Penuh Perjuangan, Pembangunan Masjid At-Tholibin MAN 2 Kota Bandung diwarnai Wakaf Tenaga Guru dan Siswa

Dakwahpos.com, Bandung - Dalam sejarah Islam, masjid merupakan tempat sentral untuk melakukan banyak aktivitas. Hal ini terlihat juga pada Masjid At-Tholibin MAN 2 Kota Bandung yang berada di Jl. Desa Cipadung No.73, Kec. Cibiru. Selain tempat ibadah, digunakan juga sebagai tempat rapat organisasi sekolah maupun guru. Adapun dari segi awal pembangunan masjid tidak bersamaan dengan sekolah.

"Tahun 1991 MAN 2 Kota Bandung lahir, kemudian 1992 pindah ke Cicaheum, 1993 atau 1994 baru pindah ke sini (Cipadung). Dulu ada masjid di dalam sekolah, sekarang jadi kelas, tapi hanya cukup untuk salat siswa saja tidak cukup kalau salat jumat. Makanya, sebelum tahun 2010 kegiatan salat jumat itu di lapang. Baru kemudian April 2010 peletakan batu pertama masjid," terang Momon Sudarma, S.Pd, M.Si selaku pengurus masjid.

Hal yang menarik dari proses pembangunan Masjid At-Tholibin yaitu wakaf tenaga yang disumbangkan oleh para guru maupun siswa, mereka turun langsung ke lapangan dalam proses pengecoran. Tercatat dalam sejarah pada 17 Juli 2010 mulai pukul 07.30 para guru pun terjun, sedangkan guru perempuan menjadi tim konsumsi. Pukul 13.00 - 15.00 dilanjutkan tim Tata Usaha dan guru lainnya menyusul seusai mengajar. Langkah ini juga diikuti oleh para pelajar.

"Bahkan dalam proses pembangunan masjid, kita menggerakkan dan melibatkan para siswa, mereka bantu mengecor," ungkap Momon. Hal ini merupakan bentuk pembelajaran pengabdian diri terhadap kepentingan bersama. Jumlah siswa yang turun sekitar 80 orang terdiri dari siswa kelas XI-XII, pengurus OSIS, Pramuka, Foris, Paskibra, Olahraga, PMR dan ekstrakuliker lainnya, memakan waktu 13 jam dengan sistem shift. Ada yang mulai membantu dari pagi hingga siang, kemudian diganti bagian shift kedua dari siang sampai pukul 14.00, diganti kembali oleh shift terakhir hingga pukul 17.40. Sementara itu, para siswi menjadi bagian tim konsumsi dengan menawarkan minuman ke para pekerja. Tidak sekedar itu, orang tua siswa pun berperan dari segi pendanaan.

Momon mengungkapkan bahwa pada waktu itu kebijakan Kementerian Agama belum mengalokasikan biaya untuk masjid sekolah, sehingga dana yang digunakan dalam proses pembangunan masjid hampir 100 persen dari orang tua siswa dan masyarakat. Meskipun ada sumbangan dari Baz Kota Bandung dan provinsi tetapi yang paling banyak dari orang tua.

Diperkirakan masa pembangunan masjid ini selama 6 tahun. Masjid yang bermula bernama I'anathu Thalibin ini awalnya lokasi parkir guru dan siswa, kini telah berganti nama menjadi At-Tholibin yang dalam Bahasa Arab artinya pelajar.

Reporter : Siti Riyani Novrianti/KPI-3D

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023