Runtuhnya Peranan Generasi Penerus Bangsa


Oleh: Muhammad Alief Salvatira

Banyak masyarakat Indonesia yang sudah tau bahaya dari narkoba itu sendiri, tetapi masih ada yang menkonsumsinya. Penyebarannya pun beragam dan pengunaan narkoba sudah sangat mengkhawatirkan karena banyak remaja Indonesia yang mencoba mengonsumsinya dengan berbagai alasan, selain karena faktor ekonomi ataupun hanya untuk berhalusinasi sekejap dan untuk meningkatkan stamina. Menurut saya penggunaan narkoba di lingkungan para remaja dapat dihidari dengan peranan penting orang tua terhadap anak ataupun dengan cara sosialisasi bahaya narkoba itu sendiri.
Sebagai fakta bahwa bangsa ini terus menerus dirusak oleh narkoba ataupun obat obatan yang terlarang  yaitu beberapa waktu yang lalu ditemukannya pabrik pembuatan pil PCC  yang beroperasi di Purwokerto, Jawa Tengah yang dapat menghasilkan ratusan ribu butir dalam semalam, dan di gerebek oleh Tim Bareskrim Polri Direktorat Tindak Pidana Narkotika bersama Polres Banyumas. Ini cukup untuk membuktikan bahwa ancaman narkoba bagi generasi muda sudah sangat banyak dan cukup serius bahkan di atas batas wajar.
Banyaknya generasi penerus bangsa yang menggunakan narkoba ini menyebabkan bangsa kita menjadi semakin tertingga.  Bagaimana tidak, generasi penerus bangsanya pun telah rusak secara fisik dan psikisnya. Padahal dahulu bangsa Indonesia dikenal oleh mata dunia sebagai bangsa yang dihormati, bukan saja karena pemimpinnya Soekarno, tapi juga generasi pada zaman dahulu selalu bekerja keras, menjunjung tinngi  nama baik bangsa.
Sosialisasi yang  dapat diberikan kepada anak dapat melalui sekolah kepada muridnya agar generasi muda Indonesia bebas dari narkoba dan perhatian orang tua juga sangat berpengaruh. Orang tua juga bisa memberikan pengetahuan tentang bahayanya narkoba dan juga orang tua-pun dapat mengawasi pergaulan anaknya agar tidak salah dalam bergaul. Karena narkoba tidak hanya populer di kalakan orang tua dan public figur, tetapi anak anak atau remaja pun menjadi sasaran empuk para pengedar obat obatan terlarang, seperti maraknya remaja yang menenggak pil PCC kepada para remaja di Kendari, Sulawesi Tenggara beberapa waktu lalu.
Apapun yang disampaikan anak, berita baik maupun buruk, perlu didengarkan denga dengan baik dan kemudian ajaklah dia berdialog secara terbuka dan mendalam. Untuk itu pilihlah waktu yang tepat, jaga kerahasiaan anak, perhatikan segala ekspresi wajah dan tingkah lakunya, serta jagalah emosi anda. Orang tua perlu mengikuti perkembangan remaja dan permasalahannya, sehingga dapat memberikan penjelasan apabila anak bertanya , termasuk masalah narkoba.
Remaja dan golongan muda selalu poluler atau identik dengan sesuatu yang baru, sesuatu yang menurutnya menarik dan itu patut untuk dicoba. Salah satunya yang pantas dicoba menurut mereka (pecandu)  adalah narkoba. Padahal efek narkoba atau pil PCC bukan untuk coba-coba, dan bahkan efek sampingnya dapat menjadikan anak berbuat kriminal. Selain itu, gengsi merupakan salah satu penyebab remaja dan golongan muda memakai obat obatan, karena memang usia remaja sangat mudah untuk dipengaruhi. Baik itu dari fashion, gaya berbicara, sampai ikut – ikutan mencoba narkoba. Dari awalnya dicobai oleh temannya sampai menjadi pecandu.
Hendaknya mulai sekarang kita saling memperhatikan dan saling mengasihi antar sesama. Mulai dari lingkungan yang terkecil yaitu keluarga, teman, tetangga, dan lingkungan tempat kerja anda. Karena seseorang yang terjerumus dalam narkoba pada dasarnya bukan mereka orang yang dari sana sudah tidak baik, tapi orang itu kekurangan motivasi dan kasih sayang. Tidak ada salahnya bila kita memulai dari yang lingkungan yang kecil terlebihdahulu. Perhatian yang sekecil apapun dapat membantu mereka yang sedang dalam kesulitan, sehingga tidak terjerumus dalam narkoba.
Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023