Masjid Istiqamah Cihapit, Keberanian dan Perjuangan Wujudkan Tempat Ibadah yang Berarti

Dakwahpos.com, Bandung - Masjid Cihapit, dengan sejarahnya yang menarik, diprakarsai oleh seorang kopral KNIL bernama Ronodikromo. Pada era itu, wilayah Bandung Utara menjadi daerah bebas masjid karena dianggap "dikuasai" oleh pihak Belanda. Meskipun menghadapi kendala tersebut, Ronodikromo berhasil menggalang inisiatif untuk mendirikan Masjid Cihapit di komplek militer Belanda, sebuah langkah berani yang menjadi tonggak awal bagi keberadaan masjid di daerah tersebut. Pada tahun 1960, Masjid Istiqamah Bandung pertama kali berdiri di Jalan Cihapit. Meskipun demikian, pembangunan tersebut tidak mampu sepenuhnya memenuhi kebutuhan masyarakat pada masa itu. Kendala ini menjadi tantangan bagi umat Muslim setempat, yang kemudian terus berupaya untuk memperbaiki dan memperluas masjid Istiqamah Cihapit. Upaya pembangunan dan perbaikan Masjid Cihapit terus berlanjut, menggambarkan tekad umat Muslim dalam memastikan keberlanjutan masjid sebagai tempat ibadah yang representatif. Hal ini mencerminkan peran masjid sebagai pusat spiritual dan sosial, berfungsi sebagai jembatan untuk mempererat hubungan komunitas serta memenuhi kebutuhan keagamaan yang terus berkembang. Seiring berjalannya waktu, Masjid Istiqamah Cihapit tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial dan pendidikan. Inisiatif-inisiatif tersebut mencerminkan peran masjid sebagai pilar utama untuk masyarakat sekitar, mengembangkan nilai-nilai keagamaan, dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan sosial masyarakat di sekitarnya. Dengan sejarah dan peran yang terus berkembang, Masjid Istiqamah Cihapit tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga terdapat suatu nilai kebersamaan, ketahanan, dan perjuangan untuk mempertahankan hak atas tempat beribadah. Reporter , Muhammad Hanif Rahman

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023