Dakwahpos.com, Bandung, 21 September 2023- Kegiatan shalat Jum'at yang diadakan di masjid Al- Arqom jl. Angsana, Cisaranten Kidul, Kec. Gedebage, Kota Bandung. Menjadi rutinitas mingguan warga setempat.
Bertepatan pada bulan Rabiul Awwal atau dikenal dengan bulan Maulid Nabi Saw. Ust. Nur Ahmad mengupas tuntas sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam isi khutbahnya beliau menyampaikan salah satu dalil yang diambil dari hadist Nabi yaitu:
ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيه
Artinya: "Itu adalah hari aku dilahirkan, diangkat menjadi Nabi, dan diturunkannya kepadaku Al-Qur'an (pertama kali)." (HR Muslim)
''Sabda 'yauma wulidtu fihi (itu adalah hari aku dilahirkan)' adalah kalimat yang menekankan betapa hari tersebut sangatlah berharga bagi Rasulullah saw. sehingga beliau berpuasa di hari itu. Meskipun tidak ada perintah langsung dari Rasulullah mengenai penghormatan tersebut, tetapi bagi umat yang tahu diri tentunya hadits tersebut telah cukup menjadi tanda''. Ujar Ust Nur Ahmad.
Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun Gajah atau 570 Masehi, tepatnya pada hari Senin, di Kota Mekah. Beliau terlahir dari pasangan Abdullah bin Abdul Muthalib, seorang saudagar yang sering bepergian ke Negeri Syam, dan Aminah bin Wahab. Abdullah, ayah dari Rasulullah SAW, merupakan anak dari pemimpin suku Quraisy dan sangat dihormati. Sementara Aminah, merupakan pemimpin dari Bani Zuhrah. Ia adalah sosok wanita paling mulia dalam hal keturunan dan kedudukannya di kalangan suku Quraisy.
Oleh karena itu, sebagai umat nabi Muhammad SAW hendaklah kita mengagungkan hari dimana beliau dilahirkan. Dengan cara memperbanyak shalawat, dan melaksanakan sunnah sunnahnya. Semoga kita mendapat syafa't kelak di hari kiamat.
Billy Yanuari, Mahasiswa Jurusan KPI 3A UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan