Perjalanan Hidup Ustaz Baduzzaman Muhamad Yunus, Anak Desa yang Menjadi Guru Besar


Dakwahpos.com, Bandung- Prof. Dr. KH. Badruzzaman M. Yunus, Lc. M.A atau akrab dipanggil Prof. Badru merupakan ketua DKM Masjid Al-Barzakh. Warga asli Purwakarta yang memiliki pengalaman hidup yang luar biasa. 

Meskipun tumbuh sebagai anak desa biasa, pria kelahiran Purwakata ini  memiliki cita-cita besar. Setelah lulus SMA ia melanjutkan pendidikan ke Universitas Al-Azhar Kairo Mesir. Kemudian mengambil program Magister Jurusan Tafsir Fakultas Ushuludin di Universitas yang sama.  Badru juga mengambil Magister Internasioal di UIN Sunan Gunung Djati Bandung pada tahun 1989.

Pria kelahiran 23 Mei 1955  ini pernah menjabat sebagai Sekretaris Jurusan Tafsir Hadits pada tahun 1992 hingga 1997 kemudian diangkat sebagai Ketua Jurusan Tafsir Hadits selama 2 periode. Pada tahun 2008 Prof. Badru didaulat sebagai Syeikh Mahad Al-Jami'ah UIN Sunan Gunung Djati Bandung selama dua periode berturut-turut. Menjadi Kepala Pusat Bahasa pada 2013 hingga 2015, hingga akhirnya dipercaya sebagai Direktur Mahad Al-Jami'ah UIN Sunan Gunung Djati Bandung 2015 hingga 2019. Selain aktif dalam bidang akademik pria yang dikenal nyentrik ini juga aktif dalam bidang keorganisasian sejumlah pengalaman organisasi telah melengkapi merekam jejak hidupnya antara lain, Ketua Komisi Fatwa MUI Jawa Barat dan Ketua Harian LPTQ  Jawa Barat.

"Temuan saya di dalam Ilmu Tafsir diantaranya pertama tentang tafsir dari segi sumbernya yaitu Tafsir bil Matsur dan Tafsir bi Ra'yi. Kedua metodologi tafsir yaitu metode umum dan metode khusus. Ketiga tafsir ditinjau dari segi corak yaitu berdasarkan latar belakang dan tujuan," ungkap Badru.

Tujuan utama Badru dalam hidupnya adalah beribadah dan menjadi manusia yang bermanfaat, ia juga sebagai tokoh agama yang sangat religius terutama pemahamannya dalam ilmu Al Qur'an dan Tafsir sehingga masyarakat pun sangat begitu antusias dalam berkhidmat kepadanya. Disamping kesehariannya mengajar ia juga sangat aktif dalam mengisi berbagai ceramah keagamaan baik di masjid-masjid maupun di tempat umum lainnya. 

Yang membuat kisahnya menarik adalah perjalanan pendidikannya, meskipun tumbuh sebagai anak desa, sejak kecil ia besar di keluarga religius (pesantren) dan sudah belajar banyak tentang ilmu agama sehingga mengantarkannya berpendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan berfokus pada bidang spesifikasi ilmu agama Al Qur'an dan Tafsir. Dalam perjalanan pendidikannya hingga sekarang beliau banyak menjabat di berbagai organisasi Islam hingga saat ini beliau diangkat sebagai Guru Besar Ilmu Al Qur'an dan Tafsir juga sebagai Profesor ahli bidang Ilmu Al Qur'an dan Tafsir.


Reporter : Suci Resti Fauziah 3/D

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023