Musnahkan Hoaks Dalam Kampanye


oleh : Wulan Novita Sari

Semakin peliknya keadaan politik dinegeri ini, apalagi merambah dalam masa kampanye yang keras. Dapat dianalogikan seperti kayu yang  dibakar menjadi arang yang padam, apabila disulut dengan korek akan membara lagi. Begitu juga politik di Indonesia. Akan selalu panas kapanpun dan dimanapun.

Mendekati pemilu di masa-masa kampanye ini, publik diharap tidak termakan berita hoaks. bentuk-bentuk kampanye yang mudah memprovokasi publik beretebaran di sekitar lingkungan kita. Apalagi jika dihubungkan dengan pemilu. Publik bisa tergerus bahkan terpecah dengan adanya berita hoaks. berita hoaks biasanya dilontarkan dengan kebencian oleh mereka yang tidak suka terhadap sebagian pihak.  Misalnya " si cawapres A seperti ini, Cawapres B seperti itu, kurang ini, kurang itu dan masih banyak lagi contoh ujaran kebencian.  Hoaks bisa menjadi boomerang bagi siapa saja. 

Langkah yang seharusnya dilakukan untuk mengurangi bahkan memusnahkan banyaknya berita hoaks yakni Jangan percaya terhadap berita yang mudah memprovokasi, karena biasanya berita-berita tersebut mengandung makna tersendiri yang membawa pengaruh negatif. Selanjutnya verifikasilah berita yang kita dapatkan, apakah berita tersebut benar-benar terjadi ataupun sebaliknya. Kemudian yang terakhir gunakanlah cara positif untuk berkampanye ( Kampanye Damai) misalnya dengan tidak membuat berita yang tidak benar terhadap lawan politik.

Kampanye damai bisa dilakukan oleh seluruh kalangan publik dengan  mengedepankan integritas serta kebijakan yang sebenarnya. Sesuai dengan asas pemilu yakni "LUBER JURDIL" Langsung Umum Bebas Rahasia Jujur Adil. Apabila dalam berkampanye ditanamkan salah satu asas "LUBER JURDIL" pasti demokrasi di Indonesia akan semakin membaik. Bahkan dari tahun ketahun tidak akan ada lagi ujaran kebencian yang mengotori masa kampanye.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023