Menciptakan Masyarakat Tangguh Bencana
Masyarakat Indonesia sangat rentan terhadap bencana belakangan ini, hal ini harus menjadi atensi dan tanggung jawab bersama. Hal ini tidak terlepas dari letak Indonesia yang secara geografis berada di wilayah yang cukup rawan terkena bencana alam. Dalam konteks tersebut, persoalan mengenai bencana tentu sulit untuk dihindari sehingga perlua adanya upaya pengurangan risiko bencana yang bertujuan untuk meminimalisir dampak yang diakibatkan oleh bencana tersebut.
Perlu kita ketahui bahwa selama ini masyarakat ketika mengalami bencana tidak semua yang berada di dalam keadaan siaga lantaran tidak memiliki pengetahun dalam hal tersebut. Minimnya pengetahun dan pemahaman masyarakat terhadap pemahaman tentang bencana pada gilirannya akan membuat masyarakat apatis dengan sendirinya terhadap gejala sosial yang ditimbulkan oleh bencana tersebut.
Secara sosiologis, bencana alam pada dasarnya dapat dimaknai sebagai suatu proses perubahan sosial yang tidak direncanakan. Bencana alam yang terjadi secara simultan telah mengubah sistem tatanan masyarakat secara cepat dan masif. Hal tersebut terlihat dari adanya dampak yang diakibatkan bersifat multidimensia yang meliputi berbagai aspek kehidupan baik ekonomi, politik ,sosial budaya ataupun pendidikan.
Sebagai negara yang rentan terhadap bencana, Indonesia haruslah memiliki paradigma penanganan bencana yang matang. Jika selama ini hanya berfokus pada pendekatan yang bersifat charity dan karitatif tentu harus diubah. Karena metode tersebut dampaknya hanya berlangsung dalam jangka yang pendek dan tidak memberikan langkah solutif secara nyata.
Sebaiknya paradigman penanganan bencana harus berorientasi pada langkah-langkah preventif secara terpadu dan terintegrasi. Sebab kesiapsiagaan masyarakat sebagai bagian pengetahuan untuk melakukan mitigasi bencana bukan lah sebuah proses instan.
Red : Nikita Amanda Rahmadani-KPI 3 C
Tidak ada komentar
Posting Komentar