Atasi Kemarau Dengan Hujan Buatan

Seperti yang kita ketahui bersama akhir-akhir ini Indonesia dilanda kemarau panjang. Mengutip di laman website resmi BMKG  bahwasannya Awal Musim Hujan 2019/2020 di 342 Zona Musim (ZOM) diprakirakan umumnya mulai bulan Oktober 2019 sebanyak 69 ZOM (20.2%), November 2019 sebanyak 161 ZOM (47.1%), dan Desember 2019 sebanyak 79 ZOM (23.1%). Sedangkan beberapa daerah lainnya awal Musim Hujan terjadi pada Agustus 2019 sebanyak 6 ZOM (1.8%), September 2019 sebanyak 15 ZOM (4.4%), Januari 2020 sebanyak 2 ZOM (0.6%), Februari 2020 sebanyak 6 ZOM (1.8%), dan Maret 2020 sebanyak 4 ZOM (1.2%). Namun pada kenyataannya pada bulan-bulan yang telah dsebutkan diawal belum saja turun hujan.

Entah Karena faktor pemanasan global yang kian tahun memanas atau karena memang efek dari rumah kaca. Jika kita berbicara efek rumah kaca, pada realitasnya saat ini banyak bahkan hampir dikota-kota kecil maupun kota besar sekalipun banyak sekali bangunan-bangunan yang memasang kaca dengan alasan untuk mempercantik atau bisa dikatakan dengan kaca maka unsur estetika bangunan akan semakin menarik.

Lalu, jika kemarau masih terjadi siapa yang akan disalahkan? Sebenarnya disini kita tidak boleh saling menyalahkan justru baiknya yang kita lakukan adalah mengamati dan mengatasi bersama-sama dalam menghadapi kemarau ini.

Idealnya, menurut penelitian dalam menghadapi kemarau panjang ini sangat dibutuhkan hujan buatan yang mana proses ini memang dinilai ampuh untuk membuat rintikan hujan. Dengan begitu setidaknya kemarau bisa sedikit diatasi.

Elsa Tania Putri
Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Pondok Pesantren Al-Ihsan Cibiru Hilir
Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40626
082215006282/elsatania1@gmail.com

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023