Ikhlas Adalah Kunci Dari Segala Pencapaian

Asep Solihin Maulana, adalah seorang lelaki yang telah hidup selama lebih dari setengah abad lamanya. Dalam mengisi kehidupannya, beliau melakukan bermacam kegiatan yang sedikit banyak memberikan dampak bagi hidupnya sekarang. Kakek, begitulah cucunya memanggil beliau, dan bapak adalah panggilan dari putri sematawayangnya.

Beliau adalah seorang aktivis di Masjid Jamie Darussalam. Berkat dedikasinya terhadap masjid maka beliau diberikan tanggung jawab untuk menjadi Koordinator Pembangunan di Masjid Jamie Darussalam. Latar belakang pendidikan beliau pun sesuai dengan tugas yang dilimpahkan kepadanya. Karena beliau menempuh pendidikan Sekolah Mengengah Atas di Sekolah Teknik Mesin (STM) di jurusan Teknik Bangunan.

Sebetulnya beliau adalah seorang manusia yang lahir di Cianjur, namun ketika beliau menginjak usia sekolah beliau dan keluarga pindah ke Sumedang karena satu dan lain hal. Sehingga beliau mengatakan Sumedang adalah kota yang membentuk dirinya menjadi seorang Pak Asep seperti sekarang ini. Beliau memiliki pandangann menarik akan hidup, yakni "Tetap santai dalam melakukan segala hal, namun selalu  bekerja keras untuk mencapai semua tujuan yang telah kita pilih dan yang akan kita raih"

Beliau menginjakkan kakinya di bumi Cianjur ketika ia harus duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Karena keindahan cianjur dan penduduknya, beliau menetap di Cianjur lebih tepatnya di Kecamatan Cipanas Desa Sindanglaya Rt 05 Rw 13. Bukan kebetulan, namun karena usahanya akhirnya ia dipercaya untuk menjadi ketua Rt di bumi cianjur yang ia kagumi. "Kepercayaan masyarakat adalah hal yang luar biasa yang saya dpatkan." Ketika saya dan beliau duduk di kursi kayu tua yang penuh makna itu beliau sering sekali mengutarakan kalimat tersebut.

Televisi berukuran dua puluh satu inci dan lukisan ka'bah menemani saya dan Pak Asep berbincang di pagi hari saat itu. Siulan burung pun bersahutan seakan ikut menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan kepada Bapak Asep. Beliau melakukan semua ini bukan karena harta, tahta, atau apapun itu. Namun beliau mengatakan semuanya karena Allah SWT. Karena beliau hidup, beliau menjadi Koordinator Pembangunan di masjid, beliau menjadi Ketua RT, dan beliau masih bisa hidup sampai sekarang karena Allah bukan karena yang lainnya. Ketika ia mengaluarkan kalimat ajaib itu, saya dapat melihat ketulusan yang terpancar dari mata seorang lelaki berusia lima puluh enam tahun itu.

Reporter : Alya Muhtar/KPI 3A

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023