajarkan untuk saling memberi salam setiap kali kita bertemu saudara kita dimanapun kita berada, seperti halnya ketika dalam perjalanan

Rasulullah SAW bersabda
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Hendaklah salam itu diucapkan yang muda kepada yang tua, yang berjalan kepada yang duduk, dan yang sedikit kepada yang banyak." Muttafaq Alaihi. Menurut riwayat Muslim: "Dan yang menaiki kendaraan kepada yang berjalan."

Dari hadits Rasulullah tersebut dijelaskan bahwa yang harus terlebih dahulu mengucap salam yaitu, yang muda kepada yang tua, yang berjalan kepada yang duduk dan yang sedikit kepada yang banyak. Dan yang menaiki kendaraan kepada yang berjalan.

Diakhir penutup khutbah jum'at ini, Ustadz Dian mengajak seluruh jamaah jum'at untuk saling memberi salam setiap kali bertemu saudara seiman dimanapun kita berada.

Reporter : Engkom Komariah

Bermula dari Bak Sampah, Masyarakat Bangun Masjid Al-Hasan III


Dakwahpos.com, Bandung- Masjid Al-Hasan III berdiri sejak tahun 1985 yang dahulu merupakan bak sampah kini berubah menjadi masjid yang luas. (21/10/2017)

Pembangunan masjid Al-hasan III bermula dari keresahan masyarakat terhadap banyaknya sampah dan pada akhirnya masyarakat pun berinsiatif untuk membagun sebuah mushola yang kemudian diperluas menjadi masjid.

"Masjid ini merupakan wakaf dari developer, yang sebelumnya adalah bak sampah lalu dibangunlah masjid seperti sekarang. Setelah masjid ini dibangun dan diperluas alhamdulillah masjid kini telah digunakan untuk solat jum'at, idul fitri, idul adha dll, bahkan sekarang masjid Al-Hasan III bisa menampung sebanyak 700 jamaah" ujar H. Cici Suhendar, DKM masjid Al-Hasan III.

Kini masjid Al-Hasan III telah nyaman dan bersih sehingga jamaah dan masyarakat setempat sangat menjaga kebersihan dimasjid Al-Hasan III.

Cici menambahkan, jamaah bertambah karena sekarang banyak pengunjung dari arah rel kereta api yang melaksanakan shalat di sini. Demikian juga karena ada lapangan Gelora Bandung Lautan Api banyak sekali yang berdatangan ke masjid karena lokasi yang berdekatan.


Reporter : Mega Tri Cayani, KPI/3/C

Santri Madrasah At-Tarbiyah Latihan Jelang Perlombaan Shalawat



Dakwahpos.com, Bandung- Santri Madrasah At-Tarbiyah Latihan Jelang Perlombaan Shalawat yang akan dilaksanakan di Pondok Universal yang bertempat di Jl.Desa Cipadung. Acara ini  diadakan untuk memperingati Tahun Baru Hijriah 1438.

Perlombaan ini diikut seratakan oleh majelis-majelis dari setiap masjid yang berada disekitar daerah Jl.Desa Cipadung, salah satunya yaitu perwakilan dari Masjid At-Tarbiyah Islamiyah .

"Masjid At-Tarbiyah tidak hanya menampilkan dari tingkat anak-anak madrasah saja, tingkat remaja dan ibu-ibu pun akan menampilkan dalam perlombaan sholawat itu. Akan tetapi saya lebih memfokuskan melatih tingkat anak-anak ", ujar Rita Khotimah, salah satu guru Madrasah At-Tarbiyah, Jumat (13/10/2017).

Peserta lomba Masjid At-Tarbiyah hampir setiap hari melakukan latihan, mereka berlatih dengan bersungguh-sungguh agar mendapatkan hasil yang memuaskan yang akan ditampilkan.

"Kami tidak terlalu mengharapkaan kemenangan dalam perlombaan sholawat ini, kami jadikan sebuah ibadah dan agar menambah pengalaman yang berkesan atas kekompakan dan kebersamaan yang telah berusaha kita tampilkan", kata Rita

Perlombaan sholawat antar masjid yang akan dilaksankan di Pondok Universal pada hari Minggu, 15 Oktober 2017.

Reporter: Nur Fauziah Sugianingrum, Mahasiswa UIN SGD Bandung

Masjid Al Barokah Dibanjiri Jemaah Shalat Jumat


Dakwahpos.com, Bandung- Masjid jami Al Barokah selalu dipadati jemaah shalat Jumat di setiap hari Jumatnya. Jemaahnya bukan berasal dari warga setempat saja melainkan banyak jemaah yang berasal dari luar kampung. Hal ini terjadi mengingat banyak para pedagang yang berdagang berkeliling di sekitaran masjid. 

"saya pedagang cilok yang berasal dari Cileunyi, saya merupakan salah satu pedagang yang sering shalat Jumat disini, karena masjidnya juga terbilang strategis dan kebetulan pas lewat sini selalu pada jam jam masuk shalat Jumat" Ujar Nanang (40), Jumat (13/10/2017).

Masjid yang terletak di Pasir Biru ini terbilang strategis karena berdiri di tengah-tengah pemukiman warga. Sehingga memberi pengaruh besar baik bagi warga sekitar maupun pendatang. Dengan banyaknya jemaah juga, menjadi kebahagian tersendiri bagi bapak DKM Al Barokah. 

"Mudah-mudahan disetiap minggunya jemaah shalat Jumat di masjid Al Barokah ini lebih banyak lagi" Ucap Yoyo, salah satu Jemaah masjid Al Barokah. 

Harapa  kedepannya, jemaah shalat Jumat di masjid  Al Barokah ini semakin bertambah banyak lagi. Dan bisa memberi manfaat yang lebih banyak untuk para jemaahnya. 

Reporter: Indah Padillah, KPI 3/B

Saat Uang Menjadi Raja, Kepala Daerahpun Ikut Terjerat


Oleh: Ade Oktavia
 
Korupsi oleh kepala daerah semakin memperburuk citra pemimpin negara ini. Bagaimana tidak? Orang yang dipercaya, yang berada paling dekat dengan masyarakat, perpanjangan suara masyarakat, yang tinggal dilingkungan masyarakat sendiri sudah mulai ambil andil untuk mencurangi masyarakat. Bagaimana kita bisa mempersalahkan pemimpin-pemimpin negara yang punya jabatan dan status yang lebih tinggi,  jika kepala desa saja sudah mulai memperlihatkan ketidaksetiaannya kepada rakyat. Saya bingung, bagaimana bisa uang memperbudak manusia?

Pemimpin yang mencurangi uang rakyat telah menjadi sejarah yang amat panjang bagi negara ini. Tidak hanya koruptor kelas kakap yang mencuri dengan jumlah yang tidak sedikit, tapi juga pemerintah daerah yang mulai mengambil hak-hak rakyat. Mana janji yang dibuat-buat oleh mereka masa kampanye dulu? Yang katanya seolah-olah kita akan wujudkan daerah kita menjadi rumah kita sendiri, yang memberi harapan-harapan untuk mempergadangkan hati agar memperoleh kepercayaan rakyat.

Kasus tertangkapnya kepala daerah oleh KPK terkait kasus korupsi semakin membuka mata kita bahwa benar-benar sangat susah mencari pemimpin yang bisa diberi kepercayaan era sekarang. Hal ini menyebabkan semakin runtuhnya kepercayaan seluruh elemen masyarakat dalam mencari dan memilih pemimpin. Saya pernah dengar ungkapan dari rakyat, bahwa pemimpin zaman sekarang hanya mencari kursi. Setelah kursi didapat, dia berubah menjadi tikus-tikus berdasi. Kita sebagai penyumbang suara untuk kursinya akan terlupakan seiring berjalan waktu.  Hal ini menandakan bahwa kepercayaan dari masyarakat benar-benar telah hancur lebur.

Sangat disayangkan jika kepercayaan rakyat telah pupus. Karena untuk mendapatkan kepercayaan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Negara kita katanya adalah negara demokrasi. Yang pemimpin itu dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Tapi kenapa pada praktiknya zaman sekarang menjadi dari rakyat, oleh rakyat tapi bukan untuk rakyat lagi? Perlu diingat bahwa ibarat ungkapan yang menyatakan bahwa kepercayaan itu diberi bukan dibeli dan keberhasilan itu bukan diberi tapi direbut. Begitu berharganya kepercayaan hingga jangan pernah sekali-kali mencoba untuk meluluh-lantakkan setiap kepercayaan yang diberi. Untuk seluruh pemimpin yang dipercayai, ingatlah bahwa korupsi itu adalah tragedi yang membuat rakyat ngeri. Jangan rusak kepercayaan itu sekecil apapun karena pada hakikatnya kita adalah keluarga, bukan?

Penulis, Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.

Membangun Karakteristik Anak Bangsa Yang Anti Kekerasan


Oleh: Mega Tri Cayani

Akhir-akhir ini banyak sekali kasus kekerasan yang terjadi di indonesia. Seperti pada kasus saat ini, kasus gladiator yang terjadi di bogor. Dimana kekerasan menimpa salah satu siswa SMA ternama dibogor yang berujung kematian. Singkatnya korban yang bernama Hilarius Cristian Event Raharjo mendapat perlakuan kekerasan yang tidak lain pelakunya merupakan pelajar dari SMA lain.

Sangat disayangkan anak yang tidak berdosa itu harus tewas karena ketidakpedulian akan sesama, yang seharusnya saling menjaga satu sama lain akan tetapi mereka saling menghancurkan satu sama lain. Tentu hal tersebut akan membuat khawatir para orang tua yang memiliki anak remaja.

Tugas dan kewajiban pelajar adalah belajar dengan baik dan menghasilkan prestasi yang gemilang untuk bangsa bukan nya mencari sensasi. Menjaga relasi dengan sekolah lain memang sangat bagus selama masih dalam batas wajar dan selama melakukan hal-hal yang positif.  Jika sudah terjadi kekerasan antar pelajar seperti ini bagaimana bangsa ini akan menghasilkan penerus bangsa yang gemilang ?? jika penerus bangsanya saja tidak memiliki rasa peduli terhadap sesama.

Saat ini sudah banyak contoh siswa yang memilki prestasi yang gemilang dengan menyalurkan bakat-bakat yang mereka miliki, jika memilki bakat berduel maka berduel lah diatas ring yang sudah jelas resmi dan memilki aturan yang jelas dan akan mengahasilkan prestasi bukan sensasi.

Dalam hal seperti ini perlu pengawasan dan perhatian dari orang tua untuk membentuk karakter dan kepribadian remaja yang baik. Karena remaja pada saat ini cenderung nekat dalam melakukan suatu hal yang mereka gemari agar mendapat perhatian lebih dari orangtuanya. Kesibukan orang tua dengan dunianya sendiri akan membuat anak merasa tidak diperhatikan. Maka dari itu orang tua perlu meluangkan sedikit waktunya untuk sekedar berbincang dan berdiskusi agar mereka merasa diakui keberadaannya.

Selain dari orangtua, agar membentuk karakter dan kepribadian remaja yang baik peran lingkungan pun sangat penting. Jika ada gelagat mencurigakan yang teridentifikasi akan terjadinya kekerasan, masyarakat diharuskan mencegahnya atau melaporkannya ke pihak berwajib atau keamanan setempat.

Selanjutnya, pihak sekolah harus lebih extra dalam mengawasi siswa-siswinya baik itu pada saat jam pelajaran berlangsung atau bahkan di luar jam pelajaran bila perlu. Pihak sekolah juga harus memiliki ekstrakulikuler yang bisa menyalurkan bakat-bakat generasi muda yang tengah membara. Mengadakan ekstakulikuler memang sangat bagus agar energi tersebut bisa disalurkan lewat hal positif dan bisa menjauhkan mereka dari malapetaka, bukan itu saja tapi akan membuat mereka menorehkan prestasi bagi bangsa.

Sinergi dan komunikasi antar orang tua, lingkungan  dan pihak sekolah akan menghasilkan komuikasi yang baik bagi remaja. Hal seperti itu akan mempermudah pengawasan dan pengontrolan aktivitas para remaja dari hal-hal yang tidak diinginkan agar dapat teratasi. Jangan sampai para penerus bangsa ini terjerumus kedalam hal-hal yang negatif apalagi kekerasan dan lain sebagainya yang menyebabkan kematian karena penerus bangsa ini adalah aset bangsa pula.

Mega Tri Cayani, Mahasiswi KPI UIN SGD Bandung

Ghani: Kata "Pribumi" Mengulang Sejarah Kelam Tempo Dulu





Dakwahpos.com, Bandung, "Perihal dalam pidato Anies menyinggung kata "pribumi", itu erat kaitannya dengan sejarah zaman dahulu, sewaktu Pemimpin era Suharto dalam periode pertama. Memang kakayaan Indonesia saat dahulu itu banyak tapi diasosiakan hanya kepada orang – orang sana, dalam artian penduduk asli sana ("Pribumi")". Ujar Kang Ghani, Jum'at (20/10/17).

Seharusnya kata "pribumi itu sendiri tidak harus memicu konflik politik seperti ini, banyak hal yang lebih penting dari pada harus membahas kata "pribumi", semisalnya kinerja Jokowi setelah 3 tahun. Perubahan apa yang terjadi janji – janji manis apa saja yang telah terealisasi bagaimana dengan pemberantasan korupsinya, apakah itu semua berjalan.

Kurangnya Indonesia terlalu cepat terbawa oleh media & pers, padahal tidak semua media & pers itu bisa dipercaya. Kembali lagi terhadap kata "pribumi", "takut keadaan seperti dulu terulang lagi, bagian yang seharusnya diberikan kepada BUMN, malah semuanya diberikan kepada orang asli sana, "pribumi",. Kekayaan daerah seharusnya bisa dirasakan bersama – sama, bukan hanya terhadap orang pribumi saja. Sementara para pendatang tidak terbagi rata." Jelas Kang Ghani, (20/10/17)

Semoga Konflik yang sedang terjadi saat ini tidak menimbulkan efect negatif yang luar biasa, Indonesia tetap menjadi negara yang sejahtera.

Reporter : Kurnia Sepbryan Primadonal, Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung


Ustadz Ozim: Mari Evaluasi Ibadah Kita

Evaluasi Ibadah  Kita




Dakwahpos.com, Bandung- Miftahul Huda, "Khotib mengajak para Jama'ah sekalian untuk mengevaluasi kembali ibadah yang telah dilakukan selama ini, apakah ibadah yang kita lakukan selama ini betul- betul kita kerjakan karena Allah swt, atau tidak !!!. Sebab jika tidak sungguh sangat disayangkan, dan lebih dikhusus kan untuk hari ini yaitu ibdah Jum'at, yang dimana akhir- akhir ini waktu untuk melakansanakan ibadah Jum'at itu lebih cepat dari biasanya". Ust. Ozim M.Ag Jum'at, (20/10/17)

Pukul 11.40 wib, itu telah memasuki waktu Dzuhur, oleh karenanya jangan terjebak dengan rutinitas dan kebiasaan, biasanya datang ke mesjid untuk melakukan Sholat Jum'at itu pukul 12.00 wib, sekarang pukul 12.00 wib telah selesai Sholat Jum'atnya. Jadi lebih cepat dari biasanya. Khotib mengajak kepada Jama'ah disetiap Jum'at untuk lebih cepat lebih awal hadir kemesjid.

Seumpamanya jika Jama'ah datang kemesjid untuk melakukan sholat Jum'at, keadaan khotib sudah melakukan sholat, sholat Jum'at dan sudah memasuki rakaat ke 2 sebelum ruku'k. Maka Jama'ah yang terlambat tadi ikuti segera niat sholat Jum'at bersama imam yang sholat saat itu, ketika setelah melakukan salam. Maka jama'ah yang ketinggalan 1 rakaat tadi tinggal menambahkakn 1 rakaat.

Lalu bagaimana dengan jama'ah yang ketinggalan pada rakaat 2 dan setelah ruku'k sebelum sujud, maka jama'ah yang ketinggalan tadi wajib menambah rakaat dengan melakukan Sholat rakaat. Ini lah bedanya sholat Jum'at dan sholat Fardhu yang 5 waktu.

Oleh sebab itu sangat diharapkan kepada semua Jama'ah khususnya dihari Jum'at untuk segera bergegas dan mempercepat agar datang kemesjid untuk melakukan sholat Jum'at supaya tidak masbuk seperti yang telah  dijelaskan oleh Khotib tadi. Padahal didalam ajaran Islam sudah dijelaskan sunnahnya Imam itu datang paling terakhir setelah semua jaam'ah sudah berada dimesjid. "Tutur, Ust. Ozim, M.Ag. Jumat". (20 Oktober 2017)

Reporter : Kurnia Sepbryan Primadonal, Mahasiswa KPI UIN Bandung

Meski Posis Terhimpit Rumah Warga, Masjid Tetap Ramai dengan Kegiatan


Dakwahpos.com,Bandung - Masjid Arrohmah terletak di jl.kp jati Rt 03-Rw 06-Kelurahan Pasir Biru-Kecamatan Cibiru-Kota Bandung,lokasinya yang terhimpit oleh pemukiman  warga kp jati membuat masjid ini tidak terlihat seperti masjid kalau di lihat dari sisi jalan.

Masjid Arrohmah memang tidak terlihat dari sisi jalan,akan tetapi masjid ini selalu ramai oleh jamaah dari sholat subuh sampai isya' masjid ini selalu banyak jamaahnya,bukan hanya ketika sholat saja ,setiap habis sholat maghrib anak anak kp jati juga belajar mengaji di masjid arrohmah . Seperti pada sabtu (21/10/2017)sehabis sholat maghrib anak anak berbondong bondong pergi ke masjid untuk belajar mengaji.mereka belajar mengaji dengan ustadz dari pesantren Peradaban,pesantren yang tidak jauh dari masjid Arrohmah.

"Jika kegiatan besar atau hari besar islam Masjid Arrohmah selalu mengadakan kegiatan bersama warga kp jati seperti silaturrahim,dzikir dan tausiah ."ujar husen,salah satu jamaah Masjid Arrohmah

Masjid ini memang masjid yang tidak pernah sepi ,masjid ini selalu ramai oleh jamaah dari kalangan mahsiswa ,warga kp jati,dan juga anak anak yang belajar mengaji di masjid ini.

Reporter : Muhamad Ikmaludin,KPI 3C

Maman Suhaiman: Menyatukan Pribumi dan Non Pribumi


Dakwahpos.com, Bandung- Menurut tanggapan Maman Suhaiman, DKM Masjid At-Thayyibah mengenai pidato Bapak Anies Baswedan tentang Pribumi dan Non Pribumi, beliau mengatakan bahwa hal ini sedang menjadi konflik dan sorotan publik.

Bagaimana tidak, dalam pidatonya Bapak Anies Baswedan ada istilah penyebutan "Pribumi dan Non Pribumi" seolah-olah menyinggung perjuangan kaum pribumi dan non pribumi. Wajar saja, karna saat ini  banyak sekali warga Jakarta yang bukan asli pribumi, karna sudah banyak sekali pendatang yang tinggal disana. Dan seharusnya kata "Pribumi dan Non Pribumi" itu sendiri dihapuskan. 

Dengan adanya hal ini, bukannya mempersatukan semua belah pihak, tapi justru sebaliknya. Karna banyak sekali masyarakat yang kecewa akan hal ini. 

Reporter: Lia Yuliawati KPI III/B

Ustad Enang: Penting Bagi Kita Beragama


Dakwahpos.com, Bandung- DKM Al-Muhajirin mengadakan kegiatan rutin shalat jum'at berjama'ah di Masjid Al-Muhajirin. Khotib dalam shalat jum'at berbicara mengenai agama. Kita melihat daripada kaidah agama, kaidah atau definisi agama kalau menurut bahasa sansekerta A itu artinya tidak, Gama itu kacau. Jadi orang yang beragama ini tidak ada kekacauan dan kebimbangan dalam hatinya. Sehingga umat-umat terdahulu termasuk nabi Ghari A.s. dalam kehidupan bermasyarakat maupun bernegara ini ingin mencari satu ketenangan, ketentraman jiwa. 

Mereka pada zaman dahulu kala ini, mereka para ahli dalam bidang teknologi maupun bidang ekonomi di zaman Rasulullah SAW sebelumnya juga mencari teknologi maju, kekayaan banyak. Tapi, tidak memberikan ketentraman dalam kehidupan. Oleh karena itu, dalam hidup ini di samping kekayaan, teknologi tinggi, jabatan dan sebagainya. Ada satu yang belum di dapat oleh mereka, yaitu adalah ketenangan jiwa, ketentraman jiwa. 

Dengan kita beragama, hidup kita bisa merasa terlindungi dan ada yang melindungi. Baik itu secara individual, kejiwaan, secara jasmaniah maupun harta-harta yang kita miliki merasa terlindungi, terayomi sehingga hidup kita itu merasa nyaman dan tentram. Sejak itu juga karena merasa terlindungi, ada yang melindungi, tidurnya nyenyak. Oleh karena itu, agama ini sangat penting bagi kita. Apalagi kita sudah lama beragama.

Ada prinsip pokok ketika kita beragama. Pertama, menyangkut ideologi atau akidah dengan ditambah keimanan. Keimanan ini adalah keyakinan yang ada di dalam hati kita semua. Keyakinan ini hanya diyakini dengan hati kita. Diyakini, di percayai oleh keyakinan. Keyakinan ini dibuktikan dengan ucapan (Iqra' bil lisan= Ucapan dengan lisan). Tetapi, bukan ucapan saja dibuktikan juga dengan perbuatan yang kita lakukan secara jawarih (panca indera). 

Salah satu tafsir sebagai contoh, kita meyakinkan bahwa salat itu adalah perintah. bukan perintah ustad, bukan perintah kiyai tapi perintah dari yang Maha Kuasa. Kita berkeyakinan bahwa salat perintah dari yang Maha Kuasa, yang menciptakan langit dan bumi termasuk yang menciptakan kita. Sehingga dengan melaksanakan perintah dari Allah SWT dibuktikan dengan jawarih dimulai dengan takbir (Allahu Akbar). Di dengar dan diyakinkan   dan menyatakan bahwa ini perintah dari yang Maha Kuasa. Apa yang kita lakukan ini, perintah dari yang Maha Kuasa untuk kita semua, untuk kita yang melakukan, bukan untuk pencipta. Kita shalat, kita puasa, kita zakat dan ibadah lain. Yang kita lakukan ini untuk kepentingan kita karena kita yang membutuhkan. Bukan pencipta yang membutuhkan. Karena kita ingin dilindungin secara jasad. 

Pada prinsipnya ada perlindungan yang tidak bisa dibuktikan secara empiris, ketenangan itu. Oleh karena itu, segala macam itu bisa dibeli, mobil kita bisa beli, jabatan juga bisa kita miliki. Sesuatu yang ada bisa kita beli. Tapi, kenikmatan yang diberikan oleh Allah kepada kita ini tidak bisa digantikan dengan uang. Seperti, kenikmatan kita melihat, kenikmatan kita mendengar, kenikmatan kita duduk di masjid, kenikmatan kita tidur. Maka kenikmatan itu tidak bisa diganti dengan uang. Inilah nikmat yang diberikan oleh Allah kepada kita semua. Oleh karena itu dalam surat al-hadid ayat 16. Allah berfirman bukankah sudah waktunya bagi orang-orang yang beriman untuk mengingat Allah. Berkomunikasi secara vertikal dengan yang maha kuasa langsung allah akan menilai, memberikan reward bagi yang salatnya khusu dan penuh persyaratan.

Kemudian dilanjutkan oleh ayat selanjutnya umat Nabi Muhammad diingatkan oleh Allah jangan seperti orang-orang terdahulu. Mereka yang diberi umur panjang menjadi orang yang keras hatinya. Bukan mengingat Allah tetapi malah melupakan Allah. Jadi jangan sampai kita umurnya pendek, waktunya pendek tetapi hati menjadi keras. Tidak mendengar dan mengingat Allah. Ini keyakinan kita, sehingga Allah menjelaskan beribadahlah, melaksanakan perintah Allah dan tunduk sampai datang keyakinan. Karena keyakinan terhadap yang maha kuasa. Maka, Allah memberikan ketentraman dalam kehidupan kita semua. Allah akan menurunkan keyakinan ketentraman bagi orang-orang yang selalu mengingat Allah, bisa dengan salat maupun tasbih.

"Semoga keimanan kita tambah kuat dan berkeyakinan bahwa kita akan kembali ke alam yang kekal dan abadi. Mulai dari kita tidak ada kemudian sekarang ada kemudian tidak ada lagi nanti akan kembali hidup lagi yang kekal dam abadi sesuai dengan amal masing-masing. Semoga ibadah yang kita lakukan yang kecil maupun yang besar menjadi tabungan akhirat. Mudah-mudahan keluarga kita, saudara kita, kaum muslimin dan muslimat semuanya dilindungin Allah SWT. Amiin ya rabbal 'alaminn.." Ujar Enang, Jum'at (20/10/17).

Reporter: Fitria Naziatullail KPI/3B

Dadang Sudrajat : Kata Pribumi Memicu Kontroversi



Dakwahpos.com, Bandung- Pidato yang disampaikan oleh Anies Baswedan memang menuai kontroversi hanya karena kata 'Pribumi' sehingga Anies Baswedan dilaporkan kepolisi. Dan banyak pula pendapat tentang Pidato Anies Baswedan.

" Pidato Anies Baswedan menurut saya itu adalah sebuah ungkapan yang memicu kontro versi, sebab asumsi masyarakat bahwa pribumi itu dipakai pada zaman penjajahan saja, kata pribumi sendiri menurut saya yaitu pribumi itu asli orang Indonesia yang menempati wilayah di daerah tertentu, bukan mengarah kepada suatu etnis saja" . Sabtu, (21/10/2017).

Berbagai pendapat tentang Pidato Anies Baswedan bermunculan hanya saja kita sebagai masyarakat dapat menyikapinya dengan positif.

Reporter : Eneng Siti Hardianti, KPI/3B

Ustadz Asep : Dua Golongan Manusia dan Keutamaan Orang Mukmin



Dakwahpos.com, Bandung- Umat manusia ketika sudah dihadapkan kepada tuhannya hanya ada dua golongan, yaitu golongan mukmin dan golongan kafir.

Karena Umat manusia ini diciptakan tuhan dalam keadaan suci dan bersih dari segala dosa, dan kita dialam roh sudah bersaksi bahwasannya tidak ada tuhan selain allah dan muhammad utusan allah, akan tetapi ketika kita sudah dilahirkan dimuka bumi, maka orang tua kita lah yang menentukan agama dan pembelajaran kita, apakah anak nya mau di masukkan kedalam islam,yahudi, nasrani atau lain sebagainya.

Dan dalam tubuh orang-orang mukmin terdiri atas tiga unsur, yang pertama keislaman,yang kedua keimanan dan yang terakhir mukhsinah.

Kita sebagai manusia biasa hanya bisa membedaakan tentang dasar dari diri manusia dan kita tidak bisa memdekan manusia seseorang lebih dalam yaitu antara mukmin dan kafir, karena manusia bisa saja mengkafirkan seseorang padahal seseorang itu belum tentu kafir, begitupun sebaliknya, pengetahuan ini dijelaskan juga dalam al-qur'an surat muhammad ayat (1-3)

"Jadi jangan pernah kita sebagai manusia memvonis orang lain sebelum kita mengetahui betul siapa yang sedang kita vonis itu". Jelas Ust.Asep Jum'at, (20/10/17)

Dan didalam alquran di surat muhammad ayat 1-3 juga menjelaskan bahwa ada 2 jaminan orang mukmin dan muslim, yang pertama orang mukmin dan orang muslim dijamin akan kebahagiaan dunianya, dan yang kedua orang mukmin dan orang muslim dijamin akan kebahagiaan akhiratnya.

Oleh karena itu kita sebagai orang mukmin harus lebih tahu siapa diri kita sebenarnya supaya kita tidak pernah menjudge seseorang dengan hal-hal buruk apalagi sampai membawa kepercayaan/akidah kita, karena semua perbedaan ini semata-mata hanya untuk pembelajaran bagi seluruh manusia generasi selanjutnya supaya bisa membedakan mana yang baik dan mana yang bruruk.

Reporter: Khafidin


Ustadz Asep Hidayat: Uzlah Untuk Mensucikan Pikiran


Dakwahpos.com, Bandung-

" Rosul memerintah sesorang untuk memberi kepada orang yang miskin, kemuadian orang itupun berkata "akulah yang paling miskin ya Rosul, masa saya harus memberi ke yang miskin lagi", Rosulpun bertanya " apa yang kamu milii dirumah sekarang?" orang itupun menjawab " saya hanya punya kurma sisa sahur semalam" Rosulpun berkata " berikanlah kurma itu kepada orang miskin " orang itupun tetap berkata akulah orang yang paling miskin ya Rosul" Rosulpun berkata dalam hati oh ya dia memang orang miskin "yasudah makanlah kurma itu kemudian niatkan dalam hati untuk kifarat kesalahanmu yang tak kamu ketahui.

Dari zaman Rosul tidaka ada Bahasa Guru dan murid tetapi yang ada yaitu sahabat. Setiap orang harus mengenal Bahasa Uzlah, Uzlah artinya yaitu berhenti atau pension dari keserakahan duniawi, Contoh nya : pohon singkong, seokor babi hanya memakan ubinya saja tetapi manusia seemuanya dimakan, mulai dari ubi, pohonnya dan juga daunnya. Ini yang dimaksud dengan serakah. Tidak semua orang nikmat pada keadaan sekarang jika Bahasa sekarang biasa disebut zona nyaman , yang dimaksud zona nyaman disini yaitu istri sehat, anak sehat, bekerja dekat dengan rumah, uang selalu ada dan memiliki rumah yang bagus.

Kita semua harus keluar dari Uzlah atau keluar dari Zona nyaman, terkadang jika kita terlalu nyaman di zona nyaman maka kita akan kurang dalam ketauhidannya. Uzlah itu seperti ikan dilautan tidak menjadi asin walaupun hidup didalam air laut sama halnya dengan kita tidak terbawa oleh pergaulan yang bebas di dunia ini.

Hakikat Uzlah harus jelas dengan melepaskan segala urusan dunia kemudian focus beribadah kepada Allah SWT. Manfaat Uzlah yaitu untuk menguatkan keimanan kita kepada Allah. Marilah kita semua meningkatkan keimanan kita dari sekarang." Kamis, (19/10/2017).

Tanggapan Tokoh Mengenai Pidato Anies Baswedan Karena Kata 'Pribumu'

Reporter : Eneng Siti Hardianti, KPI/3B

H. Barnas: Memuliakan Waktu yang Diberikan oleh Allah



Dakwahpos.com, Bandung- Demi masa, Allah bersumpah dengan al 'ashr,
yang dimaksud adalah waktu atau umur. Karena umur inilah nikmat besar
yang diberikan kepada manusia. Umur ini yang digunakan untuk beribadah
kepada Allah. Karena umur, manusia menjadi mulia dan jika Allah
menetapkan, ia akan masuk surga.

Waktu adalah sebuah hal yang indah. Bahkan mendapat kemuliaannya
sendiri dengan diberitahukan dalam sebuah surat di dalam Al-Qur'an
yakni Al-Ashr. Dan bagi siapa saja yang tak dapat memanfaatkannya
dengan baik, maka mereka adalah orang-orang yang rugi.

Allah menciptakan alam semesta dengan keteraturan dan memiliki
waktunya tersendiri. Perputaran bumi pada porosnya yang berlangsung 24
jam. Melalui proses rotasi ini terjadi siang dan malam dan beragam
konsekuensinya. Perputaran bulan yang mengelilingi bumi terjadi
sekitar 30 hari. Kondisi ini mendorong terjadinya pasang surut air
laut dan hal lainnya. Perputaran bumi mengelilingi matahari memakan
waktu sekitar 365 hari. Selama itu pula terjadi perubahan musim di
berbagai belahan dunia.

Bahkan manusia memiliki waktunya tersendiri. Allah mendesain tubuh
manusia sedemikian rupa sehingga bisa beradaptasi dan berfungsi secara
optimal. Ini dinamakan sebagai jam biologis. Berfungsi sebagai
pengatur yang menyesuaikan tubuh manusia dengan kondisi alam.

Namun, dengan semua waktu yang telah diberikan oleh Allah masih banyak
manusia yang lalai dan tak bisa memanfaatkannya dengan baik. Inilah
sebab manusia disebut sebagai makhluk yang merugi. Padahal sudah
diberikan waktu yang begitu banyak, namun tak bisa menggunakannya
dengan baik dan malah lalai di dalamnya. Bahkan tak jarang malah
menggunakan waktunya untuk berbuat maksiat.

Karena waktu begitu berharga, maka orang-orang yang bisa
memanfaatkannya benar-benar termasuk ke dalam orang yang beruntung.
Orang-orang yang memiliki iman kepada Allah dan menjalankan setiap
perintah dan menjauhi larangannya adalah orang yang beruntung.
Orang-orang yang berbuat saleh, melakukan kebaikan-kebaikan baik yang
bersifat lahir atau batin, yang menyangkut Allah atau makhluknya, yang
wajib atau yang sunnah, adalah orang yang beruntung. Orang-orang yang
saling menasehati, memotivasi, dan mendorong untuk berbuat saleh
adalah orang yang beruntung. Orang-orang yang bersabar dalam ketaatan,
yang sabar dalam menjauhi larangan, dan sabar dalam menghadapi cobaan
dari Allah, mereka adalah orang-orang yang beruntung.

Muliakanlah waktu dengan sebaik-baiknya agar nantinya berbuah manis.
Jangan lalai dan malah menggunakannya untuk berbuat hal yang nantinya
hanya akan membuat kita menyesal. Karena waktu yang kita jalani tak
akan pernah bisa kembali.


Reporter: Fajar Zain Nur'aziez, KPI/3B

Siswa MAN 2 Bandung Hidupkan Shalat Dhuha di Masjid Abdurrahman Bin Auf


Dakwahpos.com, Bandung - Sebagian besar siswa Madrasah Aliyah Negeri 2 Bandung  giat melaksanakan shalat dhuha di Masjid Abdurrahman Bin Auf (ABA). Kegiatan ini dilakukan pada saat istirahat pertama yaitu sekitar pukul 10.00 WIB. Disela-sela kesibukan mereka sebagai seorang pelajar, mereka masih menyempatkan ibadah sunah yang bersifat muakad ini.

"Saya merasa  tenang setelah melaksanakan shalat dhuha, itu sebabnya saya selalu menyempatkan untuk melaksanakannya", ujar Fikra, salah satu siswa yang giat melaksanankan shoalat dhuha, Senin (16/10/2017).

Kegiatan shalat dhuha di Masjid ABA ini bukan peraturan dari sekolah melainkan keinginan para siswa itu sendiri. Para siswa memanfaatkan jarak dekat antara masjid dan sekolah untuk melaksanakan ibadah ini. Hal ini menjadi nilai plus bagi para siswa, karena selain mendapat ilmu yang bersifat duniawi merekapun mendapat pahala dengan beramal sholeh.

Reporter : Nita Nurhasanah KPI/3C 

Tingkatkan Kesadaran Peduli Lingkungan Dari Diri Sendiri


.Oleh : Muhammad Gilang ramadhan

Sampah yang ada di jalan raya sangatlah banyak karena para pengguna jalan yang tidak memiliki inisiatif dan kesadaran akan bahayanya sampah, oleh karena itu inisiatif harus dimunculkan disini, caranya dengan membuat tempat sampah kecil dalam kendaraan pribadi ataupun menyimpan sendiri sampah 
jika memang tidak ada tempat sampah disekitar, bukan membuangnyasembarangan, hal itu dapat mengurangi sampah yang terbuang dijalanan

Para pejalan kaki pun harus ikut ambil andil dalam hal ini, dengan ikut membersihkan sampah yang terbuang dijalanan, contoh nya pada saat kegiatan car free day berlangsung, pada saat itu suasananya sangat mendukung untuk melakukan kegiatan yang berhubungan tentang kebersihan dan bisa mengsosialisasikan akan pentingnya kesadaran peduli lingkungan sekitar.

Tetapi untuk melakukan semua itu tidaklah mudah, butuh waktu yang bisa dikatakan cukup lama, contoh nya seperti negara Texas yang membutuhkan waktu selama kurang lebih 10 tahun untuk membersihkan kota nya dari sampah-sampah yang berserakan dan menyadarkan kepada para warga 
negaranya akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya.

Di Indonesia sendiri masyarakatnya memiliki sifat yang keras soal membuang sampah, sikap ketidakpedulian nya berdampak pada banyaknya sampah yang berserakan dimana-mana karena hilangnya kepedulian lingkungan karena sifatnya yang memang keras. Mobil-mobil yang membuang 
sampah dijalanan bukanlah mobil yang "kotor", melainkan mobil-mobil yang dikenal mewah, ini membuktikan status pun tidak menutupi kemungkinan membuang sampah sembarangan.

Dengan meningkatkan kesadaran akan lingkungan sekitar, sampah yang dibuang sembarangan oleh masyarakat bisa dikurangi sedikit demi sedikit dan perilaku membuang sampah sembarangan pun akan hilang. Menegur seseorang yang melanggar aturan dengan membuang sampah tidak pada tempat yang seharusnya juga termasuk sebuah tindakan kecil bermakna besar yang bisa dilakukan jika ada seseorang didekat kita yang membuang sampah tidak pada tempatnya.

Lingkungan kita merupakan rumah kita, jadi jika bukan kita yang melakukannya, lantas siapa lagi. Walaupun tidak mudah, tetapi jika berkemauan kuat, pasti akan berhasil dilakukan. Kesadaran dalam diri lah yang mampu menghilangkan kebiasaan buruk ini. Proses penyadaran dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pemerintah dilanjut ke Desa kemudian kepada masyarakat. Canangkan kembali program pemerintah yang sudah ada seperti KALPATARU dan ADIPURA, agar para masyarakat terdorong semangatnya untuk berlomba-lomba dalam kebersihan lingkungan. Banyak cara dalam menanggulangi sampah ini, yaitu dengan melakukan 4R,yaitu Replace atau mengganti, Reuse atau memakai kembali, Reduce atau mengurangi, dan Reycle atau mendaur ulang.

Mahasiswa KPI UIN Bandung

Pandangannya Tentang Pribumi Dan Nonpribumi




"Saya tidak terlalu berpendapat tentang hal yang seperti itu,karena saya kurang tahu tentang perpolitikkan. Dan saya kurang suka dalam hal perpolitikkan, dan saya itu tidak bermasalah dalam urusan pidato itu karena bukan di daerah Jawa Barat. Anies Baswedan berpidato pribumi dan nonpribumi" ujar Hj.Yadi , Jumat(20/10/2017).

Reporter : Fitriani Rahmawati KPI/3B

(Ini berita kutipan ceramah yang salah)

DKM Al-Hasan II Adakan Rapat Perbaikan Atap Masjid


Dakwahpos.com, Bandung- DKM Masjid Al-Hasan II tengah sibuk merapatkan rencana renovasi masjid yang akan segera di laksanakan. Renovasi masjid ini akan di berencanakn untuk bagian atap masjid saja yang cenderung sudah rusak dan perlu diperbaiki. Jumat, (13/10/2017).

Kegiatan rapat terbuka yang dilakukan di masjid melibatkan ketua DKM masjid, sekretaris dan pengurus masjid. Sudah lama rencana perbaikan atap ini direncanakn, namun karena masalah kurangnya dan, baru sekarang akan benar-benar ditindaklanjuti masalah perbaikan atap.

"rapat malam ini akan membahas tentang tindak lanjut perbaikan atap masjid yang alhamdulillah dana sudah lumayan terkumpul dan pembentukan kepanitiaan pembangunan akan segera dibentuk". Ujar Jauhari, Ketua DKM Masjid Al-Hasan II.

Rencana perbaikan ini diperkirakan akan segera berjalan, dan kemungkinan perbaikan akan selesai sebelum akhir tahun ini. Pembangunan ini tentu harus ada kerja sama dengan warga sekitar sekaligus untuk dana infaq dari jamaah yang lebih dioptimalkan, tambahnya.

Selain rapat tentang perbaikan atap masjid, rapat malam ini juga evaluasi untuk kegiatan pengajian rutin bapak-bapak yang sekarang terhenti. Karena pengajian ibu-ibun yang masih rutin di jam setengah 4 sore. Rencananya pengajian rutin bapak-bapak akan diadakan pagi hari seminggu sekali.

reporter: Malikhatul Farida

Hj.Yadi: Kriteria Orang Masuk Surga


Dakwahpos.com, Bandung-

Kriteria Orang Masuk Surga :1.Memberikan  Makan Kepada Orang  Yang membutuhkan.
Rasululloh saw bersabda "Sembahlah Allah Yang Maha Rahman,berikanlah makan,tebarkanlah salam,niscaya kamu akan masuk surga dengan selamat".(HR.Timidzi)

2.Menyambung Silarutahmi Sesama Muslim. Rasulullah saw bersabda "Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan,sufyan berkata dalam riwayatnya yakni memutuskan tali persaudaraan"(HR.Bukhari dan Muslim)

3.Mendirikan Shalat Malam.Tempat terpuji disisi allah swt adalah surge yang penuh dengan kenikmatan yang tiada terkira,karenanya salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk bisa diberi tempat yang terpuji itu adalah dengan melaksanakan shalat tahajud saat banyak manusia tertidur lelap,allah swt berfirman"Dan pada sebagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji " (QS.Al-Isra[17]79).

4.Memudahkan Orang Lain.Rasulullah saw bersabda"Barang siapa memudahkan orang yang kesulitan, Allah memudahkannya di dunia akhirat"(HR.Ibnu Majah dari Abu Hurairah).

5.Berjihad Fi Sabilillah di jalan Allah SWT.Dijaman dulu sampai hari akhir nanti, islam merupakan agama yang harus slalu ditegakkan dibumi ini. Islam merupakan agama yang paling benar.

6.Tidak mempunyai sifat sombong. Rasulullah saw bersabda"Barangsiapa yang mati dan ia terbebas dari tiga hal yakni sombong,fanatisme dan utang,maka ia akan masuk surge"(HR.Tirmidzi) Ujar Hj.Yadi Jumat (20/10/2017)

Reporter : Fitriani Rahmawati KPI/3B

(Ini berita kutipan ceramah yang salah)

Menuju Modernisasi di Indonesia


Oleh: (Mega Tri Cayani)

Mulai tahun ini indonesia mengeluarkan terobosan baru, pada bulan oktober 2017 indonesia tidak lagi menggunakan pembayaran tunai di jalan tol melainkan menggunkan e-toll. E-toll merupakan kartu elektronik yang digunakan untuk membayar biaya masuk jalan tol di sebagian daerah indonesia.

E-toll memang sangat berperan penting di indonesia, seperti yang kita ketahui pengguna kendaraan di indonesia sangat lah banyak, jika pembayaran tol masih saja menggunkan tunai maka hal itu akan  menghambat kegiatan para pengguna tol. Maka dari itu indonesia mengeluarkan terobosan baru.

Para pengguna e-toll hanya perlu menempelkan kartu untuk membayar uang tol dalam waktu 4 detik lebih cepat dibandingkan menggunakan pembayaran tunai yang memakan waktu 7 detik. Penggunaan e-toll tidak hanya pada gerbang tol saja, e-toll juga bisa digunakan untuk pembayaran bensin di tol dan rest area.

E-tool juga memberikan keuntungan mempercepat transaksi sehingga bisa mengurangi antrean kendaraan menjelang gerbang tol. Karena memang penggunaan e-toll itu tidak memakan waktu yang lama.

Selain mempercepat transaksi para pengguna e-toll juga tidak perlu repot-repot mengumpulkan uang receh untuk membayar tol, cukup mengeluarkan atau membawa e-toll dan melakukan transaksi.

Tetapi mungkin belum banyak yang mengetahui tentang e-toll ini, pemerintah harus benar-benar memberi informasi secara menyeluruh ke seluruh indonesia karena memang penggunaan e-toll ini sangatlah berperan di indonesia.

Indonesia memang memiliki terobosan baru yang sangat menguntungkan bagi negara dan masyarakat indonesia itu sendiri, dan mau tidak mau masyarakat indonesia harus mengikuti aturan indonesia yang baru ini walaupun e-toll belum menyeluruh ke seluruh tol yang ada di indonesia.

Selagi e-toll tidak merugikan satu pihak masyarakat indonesia harus ikut andil dalam modernisasi di negara indonesia.

Mega Tri Cayani, Mahasiswi KPI UIN SGD Bandung

Wawan: Istilah Pribumi Tidak Seharusnya Dipermasalahkan



Hasil wawancara dengan ketua DKM Nurul Iman "Menanggapi pidato yang diutarakan oleh Gubernur Anies Baswedan yang saat ini menjadi perdebatan, menurut saya sebenarnya ini tidak seharusnya menjadi permasalahan yang berlarut-larut. Ini hanya kesalahan dalam menanggapi sebuah perkataan, Anies Baswedan sendiri telah menjelaskan bahwa kata "pribumi" ini digunakan untuk era penjajahan dulu".  Ujar Wawan, Sabtu (21/10/17).

Sayangnya, pengguna media sosial menganggap bahwa kata "pribumi" tersebut sangat sensitive dan berbau negatif. Padahal konten yang sedang dibahas oleh Anies Baswedan ini terlihat ingin memberikan gebrakan serta dorongan bahwa sebagai negara yang telah merdeka, jangan sampai kembali dijajah, tetapi saatnya kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri. 

"Mungkin masyarakat zaman sekarang terlalu membesar-besarkan informasi yang muncul tanpa mengetahui seluk beluk dari berita tersebut. Selain itu mungkin sebagai pengguna sosial yang baik jangan terlalu terhasut oleh berita yang akan membuat perpecahan di dalam bangsa sendiri". Ungkap Wawan, sabtu (21/10/17).

Kita sebagai penggun amedia sosial memang diberi kebebasan untuk mengutarakan pendapat, tapi jangan sampai pendapat tersebut justru menimbulkan banyak perdebatan yang berujung percekcokan.

Yang paling penting, mari bekerja sama mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

Reporter: Indah Lestari KPI III/B



Majlis Ta’lim Al-Barokah Adakan Pengajian Rutin Mingguan



Dakwahpos.com, Bandung- Majlis Ta'lim Al-Barokah mengadakan pengajian rutin mingguan yang dilaksanakan setiap hari selasa. Pengajian tersebut di hadiri oleh ibu-ibu di sekitar Antapani Lama.

"Alhamdulillah dengan rasa syukur kepada Allah SWT, saya dapat menghadiri acara pengajian rutin ini. Yang diadakan oleh Majlis Ta'lim Al-Barokah. Selain itu saya dapat bersilahturahmi dengan teman-teman saya pada saat sewaktu masa kecil. Karena di masa tua ini kita harus memperbanyak amal ibadah supaya membawa bekal di akhirat nanti," Ujar Lilis, ketua Majlis Ta'lim Al-Barokah (Selasa,17 Oktober 2017).

Kegiatan pengajian ini merupakan kegiatan rutinan ibu-ibu Majlis Ta'lim Al-Barokah Antapani Lama. Kegiatan tersebut di mulai pukul 08.00 pagi hingga 10.00 pagi. Dalam pengajian tersebut di awali Sholawat Nabi, Tawasul dan Siraman Rohani. Selain pengajian rutin Majlis Ta'lim Al-Barokah mengadakan santunan kepada anak yatim yang di laksanakan setiap Bulan Ramadhan, kegiatan tesebut di selenggarakan berkat kencleng yang di isi setiap pengajian ibu-ibu Majlis Ta'lim.

Reporter: Muhammad Hamdan Nugraha KPI/3C

Atep : Menyebut Pribumi adalah tindak diskriminasi secara tidak langsung


Dakwahpos.com , Bandung- Banyaknya pihak yang tidak setuju terhadap pidato Gubernur terpilih Anies Baswedan. Kalimat pribumi yang ditanggkap oleh sebagian pihak merupakan tindakan diskriminasi secara tidak langsung. Karena banyaknya yang tersinggung dengan kata tersebut.

"Kalau tidak mengerti esensi dari pribumi lebih baik tidak dipakai. Masyarakat jadi multitafsir,terlebih lagi Indonesia terdiri dar beberapa suku bangsa belum lagi banyak etnis yang tinggal disini. Banyak pihak yang tersinggung karena merasa bahwa dirinya pendatang serta adanya segmentasi antar manusia. Terus beliau kan pemimpin Jakarta,tidak etislah kalo SARA dibawa-bawa." Ujar Atep(21-10-2017).

 Atep sendiri merasa kecewa walaupun Anies Baswedan bukan gubernur Bandung,tapi opini publik tentang pengucapan beliau sudah tersebar kesemua daerah. Padahal DKI Jakarta merupakan ibu Kota yang setiap geraknya diperhatiakn oeh wilayah lain.

" Kan dalam islam juga diajarkan tentang Ukhuwah,bila pemimpinnya saja begitu bagaimana ukhuwah akan tercipta. Islam memandang persatuan umat merupakan hal terpenting,karena sewaktu perang dahulu umat islam tidak terpecah-pecah. Tidak ada kata pribumi dan non pribumi semua sama. Belum lagi dampak postif dari persatuan itu banyak sekali." Ujar Atep (21-10-2017).

Seharusnya Anies Baswedan setidaknya melakukan klarifikasi atas ucapannya tersebut,agar multitafsir masyarakat tentang ini dapat terselasaikan. Walaupun kasus ini sampai ke ranah hukum,tapi publik pun harus mengetahui secara pasti.

Reporter : Lely Nurfaidah KPI 3 

Ustad Atang : Pernikahan itu nilainya setengah agama


Dakwahpos.com, Bandung- Ceramah setiap hari jum'at selalu ditunggu oleh ibu dan bapak di masjid Fathul Huda. Pernkahan itu nilainya setengah agama karena para setan berbondong-bondong untuk enghancurkan setengah agama tersebut. Banyak sekali godaan ketika akan dan telah melakukan setengah agama tersebut.

"Laki-laki digoda penglihatannya,wanita digoda pendengarannya. Pasangan dibuat jauh baik badan maupun hatinya supaya pernikahan tidak berlangsung lama. Jadi jangangegabah memberikan setan peluang untuk menghancurkan pernikahan. Buat bapak-bapak nih jangan mendahulukan yang sunnah dulu baru melakukan yang wajib. Kayak istri lebih dari 1,gapapa. Cuma kalo belum bisa berlaku adil mah jangan." Ujar Ustad Atang (21-10-2017).

Ceramah ustad Atang ini selalu ditunggu,karena penyajiannya yang menarik serta tidak membuat jama'ah jenuh denga kata-katanya. Serta banyaknya ajakan agar membuat atau menuntun untuk menjadi keluarga sakinah,mawadah dan warohmah.

" Buat ibu-ibu juga nih, katanya pengen keluarga sakinah,mawadah da warohmah tapi enggan datang ke majlis ilmu. Ibu Bapak, kedzaliman terbesar kepada keluarga itu bukan ketidak mampuan membelikan kendaraan,handphone dan baju-baju mahal tapi kedzaliman terbesar ketika kita tidak mampu menambah keimanan keluarga disetiap harinya." Ujar Ustad Atang (21-10-2017)

Dalam pengajian hari ini cukup banyak jama'ah yang datanng,mungkin karena ustadnya yang diminati serta tema pembahasannya tentang keluarga. Ini salah satu cara ketua DKM untuk menarik miat masyarakat ikut berperan aktif dalam pengajian.

Reporter : Lely Nurfaidah KPI 3 B

Ibu RW Lakukan "Door To Door" Ajak Jamaah Masjid Al-Ma'ruf Ikut PEngajian


Dakwahpos.com, Bandung– Ketua Rukun Warga (RW) 04 Kelurahan Cisaranten Wetan Kecamatan Cinambo mengajak para warganya untuk menghadiri berbagai kegiatan di Masjid Al-Ma'ruf. Sasaran dari agenda door to door ini yaitu para ibu dan anak-anak. Ibu RW ini melakukan kunjungan ke setiap rumah warga agar secara langsung dapat berkomunikasi dengan warganya perihal kegiatan pengajian rutin di Masjid Al-Ma'ruf.

"Kata Pak Ustad, saya ini memiliki kewajiban mengajak ibu-ibu untuk mengaji di Masjid Al-Ma'ruf. Untuk itu, saya mencoba menjadi penggerak bagi jamaah dalam meramaikan setiap kegiatan yang ada di masjid ini. Karena saya juga bukan dari sekolah agama atau pesantren, tetapi hati saya tergerak untuk melakukan hal itu," ujar Ibu RW, Rabu (11/10/2017).

Ibu RW menambahkan bahwa semangat ibu-ibu pun dalam menghadiri kegiatan Masjid Al-Ma'ruf masih sering mengalami turun naik. Tetapi kegiatan door to door atau keliling mengunjungi rumah jamaah ini tetap dilakukannya mengingat apa yang disampaikan ustad bahwa mengajak jamaah mengunjungi masjid merupakan suatu bentuk ibadah.

"Jangan bosan untuk mengunjungi masjid, karena menuntut ilmu itu wajib hukumnya dari lahir sampai ke liang lahat," pesan Ibu RW untuk para jamaah Masjid Al-Ma'ruf.


Reporter: Muhamad Maulana Yusuf, KPI/3C

Ustadz Aep: Manusia di Dunia ini Dibagi Empat Golongan



Dakwahpos, Bandung.- Ustadz Aep mengisi khutbah Jum'at di Masjid Jami' Nurul Utsman, beliau menerangkan atau memaparkan tema yang berisi tentang pandangan para ulama yang membagi empat golongan manusia yang ada di dunia.  

Beliau menerangkan bahwa menurut para ulama di dunia ini ada empat golongan manusia, yaitu:1. Bahagia di dunia dan bahagia di akhirat. 2. Bahagia di dunia dan celaka di akhirat, ini tempatnya orang-orang kafir dan munafik. 3. Sengsara di dunia dan bahagia di akhirat. Insya jika kita sabar, ikhlas dan senantiasa tawakkal  walaupun sengsara di akhirat, insya Allah jika kita ridha Allah akan memberikan kebahagiaan kepada kita di akhirat. 4. Sengsara di dunia dan sengsara di akhirat.

Mengapa bisa sengsara kedua-duanya? Mereka yang hidup di dunia fakir, miskin kemudian mereka tidak beribadah kepada Allah, dan hidup dalam keadaan lalai. "Nauzubillah" Ucap Ustadz Aep. (20/10/17)

Imam Qatadah berkata: "Barangsiapa yang dunia menjadi perhatian, niat dan tujuannya, maka Alloh akan membalas kebaikannya di dunia. Lalu di akhirat ia tidak akan mendapatkan balasan sedikitpun "

Ustadz Aep menambahakan bahwa ada dua perkara yang bisa menyebabkan kita bahagia dan juga sengsara di dunia dan di akhirat, yaitu: 1. Harta termasuk jabatan, kekuasaan dll, 2. Anak, istri, suami

Kedua hal ini bisa menyebabkan kita sengsara atau bahagia terkantung bagaimana kita menyikapi keduanya.

Semoga kita semua dapat meningkatkan kualitas keimanan kita  dan mendekatkan diri kpd Alloh dengan selalu melaksanakan  segala amal  ibadah yang diperintahkannya . Dengan demikian Insya Alloh kita dapat meraih posisi yang keempat yaitu kebahagiaan di dunia sekaligus kebahagiaan di Akhirat. Aamiin Ya Robbal Alamin....

Harrival Iswal Fauzi Rinfa, Mahasiswa KPI 3B UINSGD Bandung

Ustad Asep Najmudin : kata pribumi seharusna tidak ada dalam pidato anies




Dakwahpos.com, Bandung-

  "Seandainya anies baswedan ketika menyampaikan pidato tidak menggunakan kata pribumi pasti akan lebih baik dan tidak menimbulkan kesalah pahaman yang berkepanjangan". ujar ustad asep najmudin (Jum'at, (20/10/17)

sebagai perayaan sekaligus pelantikan pemimpin baru, wajar saja seandainya pemimpin ingin membakar semangat masyarakt nya dengan berbeagai cara, ada yang langsung bergerak di berbagai bidang kegiatan, dan ada juga pemimpin yang membakar semangat masyarakatnya dengan pidato atau kata-kata yang sekiranya bisa membangkitkan semangat.

Sebagai gubernur DKI baru Anies-Sandi  tentu saja banyak awak media dan warganet yang mengangkat dan memberi selamat kepada beliau, tapi disisi lain tidak sedikit yang tidak senang dengan diangkatnya Anies-Sandi, itulah yang dinamakan media sosial, karena bisa dinikmati oleh umum dan bebas berekspresi.

Hingga akhirnya ada moment dimana suatu kata yang tidak dapat dicerna dengan baik oleh masyarakat dijadikan pokok masalah didalam suatu pemerintahan, yakni ketika Anies Baswedan berpidato untuk perayaan atas terpilihnya ia menjadi gubernur baru DKI jakarta, dimana Anies Baswedan membahas tentang bagaimana mereka merdeka dan tentang kolonialisme pada zaman Belanda atau lebih tepatnya seperti ini "Dulu kita semua pribumi yang ditindas dan dikalahkan"ujar Anies Baswedan "sekarang setelah berhasil melawan kolonialisme, meraih kemerdekaan, semua warga pribumi harus mendapat kesejahteraan.

Dan pada kesemapatan yang sama juga Anies kembali mengingatkan agar warga jakarta bisa menjadi tuan rumah dikotanya sendiri.

Itulah beberapa kritikan yang sedang dijadikan trending topik, seakan-akan ini menyinggung warga yang non pribumi, dan hingga menuaikan kebencian dan kritkan kasar dari netizen.

"kita sebagai laki-laki adalah calon pemimpin maka hal pertama yang harus kita jaga adalah lisan kita, karena lisan lebih bahaya dari benda tajam apapun"jelas Ustad Asep Najmudin.

Sampai sekarang banyak isu bahwasannya anies sedang diperiksa atas kasus tersebut oleh pihak yang berwajib, tetapi respon Anies biasa saja, karena "kata-kata pribumi itu ada didalam ranah kolonialisme jadi itu semua tidak harus dipermasalahkan lebih panajng lagi" bela anies ketika ditanya soal kasus tersebut.

Sebagai pembelajaran untuk kita semua, pertama, berfikirlah terlebih dahulu sebelum betkata atau berpendapat, kedua, lihatlah siapa lawan bicara kita, ketiga, fikirkan akibat yang akan terjadi apabila disampaikan kata-kata tersebut, itu semua semata-mata untuk tidak memecah belah warga negara dan agama.

Reporter : khafidin mahasiswa kpi uin sunan gunung dajti

Jamaah Ramaikan Masjid Ar-Rohman Setelah Direnovasi



Dakwahpos.com, Bandung- 

 "Sebelum Masjid Ar-Rohman di perbaiki, dulunya Masjid ini sangat kecil. Tetapi masih bisa dipakai untuk melaksanakan ibadah shalat Jum'at. Pada Tahun 2010 ada perbaikan total semuanya. Para pengurus Masjid beserta DKM Masjid Ar-Rohman mengadakan sosialisasi kepada masyarakat setempat, akan tetapi 80% masyarakat setempat tidak menyetujuinya karena berbagai alasan. Tetapi tetap berjalan perbaikan Masjidnya." Ujar Hidayat. Selasa (10/10/17).

Renovasi Masjid sangat di perlukan untuk menambah kenyamanan para jamaah, disamping itu perlu juga dana dari masyarakat.

"Pembangunan Masjid ini kurang lebih dikerjakan dalam waktu 8 bulan dengan dana dari pewakaf. Selama masa pembangunan itu, Masjid Ar-Rohman masih bisa dipakai untuk aktivitas sholat taraweh dan idul fitri. Masjid ini berdiri sejak 7 Tahun yang lalu sejak adanya perombakan total." Ujar Hidayat. Selasa (10/10/17).

Setelah masjid ini di renovasi, alhamdulillah jamaah yang datang semakin banyak, terutama pada saat sholat shubuh, karena ditambah tempatnya yang sangat strategis dekat dengan para pedagang.

Reporter : Siti A'isyah Al-Abbashy, KPI/3/D.

Santri Madrasah At-Tarbiyah Latihan Jelang Perlombaan Shalawat



Dakwahpos.com, Bandung- Santri Madrasah At-Tarbiyah Siapkan Perlombaan Shalawat yang akan dilaksanakan di Pondok Universal yang bertempat di Jl.Desa Cipadung. Acara ini diadakan untuk memperingati Tahun Baru Hijriah 1438.

Perlombaan ini diikut seratakan oleh majelis-majelis dari setiap masjid yang berada disekitar daerah Jl.Desa Cipadung, salah satunya yaitu perwakilan dari Masjid At-Tarbiyah Islamiyah .

"Masjid At-Tarbiyah tidak hanya menampilkan dari tingkat anak-anak madrasah saja, tingkat remaja dan ibu-ibu pun akan menampilkan dalam perlombaan sholawat itu. Akan tetapi saya lebih memfokuskan melatih tingkat anak-anak ", ujar Rita Khotimah, salah satu guru Madrasah At-Tarbiyah, Jumat (13/10/2017).

Peserta lomba Masjid At-Tarbiyah hampir setiap hari melakukan latihan, mereka berlatih dengan bersungguh-sungguh agar mendapatkan hasil yang memuasakan yang akan ditampilkan.

"Kami tidak terlalu mengharapkaan kemenangan dalam perlombaan sholawat ini, kami jadikan sebuah ibadah dan agar menambah pengalaman yang berkesan atas kekompakan dan kebersamaan yang telah berusaha kita tampilkan", kata Rita

Perlombaan sholawat antar masjid yang akan dilaksankan di Pondok Universal pada hari Minggu, 15 Oktober 2017.

Nur Fauziah Sugianingrum, Mahasiswa UIN SGD Bandung

Jemaah Sesalkan Masjid Al Ikhlas Tidak Miliki Remaja Masjid


Dakwahpos.com, Bandung – Salah seorang jemaah di Masjid Al Ikhlas menyayangkan bahwa tidak adanya Remaja Masjid atau mereka dari kalangan anak muda yang ikut mengurus dan mengadakan sejumlah kegiatan bagi Masjid Al Ikhlas.

"Kalau benar ada, Masjid Al Ikhlas akan memiliki sejumlah kegiatan yang diadakan oleh sejumlah para remaja di sekitaran masjid. Kegiatannya pun untuk para anak muda" ujar Bagus Irsyad, salah seorang jemaah. Senin (16/10/2017).

Beliau berharap agar Masjid Al Ikhlas segera memiliki pengurus masjid yang beranggotakan para remaja. Karena menurutnya hal tersebut dirasa sangat penting demi terciptanya keinginan para remaja sekitar masjid untuk lebih memakmurkan dengan beragam kegiatan.

"Atas segala kekurangan yang ada, namun saya sangat mengapresiasi atas antusias para remaja yang masih menyempatkan datang ke masjid. Jadi, bukan tidak mungkin bila kegiatan khusus untuk para remaja dapat terealisasi, maka masjid Al Ikhlas akan lebih makmur lagi" tambahnya.

Reporter : Muhamad Nizar, KPI/3C.

Meraup Keuntungan Besar Dalam Sistem E-Toll.


Oleh: Muhamad Nizar
Operator dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk, pada akhir bulan Oktober nanti, bakal menerapkan transaksi nontunai secara bertahap dimulai dari bulan September. Seluruh transaksi pembayaran jalan tol akan dilakukan secara nontunai melalui uang elektronik. Saat ini, sekitar 65 persen dari 940 gardu tol perseroan merupakan Gerbang Tol Otomatis (GTO). Dan sisanya merupakan gerbang tol manual tetapi juga menerima pembayaran nontunai. Jasa Marga sendiri telah bekerja sama dengan Bank Indonesia dalam perencanaan sistem ini.  

Dari pertama kali dimulainya uji coba pemberlakuan sistem ini banyak pihak yang menyambut positif, namun ada juga yang menyikapinya dengan negatif, salah satunya ialah Mirah Sumirat (Presiden ASPEK Indonesia) berpendapat bahwa hal ini akan menyebabkan dana masyarakat mengendap hingga triliunan rupiah, dan hanya menguntungkan perusahaan perbankan.

Dalam sistem ini, menurutnya akan ada beberapa kerugian yang harus dihadapi masyarakat. Kerugian pertama adalah adanya potongan biaya yang harus dibayarkan untuk membeli kartu E-Toll sebesar Rp10.000 - Rp20.000. Seakan-akan si pengguna jalan sudah dipaksa untuk setor ke bank atas nama biaya kartu itu sendiri.

Kerugian kedua, pengguna jalan juga terpaksa harus mengendapkan dananya di dalam kartu pembayaran, meski tak setiap menggunakan ruas tol. Jika diakumulasi, ada triliunan rupiah dana mengendap milik para pengguna jalan.Kerugian ketiga, potensi triliunan rupiah yang akan digarap bank dari selisih saldo minimal dengan tarif tol terendah. Tarif terendah adalah Rp10.000,-. Jadi, disaat saldo yang ada kurang dari Rp10.000, maka dipastikan sisa saldo itu tak pernah bisa dimanfaatkan lagi oleh pemilik kartu, tapi akan menjadi milik bank. 

Disini, masyarakat seperti dibebani biaya administrasi setiap isi ulang saldo e-toll dengan dalih bank yang ingin belanja mesin nontunai.
Mungkin benar adanya jika sistem E-Toll benar diterapkan maka kegiatan transaksi di gardu tol akan lebih ringkas dan cepat karena tidak perlu lagi menunggu uang kembalian, serta aman dari risiko uang palsu. Tetapi setelah apa yang dikemukakan oleh Mirah Sumirat, masyarakat seakan-akan diharuskan membayar terlebih dahulu untuk mendapatkan sebuah kartu E-Toll. 

Sekarang bagaimana dengan mereka yang hanya menggunakan jalan tol disaat hendak mudik lebaran saja? Bukankah keuntungan yang akan didapat perbankan cukuplah besar? Mengingat bila ada sisa saldo yang tidak bisa dimanfaatkan oleh si pemilik kartu, maka dipastikan akan menjadi milik bank. Jikalau sudah begitu, langkah pemerintah adalah harus lebih mengkaji kembali atas hal dan segera mengambil sikap. Agar tidak ada yang merasa dirugikan atas penyelenggaraan sistem tersebut.

Mahasiswa KPI, UIN SGD Bandung

Suherlan: Pribumi di Zaman Kolonial


Dakwahpos, Bandung- "Menanggapi pidato Gubernur Anies Baswedan yang saat ini menjadi viral di dunia netizen, menurut saya sebaiknya kata-kata pribumi dalam pidatonya itu tidak usah terlalu dipermasalahkan, toh memang maksud dari pribuminya merujuk pada zaman Kolonial dahulu, jadi jelaslah bahwa hal ini bukan bermaksud untuk menyudutkan suatu golongan.". Ujar Drs. Suherlan, M.Ag. Sabtu (21/10/17).

Mungkin hal ini menjadi ramai diperbincangkan karena memang saat ini Gubernur Jakarta tersebut sedang menjadi sorotan masyarakat Indonesia, jadi wajar saja banyak yang ingin berkomentar tentang isi pidato yang disampaikannya.

"Saya rasa masyarakat sekarang sudah mulai kritis, untuk membedakan mana informasi yang baik untuk di diperbincangkan dan mana informasi yang mengandung provokasi". Pungkas  Drs. Suherlan, M.Ag. Sabtu (21/10/17).

Kita sebagai masyarakat memang perlu berpartisipasi dalam memajukan roda permerintahan, salah satunya denga memberikan kritik kepada para pemimpin agar kebijakannya bisa semakin demokratis, tapi kita juga harus berfikir terlebih dahulu sebelum mengkritik atau berkomentar. Pasalnya apa kita sampaikan akan mempengaruhi kebijakan-kebijakan dan kerukunan Negara Indonesia, maka harus sesuai dengan tujuan awal yakni membangun dan memajukan Negara Indonesia.

Peran masyarakat ini sangat berpengaruh pada kemajuan suatu Negara, maka kita harus selalu menjaga keamanan dan keutuhan Negara Indonesia.

Reporter : Hanifa Nurfadilah, KPI/3/B


Ustad Ade : Kendalikan Emosi Itu Tidak Sulit


Dakwahpos.com, Bandung – Masjid Al – Iklash yang bertempatkan di Kiaracondong Suka Sari mengadakan pengajian di malam Sabtu (20/10/2017). Tidak hanya mengaji bersama, tetapi ada juga khutbah dari ustad setempat.

Tema dalam khutbah pengajian tersebut adalah indahnya menahan emosi. Yang tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Tidak hanya masyarakat sekitar yang datang pada pengajian tersebut, tetapi warga rw sebelahpun ada yang hadir untuk mendengarkan khutbah.

"Cara menahan emosi dalam islam adalah mengendalikan emosi, karena emosi berasal dari hawa nafsu. Jika sedang emosi segeralah kita berta'awudz, atau menjaga lisan dengan diam agar emosi cepat mereda". Ujar Ustad Ade dalam khutbah pengajian (20/10/2017)

Dikalangan masyarakat menahan emosi adalah hal yang sulit, tetapi jika kita menahannya dengan hati yang sabar pasti kita mampu untuk menahan emosi tersebut.

Reporter : Kartika Putri KPI/3B

Ade Hidayat: Terbiasa Melakukan Kebaikan, Insya Allah Kita Akan Husnul Khatimah



Dakwahpos.com, Bandung- Ada beberapa ciri manusia yang husnul khatimah, seperti :
"Melafadzkan kalimat Thayyibah ( kalimat-kalimat Allah yang indah), taat dan tunduk kepada Allah, sedang beribadah dan mati syahid." Ujar Drs. Ade Hidayat, M.Ag. Jumat (20/10/17).

Dalam kitab al-mukhtadzor dijelaskan bahwa sakaratul maut akan terasa sangat pedih, maka ketika memandikan jenazah dilarang terlalu keras dan hukum mengurus jenazah itu fardhu kifayah.

"Hidup itu proses yang di dalamnya ada pilihan, yakni yang menuju pada kebaikan atau keburukan, tinggal kita yang menentukan akan menjadi manusia yang berpotensi kemana. Namun kita harus berusaha untuk  terus taat kepada Allah agar husnul khatimah. Setiap manusia pasti mendambakan hal itu, maka di waktu sakaratul maut inilah yang menenuntukan kita akan menjadi ahli surga atau ahli neraka, jika kita dihadapkan dengan orang yang sedang sakaratul maut, kita harus menuntun (talaqi) orang yang akan meninggal tersebut, bukan malah menangisi dan membiarkannya." Tutur Drs. Ade Hidayat, M.Ag. Jumat (20/10/17).

Meskipun begitu, kita tidak boleh asal menafsirkan bahwa seseorang telah husnul khotimah atau su'ul khotimah karena itu sesuatu yang tidak baik dan hanya Allah Swt yang lebih mengetahuinya, tapi kita bisa melihat hanya dari ciri-cirinya saja, ada baiknya jika kita terus mendo'akan orang yang sudah meniggal itu.

Jika kita sudah terbiasa melakukan berbagai kebaikan dalam keseharian, Insya Allah kita akan husnul khatimah, karena kita percaya akan janji-janji Allah dan selalu mengingat kekuasaan Allah Swt.

Reporter : Hanifa Nurfadilah. KPI/3/B

Ustadz Fathurrohman: Manusia Wajib Bersyukur kepada Allah


Dakwahpos.com, Bandung- Nikmat yang Allah berikan kepada manusia sangat banyak sekali sampai Allah menjelaskan dalam Al-Quran
وَإِن تَعُدُّوا۟ نِعْمَةَ ٱللَّهِ لَا تُحْصُوهَآ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَفُورٌۭ رَّحِيمٌۭ

Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS. AN NAHL 16:18]

Nikmat Allah yang besar contohnya adalah di dalam diri manusia ada makhluk Allah yang bernama sel yang jumlahnya sangat banya, tidak 1 milyar atau beberapa milyar, bahkan tidak 1 triliun atau 2 triliun tapi 100 triliun, itu menunjukan bahwa Allah memulyakan manusia, karena untuk 1 manusia ada makhluk Allah yang berjumlah sangat banyak dan kalau dihitung dengan mata uang itu berjumlah sangat banyak, dan dalam sel terdapat inti sel yang jumlahnya juga ribuan, dan setiap inti sel terdapat kromosom yang jumlahnya juga sangat banyak, maka setiap dalam diri manusia ada jumlah yang tak terhingga, dan itu merupakan nikmat yang begitu amat sangat besar untuk penciptaan seorang manusia. Hal tersebut membuktikan bahwa Allah sangat menghargai dan memulyakan manusia karena untuk menciptakannya saja Allah berikan nilai yang tak terhingga.

Maka dari itu sangat rugilah dan tercela lah manusia yang menjatuhkan harga dirinya di depan Allah dengan melanggar perintah-perintahNya dan melakukan berbagai macam kemaksiatan yang menyebabkan turunnya derajat manusia dihadapan Allah SWT

Hadirin Rahimakumullah, ingatlah setiap nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita, apa yang kita makan, yang kita minum, apa yang kita lakukan, semuanya akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT
 "إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا"

penglihatan kita pendengaran kita apapun yang telah kita lakukan akan ditanyakan oleh Allah SWT di akhirat nanti, dan setiap individu akan terlepas dengan aksesoris keduniaan, seperti baju, harta, jabatan, semua akan kembali kepada Allah sama seperti mereka dilahirkan tanpa memakai apa-apa.

Sesungguhnya setiap manusia akan menghadap Allah sendiri, tanpa memakai pengacara, tanpa memakai pelindung, tanpa memakai bodyguard, semuanya sendiri-sendiri mempertanggung jawabkan amalan-amalannya masing-masing, baik itu camat, lurah, gubernur, walikota, presiden, semuanya akan terlepas jabatannya dan semuanya berstatus sama dihadapan Allah SWT, yaitu hamba Allah SWT.

Oleh karena nya manusia sebagai makhluk yang dimulaikan oleh Allah harus selalu bersyukur  yaitu menggunakan seluruh nikmat yang Allah berikan kepada jalan yang Allah ridhoi agar semua yang dilakukan menjadi ladang amal ibadah kepadaNya.

Reporter: Tri Eka Shofyandi, KPI/3B

(Ini penulisan Berita Ceramah yang salah)

K.H. Asep Anom: Pidato Anies Tentang Pribumi Seharusnya Jangan Dipermasalahkan



Dakwahpos.com, Bandung-  Pidato Gubernur Anies Baswedan yang menyinggung kata "pribumi" menjadi polemic di masyarakat, Dalam pidatonya itu, Gubernur Anies mengatakan bahwa, "Dulu kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan. Kini telah merdeka, kini saatnya menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Jangan sampai Jakarta ini seperti yang dituliskan pepatah Madura. Itik telor, ayam singerimi. Itik yang bertelor, ayam yang mengerami." Senin(16/10).

Salah seorang tokoh masyarakat yang berada di sekitar masjid Thariqul Huda, yaitu K.H. Asep Anom yang selaku pemuka agama dan ceramahnya sering terdengar di televisi swasta dan radio pada subuh, memberikan komentar mengenai kasus tersebut. "sebenarnya tidak ada yang salah dalam pidato anies tersebut yang mengatakan tentang pribumi, dan itu lumrah saja, karena topik yang sedang dibahasnya juga adalah tentang sejarah Batavia dan penjajah, dan guru sejarah sendiripun tidak ada salahnya dan bahkan sering berkomentar tentang pribumi", saat diwawancara oleh reporter dakwahpos.com di kediamannya di Panyileukan. Jumat (20/10).

Beliau juga menjelaskan bahwa yang melaporkan anies sendiri kepada polisi ada unsur politiknya, karena dua pelapor yang polisikan anies, yaitu Ronny Talapessy dan Jack Boyd Lapian ada sangkut pautnya dengan Ahok, apalagi Ronny talapessy yang usut punya usut mantan pengacara Ahok ketika Basuki Thahaja Purnama terjerat kasus penodaan agama.

K.H. Asep Anom dalam wawancara penutupan memberikan kesimpulan dan saran kepada masyarakat agar dalam menerima informasi harusnya lebih bijak dan cerdas, tidak menelan bulat-bulat, harus dipertimbangkan dalam segala aspek, dan masyarakat pula harusnya lebih melek terhadap politik, karena ketika seseorang tidak mau berpolitik maka ia akan menjadi korban politik, dan pidato Gubernur DKI Anies sebenarnya adalah memberikan motivasi kepada rakyat untuk bisa lebih baik lagi kedepannya.

Reporter: Tri Eka Shofyandi, KPI/3B

© Vokaloka 2023