Dakwahpos.com, Bandung – Pengajian anak-anak di Masjid At-Tarbiyatul Islamiyyah ini berlangsung setelah salat Magrib, sampai azan Isya berkumandang. Pengajian anak-anak ini merupakan salah satu dari kegiatan harian yang diselenggarakan oleh DKM At-Tarbiyatul Islamiyyah yang berada di Jl. Desa Cipadung.
Setelah melaksanakan salat Magrib, ada dua mahasiswa dari beasiswa Rubin yang sudah dijadwalkan mengisi pengajian hari ini. "Hari ini jadwalnya anak-anak untuk mengenal huruf hijaiah," ucap Rizkia Fadhilah salah satu pengajar hari ini.
Rizkia dengan rekannya yaitu Hani Nur Fitriani memulai pengajian dengan membaca doa-doa sebelum mengaji dan beberapa syair islami bersama-sama, dan anak-anak yang hadir pun mengikutinya. Pada pengajian hari ini, anak-anak difokuskan pada pengenalan huruf hijaiah. Walaupun beberapa anak ada yang sudah pandai mengenal huruf hijaiah, namun sebagiannya lagi masih banyak yang belum mengenal huruf hijaiah. Lantaran pengajian ini diikuti oleh banyak anak dengan usia yang berbeda-beda, tidak memakai kelas seperti memisahkan anak-anak sesuai umur atau level mengajinya.
"Agar anak-anak bisa fokus mendengarkan penjelasan, paling kita cuma bisa menegur dengan pelan atau menakut-nakuti mereka contohnya yang sudah menulis baru boleh pulang," jelas Rizkia.
Di akhir pengajian, setelah anak-anak menulis huruf hijaiah yang ada di papan tulis mereka diarahkan untuk berwudu untuk melaksanakan salat Isya berjemaah di Masjid sekaligus menutup acara pengajian dengan doa bersama.
Reporter, Dalva Tiburusdah Mahasiswa KPI-3A
Setelah melaksanakan salat Magrib, ada dua mahasiswa dari beasiswa Rubin yang sudah dijadwalkan mengisi pengajian hari ini. "Hari ini jadwalnya anak-anak untuk mengenal huruf hijaiah," ucap Rizkia Fadhilah salah satu pengajar hari ini.
Rizkia dengan rekannya yaitu Hani Nur Fitriani memulai pengajian dengan membaca doa-doa sebelum mengaji dan beberapa syair islami bersama-sama, dan anak-anak yang hadir pun mengikutinya. Pada pengajian hari ini, anak-anak difokuskan pada pengenalan huruf hijaiah. Walaupun beberapa anak ada yang sudah pandai mengenal huruf hijaiah, namun sebagiannya lagi masih banyak yang belum mengenal huruf hijaiah. Lantaran pengajian ini diikuti oleh banyak anak dengan usia yang berbeda-beda, tidak memakai kelas seperti memisahkan anak-anak sesuai umur atau level mengajinya.
"Agar anak-anak bisa fokus mendengarkan penjelasan, paling kita cuma bisa menegur dengan pelan atau menakut-nakuti mereka contohnya yang sudah menulis baru boleh pulang," jelas Rizkia.
Di akhir pengajian, setelah anak-anak menulis huruf hijaiah yang ada di papan tulis mereka diarahkan untuk berwudu untuk melaksanakan salat Isya berjemaah di Masjid sekaligus menutup acara pengajian dengan doa bersama.
Reporter, Dalva Tiburusdah Mahasiswa KPI-3A
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan