Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Perubahan Iklim

Pengelolaan sumber daya alam merupakan salah satu aspek krusial dalam upaya menjaga keseimbangan ekosistem dan mendukung kehidupan manusia. Mengingat saat ini salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dunia adalah perubahan iklim, perubahan iklim secara sederhana diartikan sebagai perubahan secara signifikan dari unsur iklim. Diantara parameternya ialah suhu udara dan curah hujan dalam periode waktu yang dapat mencapai hingga jutaan tahun.

Perubahan iklim lazimnya diawali dengan pemanasan global yang dipicu oleh aktivitas manusia berkelanjutan seperti proses industrialisasi, pembakaran bahan kendaraan fosil dari kendaraan bermotor, penggundulan hutan dan perubahan tata guna lahan, penggunaan aerosol seperti pengharum ruangan dan deodorant. Pengelolaan sumber daya alam memiliki dampak yang sangat erat terhadap perubahan iklim, karena keberlanjutan pemanfaatan sumber daya alam berperan penting dalam mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.

Perubahan iklim yang merupakan tantangan global ekstrim tentunya memerlukan respons interaktif dan terencana dari berbagai sektor masyarakat. Salah satu pendekatan penting dalam menanggapi perubahan iklim adalah melalui strategi pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. 

Beberapa strategi yang dapat diadopsi untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan memitigasi dampak perubahan iklim diantaranya ialah;
Transisi Ke Energi Terbarukan
Sebagian besar perubahan iklim disebabkan oleh beralihnya masyarakat global terhadap penggunaan sumber energi fosil, yaitu jenis energi yang dihasilkan dari bahan bakar fosil atau bahan-bahan organik yang terbentuk dari sisa-sisa organisme yang hidup pada masa lalu. Bahan bakar fosil terdiri dari tiga jenis utama, yaitu batu bara, minyak bumi, dan gas alam. 

Meskipun sumber energi fosil telah menjadi kontributor utama dalam memenuhi kebutuhan energi global selama berabad-abad, tetap saja penggunaannya memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan menyebabkan peningkatan emisi gas rumah kaca, yang menjadi penyebab utama pemanasan global kemudian menuju perubahan iklim. Oleh karena itu, salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi hal ini ialah beralih ke sumber energi yang dapat diperbarui secara berkelanjutan guna mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan meredakan dampak negatifnya terhadap lingkungan. 

Transisi menuju energi terbarukan, seperti tenaga matahari, angin, dan air, dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, hal ini dapat disiasati dengan investasi infrastruktur dalam penggunaan energi terbarukan.

Selain itu, pengembangan teknologi energi bersih dan efisiensi energi juga mendukung perubahan menuju sistem energi yang berkelanjutan.
Pengelolaan Air yang Berkelanjutan
Praktik pengelolaan air yang berkelanjutan dapat membantu masyarakat untuk menjaga  ekosistem dan mengatasi dampak perubahan pola curah hujan, seperti kekeringan atau banjir. Pengelolaan air yang bijaksana seperti pelestarian sumber daya air, pembangunan bendungan yang berkelanjutan, dan efisiensi penggunaan air dapat membantu mengatasi dampak perubahan iklim terhadap sumber daya air.. 

Menjaga ketersediaan air juga merupakan salah satu upaya yang perlu dilakukan mengigat air adalah aspek vital dalam kehidupan manusia dan ekosistem. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengupayakan ketersediaan air diantaranya ialah investasi dalam infrastruktur air berupa sistem teknologi air bersih dan juga pengolahan limbah. 

Selain itu, perlu adanya pengendalian pencemaran air dengan cara mengatur dan memantau pembuangan limbah industri dan domestic supaya tidak mencemari sumber air, serta upaya pengelolaan limbah pertanian untuk mencegah aliran nutrien berlebih ke dalam sumber air. Diperlukan edukasi masyarakat mengenai penggunaan air yang bijaksana.

Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca Guna Memperlambat Pemanasan Global.

Melalui langkah deforestasi dan pengelolaan hutan berkelanjutan serta praktik pelestarian hutan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca karena hutan berfungsi sebagai penyerap karbon yang signifikan. Sebagaimana yang kita rasakan bahwa pemanasan global merupakan dampak utama dari perubahan iklim, sumber daya alam seperti hutan, lahan, air, dan energi berperan dalam dinamika pemanasan global. 

Deforestasi, sebagai contoh, tidak hanya mengurangi kemampuan hutan dalam menyerap karbon dioksida, tetapi juga melepaskan karbon yang tersimpan di dalamnya, meningkatkan jumlah gas rumah kaca di atmosfer. Oleh karena itu, pengelolaan hutan dengan baik dapat menjadi strategi efektif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Pengelolaan sumber daya alam dan perubahan iklim adalah dua aspek yang tidak dapat dipisahkan. Upaya menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi dampak negatif perubahan iklim memerlukan perubahan paradigma dalam cara kita memanfaatkan sumber daya alam. 

Hanya dengan mengadopsi praktik-praktik yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, kita dapat memastikan bahwa sumber daya alam dapat tetap berkelanjutan untuk generasi mendatang sambil mengurangi risiko dampak perubahan iklim. Dalam upaya ini, peran setiap individu, pemerintah, dan sektor industri sangatlah penting untuk mencapai tujuan keberlanjutan dan menjaga kelestarian bumi kita.

Dengan menggabungkan strategi pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dengan langkah-langkah mitigasi perubahan iklim, kita dapat menciptakan dampak positif yang lebih besar terhadap lingkungan dan masyarakat secara keseluruhan. Hal ini mendukung upaya global untuk mencapai tujuan keberlanjutan dan mengatasi tantangan perubahan iklim.

Penulis Hasna Zahra, 
Wartawan Lembaga Pers Mahasiswa Dakwahpos, Pemerhati Lingkungan Hidup

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan