Tabligh Akbar DKM Baitul Muttaqien Cinunuk: Sudah Layakkah Kita Disebut Umat Rasulullah?

Dakwahpos.com, Bandung- Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Baitul Muttaqien Cinunuk menyelenggarakan Tabligh Akbar dalam rangka peringatan maulid Nabi Muhammad saw. 1445 Masehi. Acara ini diisi oleh K.H. Tengku Maulana, S.M. dan dibuka langsung oleh ketua DKM Baitul Muttaqien Cinunuk serta dihadiri oleh ratusan jemaah dari lingkungan Komplek Permata Biru pada hari Jumat (20/10/2023).

Rangkaian acara ini dimulai setelah salat isya berjemaah, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan selawat bersama. Sebelum mubalig menyampaikan tausiahnya, Ketua DKM Baitul Muttaqien Cinunuk terlebih dahulu memberikan sambutan. Dalam sambutannya, beliau berharap jemaah yang hadir dapat meneladani spirit Nabi Muhammad serta menambah wawasan para jemaah agar dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

"Di bulan ini, setidaknya ada dua momentum yang kita peringati, yakni maulid Nabi Muhammad dan hari santri. Dengan adanya momentum tersebut harapannya kita dapat meneladani spirit Nabi Muhammad dalam berdakwah dan spirit hadratussyekh KH. Hasyim Asy'ari yang telah menyerukan resolusi jihad melawan penjajah," ujar Dr. Asep Shodiqin selaku ketua DKM.

Selanjutnya, dalam Tabligh Akbar kali ini, Ustaz Tengku menjelaskan bahwa ada indikator seorang muslim yang layak disebut sebagai pengikut Rasulullah saw. yaitu haruslah bersikap tegas terhadap orang kafir dan bersikap kasih sayang terhadap sesama muslim.

"Untuk mengukur seorang muslim layak disebut sebagai pengikut Rasulullah saw. maka kita bisa merujuk penjelasan Allah Swt. dalam Al-Qur'an surah Al-Fath ayat 29. Pertama yaitu ia bersikap tegas terhadap orang kafir dalam masalah akidah dan ubudiah. Jangan sampai kita sebagai kaum muslimin ikut-ikutan dalam peribadatan mereka. Akan tetapi jika dalam urusan muamalah, kita harus berbuat baik walaupun terhadap orang kafir sekalipun. Adapun sebaliknya, jika terhadap orang kafir kita harus tegas, maka terhadap sesama muslim haruslah bersikap lemah lembut, saling mengingati dalam kebaikan serta yasyuddu ba'duhu ba'dho yaitu saling menguatkan satu sama lain," ungkap Ustaz Tengku.

Selain itu, ciri lain yang beliau sampaikan yaitu seseorang yang senantiasa mengerjakan salat untuk menggapai keridaan Allah Swt.

"Ciri lain dari orang yang layak disebut sebagai pengikut Rasulullah saw. adalah orang yang selalu rukuk dan sujud, dalam artian ia yang selalu mengerjakan salat untuk menggapai keridaan Allah Swt. Maka bagi Orang yang mengerjakan salat dengan khusyuk dan benar maka wajahnya akan bersinar. Sinar itu terpancar dari bekas sujud dan bekas wudu bapak ibu sekalian. Maka dari itu hadirin semua khususnya bapak-bapak, laksanakanlah salat berjemaah di masjid. Kalau bapak mau salat di rumah, pakai saja mukena," ungkap Ustaz Tengku.

Ustaz Tengku sesekali menyelipkan senda gurau dalam penyampaian tausiahnya. Hal ini bertujuan agar jemaah yang hadir tidak merasa bosan dan mengantuk ketika pengajian berlangsung.

Reporter: Muhammad Syahru Ramadhan, KPI 3/B

( Hide )

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023