Dakwah Pos.com, Bandung- Ahmad Faisal selaku ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Darussalam bertindak sebagai khatib, Jumat (9/11/2018). Dalam khutbahnya ia memaparkan dua golongan yang akan diberikan kemudahan oleh Allah.
"Golongan pertama sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Lail ayat 5-7, siapa yang memberi dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala kebaikan, akan kami mudahkan kepada jalan kemudahan," Ujarnya.
Ia mengungkapkan yang dimaksud dengan jalan kemudahan adalah jalan melakukan amal saleh."Para ulama menafsirkan maksud dari jalan kemudahan adalah jalan melakukan amal saleh," terangnya.
Lebih jauhnya ia berkata bahwa melakukan amal saleh adalah mudah, beda halnya dengan melakukan amal salah.
"Yang namanya amal saleh mah gampang. Kebaikan itu mudah untuk dilakukan. Beda dengan kejahatan, amal salah. Korupsi perlu kepintaran, perlu momen yang tepat, tapi untuk berbuat baik, semua bisa melakukannya," jelasnya.
Sebaliknya, ada juga orang yang dimudahkan kepada jalan yang sulit. Dalam berbuat maksiat ia begitu mudah untuk melakukannya meskipun harus mengeluarkan materi. Beda halnya dengan melakukan kebaikan seperti salat. Begitu susah untuk dilakukan.
"Golongan yang kedua adalah orang yang bakhil dan merasa cukup, serta mendustakan amal kebaikan maka ia akan dimudahkan menuju jalan kesulitan, maksudnya adalah ada orang yang begitu mudah untuk melakukan kemaksiatan padahal harus mengeluarkan materi yang tak sedikit," ujarnya sambil mengutip surah Al-Lail ayat 8-10.
"Kalau tadi jalan kemudahan itu amal saleh, jalan kesulitan itu sebaliknya. Maksiat dan perbuatan dosa itu jalan yang sulit. Bagi golongan kedua ini justru dipersulit untuk melakukan hal-hal kebaikan, seperti salat hoream we bawaanya itu," Kata pria yang akrab disapa Ustaz Apay ini.
Reporter: Rizal Sunandar KPI/3D
"Golongan pertama sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Lail ayat 5-7, siapa yang memberi dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala kebaikan, akan kami mudahkan kepada jalan kemudahan," Ujarnya.
Ia mengungkapkan yang dimaksud dengan jalan kemudahan adalah jalan melakukan amal saleh."Para ulama menafsirkan maksud dari jalan kemudahan adalah jalan melakukan amal saleh," terangnya.
Lebih jauhnya ia berkata bahwa melakukan amal saleh adalah mudah, beda halnya dengan melakukan amal salah.
"Yang namanya amal saleh mah gampang. Kebaikan itu mudah untuk dilakukan. Beda dengan kejahatan, amal salah. Korupsi perlu kepintaran, perlu momen yang tepat, tapi untuk berbuat baik, semua bisa melakukannya," jelasnya.
Sebaliknya, ada juga orang yang dimudahkan kepada jalan yang sulit. Dalam berbuat maksiat ia begitu mudah untuk melakukannya meskipun harus mengeluarkan materi. Beda halnya dengan melakukan kebaikan seperti salat. Begitu susah untuk dilakukan.
"Golongan yang kedua adalah orang yang bakhil dan merasa cukup, serta mendustakan amal kebaikan maka ia akan dimudahkan menuju jalan kesulitan, maksudnya adalah ada orang yang begitu mudah untuk melakukan kemaksiatan padahal harus mengeluarkan materi yang tak sedikit," ujarnya sambil mengutip surah Al-Lail ayat 8-10.
"Kalau tadi jalan kemudahan itu amal saleh, jalan kesulitan itu sebaliknya. Maksiat dan perbuatan dosa itu jalan yang sulit. Bagi golongan kedua ini justru dipersulit untuk melakukan hal-hal kebaikan, seperti salat hoream we bawaanya itu," Kata pria yang akrab disapa Ustaz Apay ini.
Reporter: Rizal Sunandar KPI/3D
Tidak ada komentar
Posting Komentar