Penyuluh Agama Kota Bandung Isi Majelis Ta'lim IPHI Bahas Amalan Menjaga Kemabruran Haji

Dakwahpos.com, Bandung – Penyuluh Agama Kemenag Kota Bandung, Ibu Hajah Ati menyampaikan tausiahnya pada kegiatan pengajian Majelis Talim Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) cabang Kecamatan Cibiru, di Masjid Baitul Hikmah Cipadung, Kecamatan Cibiru, Kamis (21/09/2023).

Kegiatan majelis talim Ikatan persaudaraan haji indonesa (IPHI) cabang Kecamatan Cibiru diikutti oleh sekitar lima puluh majelis talim dari empat kelurahan yang terdapat di Kecamatan Cibiru. Namun tak hanya untuk majelis talim wilayah Kecamatan Cibiru saja, pengajan ini juga terbuka untuk umum.  

"Pengajian rutin majelis talim IPHI Cibiru ini diadakan sebagai pembinaan, terhusus kepada para hujaj. Sesuai dengan tujuan majelis talim IPHI Cibiru yaitu Haji mabrur sepanjang hayat, maka dari itu materi yang dibawakan pun seputar haji umroh." Ungkap Ibu hajah Chelina selaku sekretaris IPHI cabang Kecamatan Cibiru.

Pada bulan september ini pengajian Majelis Talim IPHI Cibiru mengusung tema "Amalan Menjaga Kemabruran Ibadah Haji" yang diisi oleh Ibu Hajah Ati selaku penyuluh agama kemenag Kota Bandung.

Ibu hajah Ati menjelaskan, mudah untuk mencari materi agar dapat berangkat haji atau umroh, namun untuk mengetahui ilmunya, hal tersebut tidak bisa didapat dengan mudah dan tidak bisa dipelajari satu kali. 

"Oleh karena itu dalam pengajian IPHI ini, tidak hanya mendapatkan pengajaran dan wawasan agama saja, insyaallah kita akan mempunyai bekal, dan itu akan menjadi doa serta usaha agar kita segera mendapat undangan dari Allah", Ungkapnya. 

Selain itu, Ibu Hajah Ati juga menyampaikan mengenai syarat maqbul atau diterimanya ibadah haji juga ibadah ibadah yang lainnya. Pertama, harus sesuai dengan ajaran islam serta tahu ilmunya.  kedua adalah ikhlas karena Allah.

"Karena ibadah yang tidak pakai ilmu, mardudatun la tuqbalu, ditolak. Sudah keluar uang, tenaga, waktu, tapi cape gawe teu kapake. Tidak didasari ilmu, tidak didasari iman, asal asalan,  maka ibadahnya ditolak, naudzubillah. Jadi mudah mudahan ibadah kita sesuai dengan ajaran islam dan ikhlas, agar sekecil apapun ibadah kita, dapat diterima di sisi Allah." Ungkap beliau.
 
Kemudian beliau menjelaskan bahwa antara maqbul dengan mabrur itu sama, hanya saja terdapat sedikit perbedaan. "Kalau Maqbul bedanya bisa diterima saat itu, setiap ibadah kita yang dilakukan oleh apapun, walaupun zikir dengan lisan, walau mata hanya bisa melihat dengan alquran, diterima di sisi  Allah, begitupun dengan sholat dan ibadah lainnya. Tapi mabrur, mabrur itu amalannya langgeng dan istiqomah. Bahkan istiqomah ini bukan hanya saja dalam ibadah haji dan umroh, tapi juga dalam seluruh ibadah kita. Maka ibadah yang diterima itu bukan ibadah yang banyak tapi mabrur (istiqomah)." Jelas Ibu Hajah Ati.
 
"Padahal yang disebut mabrur itu bagaimana kita membiasakan amal amal ibadah ketika haji umroh. Giat membaca Al-Qur'an, sholat tahajud, dzikir, berdoa'a, bagaimana kita taat dan tawakal pada perintah Allah tanpa kenal ngantuk, tanpa kenal lelah, tanpa kenal gerah. Mudah mudahan kita semua dapat menjaga dan membiasakan." Tambah beliau.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Cibiru, Bapak Haji Mualif yang turut hadir dalam memberikan sambutan menyampaikan nasihat kepada para jamaah majelis talim agar tidak bosan dalam tolabul ilmi.

Sementara Ketua Majelis Ta'lim IPHI Cibiru, Ibu Hajah Yati Supriyati Mughni juga menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya pengajian majelis talim IPHI Cibiru pada bulan September ini.
 

Reporter : Sri Wulandari 3/D 

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023