Arti Kebebasan Berpendapat Sebenarnya

Oleh : Naufal Fatih Fadhlurrohman

Kebebasan berpendapat masih menjadi hal yang ambigu bagi beberapa masyarakat Indonesia. Kebebasan berpendapat sangat krusial maknanya karena kita tidak mengetahui takaran kebebasan ini sampai mana. Apakah bebas sebebas – bebasnya? Atau bebas menurut pemeintahan saja?

Terkadang kita selalu menyalah-artikan makna dari kebebasan berpendapat ini. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam mengkritik pemerintahan saja sudah susah. Lalu, seperti apa letak kebebasan berpendapat yang sebenarnya? Akankah membingungkan bagi masyarakat untuk mengeluarkan pendapatnya atau kritikanya jika ingin berbicara saja sulit?

Masyarakat banyak terdiam mungkin bukan berarti mereka bodoh atau semacamnya. Tetapi mereka takut karena setiap mereka berbicara diawasi dengan UU ITE. Bahkan privasi setiap pribadi seseorang saja diawasi oleh pemerintah. Hak masyarakat untuk bebas berbicara menjadi hilang.

Tetapi dibalik itu semua, kadang berbicara terlalu bebas dapat menyinggung perasaan orang lain. Maka dari itu yang harus kita pelajari sekarang adalah bagaimana caranya bebas berbicara tanpa menyinggung perasaan orang lain? Menurut saya, tidak ada masalah bagi orang yang sudah berpendapat atau mengkritik seseorang. Karena itu adalah hak mereka untuk berbicara. Yang jadi masalahnya adalah orang yang dikritik ini kadang tidak terima atau merasa tersinggung oleh kritikan dari orang lain dan langsung melaporkannya kepada pihak yang berwajib.

Jadi, menurut saya kebebasan berpendapat ini masih diragukan maknanya. Karena masih banyak masyarakat yang belum memahami apa arti sebenarnya dari kebebasan berpendapat. Oleh karena itu, bijaklah dalam berpendapat karena tidak semua manusia memiliki pemikiran dan pemahaman yang sama.


Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023